Indonesia.go.id - Bubuk Kakao Indonesia Masuk Mesir

Bubuk Kakao Indonesia Masuk Mesir

  • Administrator
  • Sabtu, 8 April 2023 | 13:25 WIB
EKSPOR
  Meski dibayangi resesi global, ekspor kakao ke Mesir terus berlangsung seiring dibuatnya perjanjian dagang baru Indonesia -Mesir. ANTARA FOTO/ Wahdi Setiawan
Kontrak importasi produk bubuk kakao sejumlah 25 MT senilai USD47,500 diteken. Diharapkan, nilai transaksi terus meningkat dan kerja sama berlangsung lama.

Pada 27 Maret 2023, Duta Besar RI Lutfi Rauf didampingi Atase Perdagangan dan Koordinator Fungsi Ekonomi KBRI Kairo menyaksikan penandatanganan kontrak importasi produk bubuk kakao sejumlah 25 MT senilai USD47,500 (Rp717 juta kurs 1 USD = Rp15,102) dari PT Kans Agro Indonesia kepada A to Z for Import & Export, bertempat di Ruang Promosi KBRI Kairo.

"Selaku Kepala Perwakilan RI di Mesir memberikan apresiasi yang sebesar-besarnya atas loyalitas dan kepercayaan buyer Mesir mengimpor produk unggulan Indonesia dan mengharapkan agar pelaku usaha Indonesia dapat memberikan jaminan dan kepastian kualitas produk bubuk kakao yang diekspor ke Mesir adalah kualitas yang terbaik," ungkap Dubes Lutfi.

Atase Perdagangan (Atdag) M Syahran Bhakti S menambahkan, diharapkan kerja sama ekspor produk bubuk kakao ini dapat berlangsung lama dengan nilai transaksi yang terus meningkat. Produk bubuk kakao merupakan produk bahan setengah jadi yang sudah diolah dan tentunya memberikan nilai lebih.

Atdag Kairo meyakini, meski resesi global melanda dunia dan berdampak juga pada Mesir, tidak mengecilkan minat Mesir untuk mengimpor produk bubuk kakao dari Indonesia. Begitu juga disampaikan Direktur PT Kans Agro Indonesia Amirullah Kandu.

Kandu pun menyampaikan terima kasih atas dukungan KBRI Kairo dan kepercayaan buyer Mesir yang akan dijaga dengan memberikan produk bubuk kakao yang berkualitas sesuai standardisasi yang berlaku di Mesir. Serta, menerapkan mekanisme kebijakan halal.

Kandu mengharapkan, bubuk kakao Indonesia dapat mewarnai pasar bubuk kakao yang ada di Mesir. Sementara itu, Direktur A to Z for Import & Export Mahmoud Ibrahim Awadh Ibrahim menyambut baik peluang kerja sama bisnis dan mengharapkan importasi produk bubuk kakao ini dapat berlangsung secara berkelanjutan. Serta, dapat memenuhi kebutuhan pasar kakao di Mesir.

Pasar Mesir masih sangat bergantung pada standar kualitas produk dan harga yang terjangkau. Selain itu, A to Z for Import & Export juga bersedia memenuhi peluang permintaan Indonesia baik untuk produk buah-buahan, produk hasil pertanian, dan produk lainnya yang dibutuhkan dari Mesir.

Mesir merupakan negara pengimpor bubuk kakao dengan total importasi dari dunia pada Januari--Desember 2022 mencapai USD63,60 juta. Indonesia meraih peringkat eksportir kelima terbesar dengan nilai ekspor sebesar USD8,41 juta (atau senilai Rp126 miliar kurs 1USD=Rp15,077), dengan kompetitor di antaranya Malaysia, Belanda, Spanyol, dan Jerman.

Sementara itu menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), pada 2021 Indonesia memproduksi kakao seberat 706.500 ton. Dalam satu dekade terakhir, pencapaian produksi kakao terbesar Indonesia tercatat pada 2018, yakni mencapai 767.400 ton. Sedangkan produksi kakao terendah tercatat pada 2017 yang hanya 585.200 ton.

Provinsi penghasil kakao terbesar pada 2021 adalah Sulawesi Tengah, yakni mencapai 130.600 ton. Diikuti oleh Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Barat dengan produksi kakao masing-masing 114.800 ton dan 107.700 ton.

Menurut data Trademap, nilai ekspor kakao Indonesia pada 2021 mencapai USD1,2 miliar, hanya turun 2,9% dari tahun sebelumnya (year on year/yoy). Capaian tersebut tidak jauh berbeda, bahkan lebih tinggi dibanding sebelum pandemi yang nilai ekspornya USD1,19 miliar pada 2019.

Tren ekspor kakao Indonesia cenderung fluktuatif dalam satu dekade terakhir. Nilai ekspor komoditas dengan kode HS 18 tersebut sempat mencapai level tertinggi pada 2011, yakni USD1,34 miliar. Sedangkan nilai terendahnya tercatat pada 2012, yakni USD1,05 miliar.

Ekspor kakao Indonesia pada 2021 paling banyak dikirim ke Amerika Serikat, dengan nilai USD216,41 juta atau 17,91% dari total nilai ekspor nasional. India menempati peringkat kedua sebagai negara tujuan ekspor kakao terbesar Indonesia pada tahun lalu, yakni senilai USD152,01 juta. Berikutnya, nilai ekspor kakao RI ke Tiongkok dan Malaysia masing-masing sebesar USD136,31 juta dan USD132,60 juta.

 

10 Negara Tujuan Utama Ekspor Kakao Indonesia pada 2021

 

Amerika Serikat: USD216,41 juta

India: USD152,01 juta

Tiongkok: USD136,3 juta

Malaysia: USD132,6 juta

Estonia: USD72,63 juta

Australia: USD63,97 juta

Jerman: USD49,75 juta

Filipina: USD46,92 juta

Rusia: USD34,36 juta

Belanda: USD31,26 juta

 

 

Penulis: Eri Sutrisno
Redaktur: Ratna Nuraini/Elvira Inda Sari