Indonesia.go.id - Melindungi Kesehatan Petugas KPPS Pemilu 2024

Melindungi Kesehatan Petugas KPPS Pemilu 2024

  • Administrator
  • Sabtu, 10 Februari 2024 | 09:45 WIB
PEMILU 2024
  Sejumlah petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) untuk Pemilu 2024 mengucap sumpah saat pelantikan KPPS Desa Sukamantri di Kecamatan Tamansari, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Kamis (25/1/2024). ANTARA FOTO/ Yulius Satria Wijaya
Pemeriksaan kesehatan secara komprehensif bagi petugas KPPS menjadi fokus KPU, sebagai antisipasi peristiwa tak diharapkan, seperti yang terjadi pada Pemilu 2019.

Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia (KPU RI) mengantisipasi kejadian tragis di 2019 terulang kembali pada Pemilu 2024. Pada lima tahun lalu, saat pertama kali Indonesia menggelar pemilu presiden dan pemilu legislatif serentak, sebanyak 894 petugas kelompok penyelenggara pemungutan suara (KPPS) Pemilu 2019 meninggal dunia dan 5.175 orang tumbang akibat sakit.

Kasus yang terjadi saat penghitungan suara dan pascapenghitungan suara itu ditengarai terjadi lantaran banyaknya jumlah suara-suara yang harus dihitung. Alhasil, proses penghitungan suara di jenjang KPPS berlangsung hingga berhari-hari lamanya.

Berdasarkan penelitian Kementerian Kesehatan, Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, dan Ikatan Dokter Indonesia (IDI), tiga penyakit komorbid terbanyak yang diderita petugas KPPS pada Pemilu 2019 ialah tekanan darah tinggi, serangan jantung, dan diabetes. Oleh karena itu, KPU RI mendorong adanya pemeriksaan kesehatan secara komprehensif bagi petugas KPPS sebagai langkah antisipatif supaya peristiwa nahas pada Pemilu 2019 tersebut tidak terulang kembali pada Pemilu Serentak 2024.

KPU RI telah melantik secara serentak 5.741.127 anggota kelompok penyelenggara pemungutan suara (KPPS) di 71.000 lokasi pada Kamis (25/1/2024). Mereka bertugas di 820.161 TPS yang tersebar di seluruh provinsi dan pemilihan luar negeri. Sebagai langkah antipasi, KPU Kota Bandung dan Pemerintah Kota Bandung menyediakan suplemen dan vitamin bagi sebanyak 51.968 petugas KPPS yang akan bertugas saat hari pencoblosan pada 14 Februari mendatang.

Asisten Pemerintahan dan Kesra Kota Bandung Asep Saeful Gufron menjelaskan, langkah tersebut dibuat untuk mengantisipasi petugas penyelenggara pemilu jatuh sakit pada saat menjalankan tugas di lapangan. “Pemerintah akan memberikan suplemen, tidak hanya dari Dinas Kesehatan saja, tapi kita juga akan terus berupaya mencari corporate social responsibility (CSR) untuk menyiapkan suplemen bagi tenaga KPPS," kata Asep Saeful Gufron, Selasa (30/1/2024).

Pemkot Bandung juga telah menginstruksikan Dinas Kesehatan agar seluruh puskesmas di Kota Bandung tetap beroperasi sebagai antisipasi jika ada petugas KPPS yang butuh penanganan medis. Hal serupa juga dilakukan Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Tangsel). Wakil Wali Kota Tangsel Pilar Saga Ichsan menyatakan, pihaknya telah menyiapkan perlindungan dan bantuan kepada petugas KPPS yang bekerja sama dengan BPJS Ketenagakerjaan. Hal tersebut dilakukan dalam antisipasi kejadian Pemilu 2019.

“Tahun ini kita ada santunan kematian. Khawatir kejadian di 2019, santunan kematian itu berupa BPJS Ketenagakerjaan, dan sudah didaftarkan,” ujarnya, Minggu (28/1/2024).

Kemudian Pemkot Tangerang Selatan juga menugaskan Dinas Kesehatan untuk terus melakukan pengecekan kesehatan kepada petugas KPPS dan lainnya. “Bahkan pelayanan gratis bagi petugas KPPS yang mengalami kondisi sakit,” katanya.

Ketua KPU Kota Tangerang Selatan M Taufiq MZ mengatakan, sebanyak 26.894 petugas KPPS telah dilantik pada Kamis (25/1/2024) lalu di tujuh wilayah kecamatan. Rinciannya adalah KPPS Kecamatan Serpong di Auditorium Unpam, KPPS Kecamatan Setu di Graha Widya Bakti, KPPS Kecamatan Pamulang di UTCC, KPPS Kecamatan Ciputat di Tambok Labu, KPPS Kecamatan Ciputat Timur di GOR Rahardian, KPPS Kecamatan Pondok Aren di Auditorium STAN dan KPPS Kecamatan Serpong Utara di WTC.

Usai pelantikan kemudian juga sudah dilakukan penanaman 26.900 bibit pohon yang tersebar di 3.831 tempat. Kegiatan tersebut sebagai bentuk penggantian jumlah kebutuhan kertas yang digunakan. Total kebutuhan kertas dengan berbagai jenis untuk logistik Pemilu 2024 secara nasional sekitar 65.998 ton. Apabila dihitung dengan kebutuhan 65.989.000 kilogram kertas diganti dengan 5.709.898 bibit pohon, maka diharapkan setiap bibit pohon akan mengganti 11,6 kilogram kertas.

 

Penulis: Kristantyo Wisnubroto
Redaktur: Ratna Nuraini/Elvira Inda Sari