Pemerintah mengoptimalkan kehadiran sinyal internet melalui program pembangunan menara BTS 4G dan penyediaan akses internet.
Memperkuat infrastruktur digital di desa, begitulah tekad bulat yang dicanangkan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo). Komitmen kuat itu tidak lepas dari bagian untuk program transformasi digital yang merata di Indonesia.
Pembangunan base transceiver station (BTS) 4G untuk pemerataan akses internet di wilayah terdepan, terluar, dan tertinggal (3T) saat ini menjadi salah satu program infrastruktur digital yang mendapatkan perhatian penuh dari Presiden Joko Widodo. Untuk mewujudkan Indonesia yang maju, maka harus dimulai dari desa terlebih dahulu.
Oleh karena itu, infrastruktur digital memiliki peran untuk mendukung kemajuan sebuah desa. Pernyataan ini disampaikan Menkominfo Budi Arie Setiadi, dalam dialog dengan masyarakat Riau mengenai “Peningkatan Kompetensi UMKM dan Pemuda untuk Inklusivitas Digital” di Gedung Daerah Balai Serindit Kantor Gubernur Riau, Pekanbaru, Riau, Jumat (25/8/2023).
“Oleh karena itu, pemerintah menjalankan program prioritas membangun infrastruktur digital agar digitalisasi di desa bisa berjalan dengan baik,” kata Menkominfo.
Berdasarkan data dari Badan Aksesbilitas Telekomunikasi dan Informasi atau BAKTI Kominfo pada 2021, ada 7904 desa/kelurahan wilayah 3T yang belum mendapatkan akses layanan 4G selama dua tahun, yakni di 4.200 desa/kelurahan pada 2021 dan di 3.704 desa/kelurahan pada 2022. Oleh karena itu, akan dibangun BTS yang dibagi ke dalam lima paket, dengan rincian sebagai berikut:
- Paket 1 sebanyak 1.364 desa/kelurahan yang meliputi area 1 Sumatra (132), area 2 Nusa Tenggara (456), dan area 3 Kalimantan (776).
- Paket 2 sebanyak 1.336 desa/kelurahan yang meliputi area 4 Sulawesi (536) dan area 5 Maluku (800).
- Paket 3 sebanyak 1.795 desa/kelurahan yang meliputi area 6 Papua Barat (824), area 7 Papua bagian tengah barat (971).
- Paket 4 sebanyak 1.879 desa/kelurahan yang mencakup area 8 Papua bagian tengah utara (1.819).
- Paket 5 sebanyak 1.590 desa/kelurahan yang mencakup area 9 Papua bagian timur selatan (1.590).
Data termutakhir yang dihimpun oleh BAKTI Kominfo, hingga 16 Juli 2023 secara total dari tahap 1 dan 2 sudah ada 4.341 menara BTS 4G yang dibangun dan sudah beroperasi (on air) di wilayah 3T, dari total target 5.618 BTS. Sedangkan sisanya sedang dalam tahap persiapan untuk beroperasi hingga masih dalam pembangunan.
Sebanyak 1.277 yang belum on air. Dari jumlah tersebut, ada 743 lokasi sedang dalam progres pembangunan, 530 di antaranya sudah siap on air. Ada 534 lokasi belum dimulai pembangunan di mana 519 di antaranya dikarenakan kondisi kahar keamanan dan 15 lokasi akibat kondisi geografis yang sulit.
Selain pembangunan BTS, Kemkominfo membangun 12.229 kilometer kabel serat optik Palapa Ring di darat dan di bawah laut. Satelit Palapa Ring merupakan proyek infrastruktur telekomunikasi pembangunan serat optik sebagai backbone bagi telekomunikasi nasional yang terbentang sepanjang 36.000 km, menghubungkan wilayah Sumatra, Jawa, Kalimantan, Nusa Tenggara, Papua, Sulawesi, dan Maluku dan satu backhaul untuk menghubungkan semuanya.
Di samping itu juga menggunakan satelit untuk memperlancar konektivitas digital di daerah terpencil. Sebelumnya diberitakan, Satelit Indonesia Raya (SATRIA)-1 sukses diluncurkan ke angkasa dari Cape Canaveral Space Lauch Complex 40 (SLC 40), Florida, Amerika Serikat pada Senin (19/6/2023) pukul 18.21 waktu setempat atau Selasa (20/6/2023) pukul 18.21 WIB. Satelit milik Pemerintah ini menempati orbit 146°BT tepat di atas Pulau Papua, dapat meningkatkan sinyal BTS 4G yang dibangun oleh mereka di wilayah 3T.
Saat ini SATRIA-1 sedang menempuh jalur menuju orbit dan diproyeksikan akan mulai melayani lokasi blankspot pada Desember 2023. “Kesenjangan, bukan ketiadaan. Jadi ini pentingnya pemerintah ikut campur, intervensi, turut serta dalam proses percepatan pembangunan khususnya di wilayah pedesaan yang dinilai kurang menguntungkan bagi swasta karena itulah pemerintah hadir,” ujarnya.
Perkembangan informasi teknologi yang merata, khususnya di bidang telekomunikasi, tidak hanya memudahkan rakyat dalam berkomunikasi, tapi juga menjadi pertanda positif bagi Indonesia karena akan mempercepat penyebarluasan data dan informasi serta pengetahuan.
Pembangunan BTS 4G sebagai infrastruktur konektivitas digital untuk akses digital di daerah-daerah 3T menjadi kunci akselerasi digitalisasi di sektor pendidian, kesehatan, serta kesejahteraan sosial, sehingga terjadi pemerataan pembangunan di seluruh wilayah Indonesia guna mengakselerasi pencapaian Indonesia Maju.
Selain itu sekaligus menandakan bahwa negara hadir dalam membangun persatuan Indonesia, memberikan keadilan pembangunan melalui pemerataan akses informasi dan teknologi, yang bermanfaat bagi pendidikan, kesehatan, aktivitas ekonomi digital dan peningkatan kualitas pelayanan publik yang berbasis digital, sehingga diharapkan dapat mempercepat berkembangnya pusat-pusat pertumbuhan ekonomi baru yang merata di seluruh wilayah Indonesia.
Redaktur: Ratna Nuraini
Penulis: Dwitri Waluyo/Elvira Inda Sari