Pembangunan SPAM di setiap provinsi menjadi solusi dalam mengendalikan pemakaian air tanah.
“Saya baru pulang dari Afrika dan saya merasakan betul arti air untuk kehidupan." Demikian penuturan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo, didampingi Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, saat meresmikan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Regional Mebidang yang berada di Kota Binjai, Sumatra Utara, Jumat (25/8/2023).
Cerita Presiden Jokowi tentang kunjungan ke Afrika pada Senin (21/8/2023) (https://kemlu.go.id/portal/id/read/5103/berita/presiden-jokowi-kunjungi-kenya-untuk-memperkuat-hubungan-historis-dan-kerja-sama-selatan-global) itu bak menjadi penegasan tentang pentingnya akses dan ketersediaan air, khususnya air bersih. Hal itu pun telah menjadi perhatian dunia. Afrika, sebagaimana sering diberitakan oleh media internasional, adalah wilayah yang sering mengalami kekeringan panjang dan kekurangan air bersih.
Hal semacam itu tentu tidak diharapkan terjadi di tanah air. Untuk itu, pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) berupaya melakukan pengaturan atau manajemen air baku. Yakni, mengatur produksi dan distribusi air untuk irigasi, permukiman, maupun industri.
Saat ini, kebutuhan air baku 81% digunakan untuk kebutuhan irigasi pertanian dan 18% digunakan untuk memenuhi kebutuhan industri dan domestik.
Penyediaan Air Baku
Penyediaan air baku untuk mendukung pelayanan air minum perpipaan sangat penting untuk mengurangi pengambilan air tanah terutama di kota-kota besar yang berakibat pada penurunan muka tanah. Di Jakarta, misalnya (https://pu.go.id/berita/padu-program-penyediaan-air-baku-untuk-air-minum), eksploitasi air tanah yang terjadi luar biasa.
Sebanyak 73 persen kebutuhan air baku untuk rumah tangga menggunakan air tanah. Sehingga, di kawasan Monas terjadi penurunan muka tanah setinggi 7 sentimeter tiap tahunnya.
Salah satu cara mengurangi eksploitasi air tanah tanpa kontrol itu adalah dengan pembangunan SPAM. Program ini dirancang di seluruh pelosok tanah air. “Alhamdulillah, pada pagi (25/8/2023) ini telah selesai SPAM Mebidang yang menelan anggaran Rp948 miliar. Ini kerja sama antara pemerintah pusat, provinsi, dan kabupaten/kota. Kalau kerja sama berjalan dengan baik seperti ini, maka pembangunan juga berjalan dengan cepat,” kata Presiden Jokowi.
SPAM Mebidang berkapasitas 1.100 liter per detik ini. Fasilitas ini mencakup 88.000 Sambungan Rumah (SR) yang terbagi ke Kota Medan sebanyak 60.000 SR, Kota Binjai sebanyak 12.000 SR, dan Kabupaten Deli Serdang sebanyak 16.000 SR. Total ada 440 ribu jiwa yang terlayani.
Menurut Menteri Basuki, Instalasi Pengolahan Air (IPA) Minum beserta Jaringan Distribusi Utama (JDU) di Sumatra Utara dilaksanakan secara bertahap oleh Direktorat Jenderal Cipta Karya melalui BPPW Sumatra Utara, mulai 2018 hingga 2023.
“Layanan SPAM diutamakan untuk pemenuhan kebutuhan domestik agar masyarakat menikmati air minum berkualitas dengan harga terjangkau, berkesinambungan selama 24 jam, serta meningkatkan perbaikan kesehatan masyarakat yang berhubungan dengan air bersih,” terang Menteri Basuki.
Proyek Strategis
SPAM Mebidang hanyalah satu dari puluhan yang dibangun pemerintah di seluruh pelosok tanah air. Keberadaan SPAM dirancang tersedia di semua provinsi. Tujuannya adalah untuk mengurangi penyakit yang ditimbulkan akibat kualitas air minum yang kurang baik di lingkungan masyarakat, sehingga mengurangi banyak risiko, termasuk mengurangi stunting (https://setkab.go.id/presiden-tekankan-pentingnya-spam-bagi-kesehatan-masyarakat/).
“Layanan SPAM diutamakan untuk pemenuhan kebutuhan domestik agar masyarakat menikmati air minum berkualitas dengan harga terjangkau, berkesinambungan selama 24 jam, serta meningkatkan perbaikan kesehatan masyarakat yang berhubungan dengan air bersih,” terang Menteri Basuki.
Merujuk dokumen paparan Kementerian PUPR berjudul “Sewindu PSN: Sustainable Infrastructure Towards Indonesia Emas 2045” pada Rabu (26/7/2023), hingga Juli 2023 Kementerian PUPR telah menyelesaikan 87 PSN, atau 70 persen dari total target 125 PSN. Dari total 87 PSN yang telah selesai, tiga di antaranya merupakan proyek SPAM. Yakni meliputi, SPAM Regional Umbulan, SPAM Regional Semarang Barat, dan SPAM Regional Bandar Lampung.
Kehadiran tiga SPAM tersebut telah melayani air minum masyarakat sebanyak 500.000 sambungan rumah (SR) dengan total kapasitas sekitar 5.750 liter per detik. Adapun sejumlah PSN SPAM masih terus dalam tahap penyelesaian. Salah satu yang ditargetkan bakal selesai pembangunannya pada 2024, yakni SPAM Regional Jatiluhur I.
Adapun enam PSN SPAM lain akan diteruskan selepas 2024, yakni SPAM Regional Wososukas, SPAM Regional Karian-Serpong, SPAM Regional Djuanda atau Jatiluhur II, SPAM Regional Jatigede, SPAM Regional Kamijoro, dan SPAM Regional Benteng Kobema.
Penulis: Dwitri Waluyo
Redaktur: Ratna Nuraini/Elvira Inda Sari