Indonesia.go.id - Tak Perlu Khawatir, Stok BBM dan Gas Elpiji Dijamin Aman

Tak Perlu Khawatir, Stok BBM dan Gas Elpiji Dijamin Aman

  • Administrator
  • Jumat, 28 Februari 2025 | 13:12 WIB
KESIAPAN RAMADAN DAN IDULFITRI
  Sejumlah pekerja mengisi gas elpiji subsidi ke dalam tabung ukuran tiga kilogram di Stasiun Pengisian dan Pengangkutan Bulk Elpiji (SPPBE), Kabupaten Aceh Besar, Aceh, Kamis (27/2/2025).ANTARA FOTO/Ampelsa
Pemerintah menjamin ketahanan stok BBM sampai 18-20 hari selama bulan Ramadan hingga Idulfitri.

Jelang bulan Ramadan dan Idulfitri, BUMN migas PT Pertamina memastikan stok tabung gas elpiji (liquefied petroleum gas/LPG) 3 kg mencukupi kebutuhan masyarakat. Seperti yang dilakukan Pertamina Regional Sumatra Bagian Utara (Sumbagut) dengan menambah stok tabung gas melon di Aceh.

Muhammad Suhanda, Sales Branch Manager III Gas PT Pertamina Patra Niaga Sales Area Retail Aceh, menjelaskan alokasi harian LPG di Aceh sekitar 150 ribu tabung. Mengingat, jelang Ramadan pemakaian tabung gas bersubsidi 3 kg di Aceh meningkat, sehingga stok perlu ditambah sebesar 68.320 tabung untuk seluruh wilayah tersebut.

“Peningkatan stok ini disalurkan dalam skema waktu empat hari, mulai 24 Februari hingga 27 Februari 2025, menjelang tradisi Meugang di Aceh,” ujar Suhanda seperti dikutip dari laman RRI, Kamis (27/2/2025).

Meugang adalah tradisi masyarakat Nanggroe Aceh Darussalam menjelang Ramadan maupun Hari Raya Idulfitri dengan memasak daging sapi, kambing atau kerbau bersama-sama lalu dibagikan sebagai sedekah.

Pertamina juga memastikan bahwa pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) tetap mendapatkan pasokan LPG 3 kg selama Ramadan. Untuk itu, masyarakat dapat membelinya di pangkalan gas elpiji terdekat agar mendapatkan harga sesuai aturan harga eceran tertinggi (HET) pemerintah.

Kesiapan Pertamina di Aceh tersebut merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk mengamankan pasokan bahan bakar minyak (BBM), LPG, maupun kelistrikan selama Ramadan hingga Idulfitri 1466 Hijriah. Untuk memastikan hal itu, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) juga membentuk posko pemantauan ketersediaan energi dan mitigasi kebencanaan geologi.

Seperti disampaikan Wakil Menteri ESDM Yuliot Tanjung, dalam Rapat Kerja dengan Komisi XII DPR RI, Rabu (26/2/2025),  pihaknya bersama BUMN dan badan usaha sektor energi sudah mengantisipasi dari jauh-jauh hari sebelumnya. 

“Secara umum, kondisi ketahanan stok BBM aman, baik bensin (gasoline), solar (gasoil), dan avtur, dengan ketahanan stok dijaga antara 18-20 hari,” jelasnya.

Kementerian ESDM juga memperkirakan peningkatan konsumsi harian BBM selama Hari Raya Idulfitri, yakni Pertalite hingga 11,4 persen, Pertamax 16,9 persen, serta penurunan konsumsi Biosolar 13,4%. Sementara untuk Avtur ini diperkirakan akan terjadi peningkatan konsumsi sebesar 5,6 persen dibandingkan dengan konsumsi normal. Puncak peningkatan konsumsi biasanya terjadi pada saat minggu arus mudik maupun arus balik.

Pemerintah juga memastikan keandalan stok BBM hingga ke daerah terpencil di pulau-pulau kecil. Peningkatan stok BBM dilakukan sejak H-14 Idulfitri di Terminal BBM maupun penyalur. BBM juga dipastikan tersedia di sepanjang jalur mudik, khususnya di jalan tol dan non-tol, baik di Jawa maupun luar Jawa.

“Peningkatan stok BBM ini kita lakukan H-14, baik di tingkat penyalur yang tersebar di seluruh wilayah di Jawa, Sumatera, maupun pulau-pulau kecil, untuk mengantisipasi adanya perubahan cuaca ekstrem. Jadi kita melihat dengan adanya cuaca yang ekstrem, jangan sampai terjadi kelangkaan BBM di daerah-daerah, khususnya yang terkait dengan pelaksanaan kegiatan selama Idul Fitri,” jelas Wamen Yuliot.

Untuk stok LPG nasional juga berada dalam kondisi aman, yang mana coverage days rata-rata 15,2 hari. Kondisi stok ini dipertahankan tetap stabil selama periode Ramadan dan Idulfitri. Kementerian ESDM dan Pertamina menyiagakan 32 Terminal LPG, 731 Stasiun Pengisian dan Pengangkutan Bulk Elpiji (SP(P)BE), dan 6.517 Agen LPG.

“Ketersediaan LPG juga dijaga dengan penambahan pasokan LPG ke agen dan pangkalan. Jadi ini juga kita sudah lakukan antisipasi seluruh SPBE yang telah memperhitungkan perjalanan pengiriman LPG dari depot LPG ke SPBE untuk mengantisipasi kemacetan karena adanya peningkatan jumlah arus kendaraan selama Lebaran, dan juga pada saat adanya kegiatan-kegiatan persiapan dalam jelang Lebaran,” imbuh Wamen ESDM.

Seturut dengan pasokan listrik secara umum juga diprediksi dalam kondisi aman. Diproyeksikan pada 31 Maret 2025 mendatang, atau hari pertama Idulfitri, beban puncak sebesar 33.517 megawatt (MW) dengan daya mampu pasok (DMP) sebesar 53.977 MW, sehingga terdapat cadangan daya total sebesar 20.460 MW (68 persen). Pada hari berikutnya, BP nasional diproyeksikan sebesar 36.715 MW dengan DMP 57.166 MW, sehingga terdapat cadangan daya sebesar 20.451 MW (55,7 persen).

Berdasarkan pelaksanaan Hari Raya Idulfitri tahun-tahun sebelumnya, terjadi penurunan beban puncak dari hari-hari normal, sehingga diprediksi akan terdapat tambahan pasokan sekitar 9.754 MW. Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) juga menjadi perhatian, khususnya bagi kendaraan listrik yang melintas di jalur utama dan lokasi wisata. PLN diminta untuk menyiapkan hal itu.

Sebagai contoh, hingga saat ini PLN wilayah Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) telah mengoperasikan 263 unit SPKLU di 173 titik lokasi strategis, termasuk rest area jalan tol dan pusat kota serta lokasi wisata.

Selain itu, PLN juga merencanakan penambahan 58 Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU), yang terdiri atas 37 unit SPKLU Pole Mounted berkapasitas 22 kW, 5 unit SPKLU Ultra Fast Charging (UFC) berkapasitas 100 kW, serta 16 unit SPKLU Fast Charging (FC) berkapasitas 50 kW.

Dari jumlah tersebut, 14 unit FC dan dua unit UFC di antaranya akan dipasang di Rest Area dan exit tol sebagai bagian dari kesiapan infrastruktur menjelang Siaga Lebaran 2025. Dengan demikian, diharapkan para pemudik dapat pulang kampung untuk berlebaran dengan tenang dan menyenangkan.

 

 

Penulis: Kristantyo Wisnubroto
Redaktur: Untung Sutomo