Indonesia.go.id - Investor Asing Berminat Kembangkan Kertajati

Investor Asing Berminat Kembangkan Kertajati

  • Administrator
  • Jumat, 3 November 2023 | 17:23 WIB
INVESTASI
  Calon penumpang berjalan di Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) di Kertajati, Majalengka, Jawa Barat, Minggu (29/10/2023). Dilirik investor asing untuk pengembangannya. ANTARA FOTO
Ada sejumlah investor asing yang tertarik berinvestasi dalam pengembangan Bandara Kertajati, mereka dari India, Arab Saudi, dan Singapura.

Menteri Perhubungan (Menhub) RI Budi Karya Sumadi menyatakan ada sejumlah investor asing yang tertarik berinvestasi dalam pengembangan Bandara Kertajati di Kabupaten Majalengka, Jawa Barat. "Ada investor dari India, Arab Saudi, dan Singapura berminat untuk berinvestasi di sini (Bandara Kertajati)," kata Budi setelah melakukan peninjauan di Bandara Kertajati Majalengka, beberapa bulan lalu.

Tak hanya minat berinvestasi, Budi juga menyebutkan bahwa mayoritas investor asing itu juga ingin menjadi bagian dari pengelolaan fasilitas penerbangan tersebut. Ia pun mengungkapkan, hal itu telah mendapatkan persetujuan dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat maupun Presiden Jokowi, serta realisasinya ditargetkan pada Desember 2023.

Ketertarikan investor terhadap Bandara Kertajati, telah menunjukkan bahwa potensi bandara itu terkenal sampai kancah internasional dan pengembangannya dapat mendongkrak perekonomian nasional.

Meski memperbolehkan investor asing memiliki saham Bandara Kertajati, Menhub memastikan, investor asing tidak akan menjadi pemilik saham mayoritas. Pemilik saham mayoritas Bandara Kertajati tetap Indonesia. Jadi Angkasa Pura II, dan Pemda Jabar nanti jadi 51 persen, dan investor asing di 49 persen.

Dengan investor asing memiliki sebagian saham Bandara Kertajati, diharapkan ini dapat meningkatkan kualitas pelayanan serta promosi untuk bandara tersebut. Sebab, investor-investor asing ini tentu memiliki jejaring, kapabilitas, dana, hingga mitra yang dapat membantu mendongkrak kinerja bandara baik dari sisi pelayanan maupun trafik.

"Tandanya Bandara Kertajati ini eksis secara internasional, fisibel untuk dikembangkan. Akhirnya membangkitkan ekonomi Indonesia," katanya.

Budi menuturkan, keberadaan Bandara Kertajati juga bisa memicu pertumbuhan ekonomi bagi daerah-daerah penyangga seperti Cirebon, Majalengka, Brebes, dan Tegal. Budi pun mencontohkan, sebelum Bandara Kertajati beroperasi penuh pada akhir Oktober 2023, sudah banyak wisatawan asing asal Malaysia yang sudah melakukan penerbangan di bandara tersebut. Ia merasa optimis jika jumlah okupansi penerbangan di Bandara Kertajati akan meningkat dalam beberapa waktu ke depan.

"Kertajati bukan Kertajatinya sendiri, tetapi secara lebih regional dia melayani Bandung Raya, Sumedang, Cirebon, Indramayu, Brebes, Tegal, Tasik dan Garut. Sehingga captive dari jumlah penduduk itu berbanding lurus dengan jumlah yang akan terbang," ucap dia.

Bandara Kertajati berdiri di atas kawasan seluas 1.000 hektare, saat ini dilengkapi dengan terminal penumpang pesawat berkapasitas 5,6 juta penumpang per tahun. Landas pacu atau runway Kertajati berukuran 3.000 x 60 meter sehingga dapat mengakomodir penerbangan pesawat berbadan lebar (widebody).

Konsep multi-airport system yang dikembangkan PT Angkasa Pura II adalah menyinergikan empat bandara yaitu Kertajati (Majalengka), Husein Sastranegara (Bandung), Halim Perdanakusuma (Jakarta) dan Soekarno-Hatta, untuk saling mendukung di mana traffic penumpang dan penerbangan terdistribusi dengan baik di antara bandara-bandara tersebut.

Strategi pengembangan Kertajati, antara lain, akan mengarah ke konsep aerocity, di mana akan dibangun kawasan komersial, perhotelan, perkantoran, hingga fasilitas pemberangkatan jemaah haji. Di samping itu, pengembangan juga akan mencakup peningkatan kapasitas sisi udara seperti taxiway dan apron, lalu sisi darat yakni terminal penumpang pesawat, serta pengembangan kawasan logistik.

Sebelumnya diberitakan, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menargetkan Bandara Kertajati, Jawa Barat, dapat melayani hingga 6.000 penumpang hingga akhir 2023. Hal ini seiring dengan berpindahnya penerbangan dari Bandara Husein Sastranegara di Bandung, Jawa Barat ke Bandara Kertajati di Majalengka, Jawa Barat pada 29 Oktober 2023.

Direktur Angkutan Udara Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Putu Eka Cahyadi mengatakan, dengan adanya perpindahan tersebut maka diperkirakan trafik penumpang Bandara Kertajati akan menjadi 3.200 penumpang per hari dari saat ini 340 penumpang per hari. Rute penerbangan dalam negeri yang dialihkan dari Bandara Husein ke Bandara Kertajati adalah rute yang saat ini dilayani dengan pesawat jet oleh maskapai PT Citilink Indonesia, PT Indonesia AirAsia, dan PT Super Air Jet.

Terdapat tujuh rute penerbangan dalam negeri yang dialihkan ke Bandara Kertajati. Tujuh rute tersebut yakni rute Balikpapan, Banjarmasin, Batam, Denpasar, Makassar, Medan, dan Palembang dengan kapasitas tempat duduk sebesar total 32.760 penumpang per minggu atau 4.680 pax per hari.

 

Penulis: Eri Sutrisno
Redaktur: Ratna Nuraini/Elvira Inda Sari