Indonesia.go.id - Mengenal Wajah Baru Miniatur Indonesia

Mengenal Wajah Baru Miniatur Indonesia

  • Administrator
  • Rabu, 4 Januari 2023 | 16:10 WIB
PARIWISATA
  Sejumlah pengunjung berjalan di kawasan Tugu Api, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Minggu (20/11/2022). Akan menjadi tempat perayaan datangnya Tahun Baru. ANTARA FOTO/ Asprillia Dwi Adha
Taman Mini Indonesia Indah (TMII) yang tadinya terdapat 27 anjungan provinsi, sekarang menjadi 38 provinsi. Penambahan empat provinsi terakhir baru dibuat berupa bangunan kecil saja, belum sepenuhnya jadi

Taman Mini Indonesia Indah atau TMII adalah kawasan taman wisata bertema budaya Indonesia yang berlokasi di Jakarta Timur. Taman yang luasnya kurang lebih 150 hektare itu beberapa waktu lalu telah dilakukan pemugaran. Sejumlah anjungan dipermak untuk menjadi daya tarik wisatawan.

Sejak uji coba terbatas yang dilakukan 20 November 2022, pintu masuk TMII diakses melalui Pintu 3-Sisi Keong Mas. Pembelian tiket masuk TMII bisa dilakukan secara online di laman tamanmini.com. Harga tiket masuk hanya Rp25.000 per orang dengan jam operasional sementara dilakukan pada jam 06.00-18.00 WIB.

TMII berisi miniatur pulau-pulau maupun kebudayaan dari seluruh Indonesia. Itu sebabnya, lokasi itu kemudian dinamai Taman Mini Indonesia Indah. Lantaran areal TMII yang sangat luas, disediakan bus listrik yang dapat membawa pengunjung untuk berkeliling. Setiap bus bisa memuat 15 hingga 20 orang. Halte bus tersebar di banyak tempat.

Pengunjung juga bisa berkeliling lokasi dengan menaiki kereta gantung. Terletak di alun-alun atau dekat dengan monumen, wahana itu dibanderol dengan harga Rp50.000 per orang. Dari atas kereta gantung, pengunjung dapat melihat miniatur kepulauan Indonesia yang terbentang indah di sebuah danau.

Ada empat bangunan yang telah direnovasi dari Januari hingga September 2022 menjadi lebih megah. Bangunan tersebut adalah Keong Mas, Museum Ex-Telkom, Caping Gunung, dan Panggung Budaya. Keong Mas adalah bangunan ikonik TMII yang digunakan sebagai gedung teater dan museum.

Museum Ex-Telkom merupakan plaza yang digunakan sebagai tempat menggelar festival, pertunjukan, dan acara sejenis. Caping Gunung berfungsi sebagai viewpoint ke arah danau archipelago. Ada juga Panggung Budaya merupakan ruang terbuka publik yang dapat menampung segala aktivitas masyarakat untuk menikmati wisata di area panggung budaya dan archipelago.

TMII yang tadinya terdapat 27 anjungan untuk 27 provinsi dan bertambah menjadi 34 provinsi, kemudian sekarang menjadi 37 provinsi. Penambahan empat provinsi terakhir baru dibuat berupa bangunan kecil saja, belum sepenuhnya jadi, masih akan ada penambahan lagi seiring waktu untuk penyempurnaan.

Di Indonesia, hampir setiap suku bangsa memiliki bentuk dan corak bangunan yang berbeda, bahkan tidak jarang satu suku bangsa memiliki lebih dari satu jenis bangunan tradisional. Bangunan atau arsitektur tradisional yang mereka buat selalu dilatarbetakangi oleh kondisi lingkungan dan kebudayaan yang dimiliki. Di TMII, gambaran tersebut diwujudkan melalui anjungan daerah, yang mewakili suku-suku bangsa yang berada di Indonesia.

Anjungan-anjungan provinsi dibangun di sekitar danau dengan miniatur Kepulauan Indonesia, secara tematik dibagi atas enam zona; Jawa, Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, Bali, Nusa Tenggara, Maluku, dan Papua. Tiap anjungan menampilkan bangunan khas setempat.

Gagasan pembangunan suatu miniatur yang memuat kelengkapan Indonesia dengan segala isinya ini dicetuskan oleh Ibu Negara, Siti Hartinah, atau Tien Soeharto, istri presiden kedua Indonesia, Jenderal (Purn) HM Soeharto. Gagasan muncul sejak 13 Maret 1970 di Jl Cendana. Melalui miniatur ini diharapkan dapat membangkitkan rasa bangga dan rasa cinta tanah air pada seluruh bangsa Indonesia. TMII mulai dibangun 1972 dan diresmikan pada 20 April 1975.

 

Penulis: Eri Sutrisno
Redaktur: Ratna Nuraini/Elvira Inda Sari