Ada lima buah kesepakatan antara Pemerintah Republik Indonesia dengan Pemerintah Republik India yang ditandatangani oleh masing-masing wakil kementerian terkait.
Hubungan panjang Republik Indonesia dan Republik India sudah berakar lama. Setidaknya akar kultural kedua bangsa yang terjalin berabad sebelumnya membuat India turut mendukung Kemerdekaan RI pada 1945. Akar sejarah itulah yang disinggung Presiden RI Prabowo Subianto saat melawat ke Negeri Hindustan selama dua hari, 25-26 Januari 2025.
Kunjungan kenegaraan Presiden Prabowo terasa istimewa. Sebab, Presiden RI Prabowo Subianto menjadi satu-satunya negara sahabat India yang diundang sebagai tamu kehormatan (chief guest) Peringatan 76 Tahun Hari Republik India. Ini akan menjadi kunjungan pertama Presiden Prabowo ke India sebagai Kepala Negara dan Presiden RI kedua setelah Ir. Sukarno yang menjadi tamu kehormatan dalam Hari Republik India. Sukarno, Presiden pertama Indonesia, menjadi Tamu Kehormatan pada Hari Republik pertama India pada 1950.
Ketika menyambut rombongan kenegaraan RI, Minggu (26/1/2025), Presiden RI Droupadi Murmu menyampaikan terima kasih kepada Presiden Prabowo karena telah menerima undangan untuk menghadiri perayaan Hari Republik India sebagai Tamu Kehormatan.
“Berterima kasih kepada Presiden Subianto karena telah menerima undangan untuk menghadiri perayaan Hari Republik India sebagai Tamu Kehormatan. Mengenang bahwa 75 tahun yang lalu, Presiden Sukarno dari Indonesia menjadi Tamu Kehormatan pada Hari Republik pertama kita (India) pada tahun 1950,” ujar kepala negara perempuan kedua yang memimpin India.
Pemerintah India memberikan kehormatan kepada Presiden RI Prabowo Subianto dengan turut serta dalam Parade Peringatan 76 Tahun Hari Republik India di pusat kota New Delhi. Dari Istana Kepresidenan Rashtrapati Bhavan hingga panggung utama Republic Day India di Kartavya Path, Presiden RI didampingi Presiden India menggunakan kereta kencana. Kian membanggakan ketika, Kontingen Patriot yang terdiri dari 352 taruna/taruni Akmil Magelang yang tergabung dalam Drumband Genderang Seruling Canka Lokananta dan prajurit TNI dari seluruh matra ikut memeriahkan parade tersebut.
“Hal ini merupakan cerminan dari hubungan yang telah lama terjalin dan tradisi demokrasi yang kuat antara India dan Indonesia,” demikian tukas Presiden Droupadi menambahkan.
Republik India sebagai negara dengan populasi nomor dua terbesar dunia merupakan mitra strategis Indonesia sebagai negara Asia Tenggara dengan Produk Domestik Bruto (PDB) USD1,7 triliun. Hubungan baik kedua negara tentunya memperkuat stabilitas kawasan Asia Pasifik dan konstalasi ekonomi politik global.
Dari data Badan Pusat Statistik (BPS), India merupakan penyumbang surplus neraca perdagangan kedua terbesar setelah Amerika Serikat. Selama tiga tahun berturut-turut surplus perdagangan Indonesia dengan India berkisar antara USD13,5 miliar hingga USD14 miliar per tahun, yang didominasi oleh ekspor produk mineral, besi dan baja, serta CPO dan turunannya. India menempati peringkat ke-4 untuk negara tujuan ekspor dan peringkat ke-9 untuk negara asal barang impor Indonesia pada tahun 2023. Barang-barang impor dari India antara lain besi, olahan hasil tebu, produk otomotif, dan daging kerbau beku.
Tak hanya itu, India merupakan sumber investasi penanaman modal asing (PMA) terbesar ke-14 di Indonesia dengan total investasi senilai USD275,4 juta pada tahun 2023. Investasi India mengalami peningkatan 2 kali lipat dari tahun 2022 senilai USD127,6 juta.
Untuk memperkuat hubungan kerja sama strategis antara kedua negara, Presiden RI Prabowo Subianto dan Perdana Menteri India, Narendra Modi, Sabtu (25/1/2025), menyaksikan pertukaran nota kesepahaman (memorandum of understanding/MoU) antara Pemerintah Indonesia dan India.
Penandatanganan kesepakatan kerja sama itu berlangsung di Hyderabad House, New Delhi, sesudah kabinet Presiden Prabowo dan kabinet PM Modi menggelar pertemuan bilateral.
Sesuai pertemuan bilateral, Presiden RI Prabowo Subianto mengatakan berbagai isu strategis dibahas bersama PM India, dalam rangka mempercepat serta memperluas kerja sama kedua negara.
“Dalam diskusi kami di bidang perdagangan, investasi, pariwisata, kesehatan, energi, kerja sama keamanan, kecerdasan buatan, digital IT, energi, kami sepakat untuk memperkuat kerja sama ini,” ujar Kepala Negara.
Lima Kesepakatan
Dari pertemuan tersebut, ada lima buah kesepakatan antara Pemerintah Republik Indonesia dengan Pemerintah Republik India yang ditandatangani oleh masing-masing wakil kementerian terkait.
Pertama, Memorandum Saling Pengertian tentang Kerja Sama Kesehatan antara Kementerian Kesehatan Indonesia dengan Kementerian Kesehatan dan Kesejahteraan Keluarga Republik India.
Kemudian yang kedua, Memorandum Saling Pengertian antara Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Republik Indonesia dengan Komisi Pharmacope untuk Obat-obatan India dan Homeopati Kementerian Ayush Republik India terkait Mutu Obat Tradisional.
Selanjutnya, Memorandum Saling Pengertian antara Kementerian Komunikasi dan Digital Republik Indonesia dengan Kementerian Elektronik dan Teknologi Informasi Republik India tentang Kerja Sama Pengembangan Digital.
Kerja sama yang keempat, Memorandum Saling Pengertian antara Badan Keamanan Laut Republik Indonesia dan Penjaga Pantai India tentang Kerja Sama Keselamatan dan Keamanan Maritim.
Terakhir, kerja sama dalam Program Pertukaran Budaya antara Kementerian Kebudayaan Republik Indonesia dan Kementerian Kebudayaan Republik India sepanjang tahun 2025-2028.
Pada kesempatan itu, Presiden Prabowo juga mengucapkan terima kasih kepada pemerintah India yang mendukung Indonesia jadi anggota blok ekonomi BRICS. Kepala Negara menyatakan optimistis kerja sama itu akan bermanfaat bagi stabilitas global dan kerja sama di tingkat regional.
Penguatan kerja sama strategis RI-India menunjukkan komitmen Indonesia untuk memajukan keadilan ekonomi dan pembangunan bagi semua negara, dengan menjembatani kepentingan negara maju dan berkembang, melalui peran kuat Indonesia di dalam keanggotaan ASEAN, IORA, G20, dan MIKTA. Indonesia dan India berkomitmen untuk terus mendorong kolaborasi di berbagai forum internasional.
Kepentingan nasional Indonesia terhadap kerja sama ekonomi dengan India, antara lain terkait dengan peningkatan ekspor sawit dan batubara, mendorong investasi di bidang infrastruktur, hilirisasi industri, kesehatan, energi dan dukungan untuk program ketahanan pangan.
Penulis: Kristantyo Wisnubroto
Redaktur: Taofiq Rauf