Pemerintah bekerja 24 jam untuk memastikan semua moda transportasi beroperasi optimal. Informasi terkini mengenai kondisi lalu lintas, cuaca, dan informasi penting lainnya juga tersedia melalui berbagai saluran komunikasi.
Tradisi tahunan mudik Lebaran selalu menjadi perhatian serius pemerintah. Merupakan tanggung jawab bersama seluruh jajaran pemerintah pusat dan daerah serta elemen masyarakat dalam menyediakan layanan terbaik bagi masyarakat yang merayakan Idulfitri maupun liburan di kampung halaman.
Pemerintah telah menyiapkan skenario tidak hanya menyediakan moda transportasi darat, laut, penyeberangan antarpulau, dan udara, namun juga mengatur masa cuti bersama. Termasuk mulai 24 Maret-27 Maret 2025 menerapkan Work From Anywhere (WFA) bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) yang tidak mengambil cuti pada minggu tersebut. Pelonggaran dan fleksibilitas masa kerja tersebut tentunya diharapkan membuat turut melancarkan akses lalu lintas bagi para pemudik ke luar daerahnya.
Sejak minggu kedua Maret 2025, pemerintah sudah menyiapkan sarana dan prasarana mendukung kelancaran mudik Lebaran. Seperti dilakukan Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi bersama Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya. Mereka mengecek dan meninjau langsung Stasiun Gambir, Jakarta Pusat, Minggu (16/3/2025). Kunjungan ini bertujuan memastikan kesiapan sarana, prasarana, pelayanan serta petugas dalam menghadapi lonjakan arus mudik Lebaran.
Berdasarkan Survei Potensi Pergerakan Masyarakat Angkutan Lebaran 2025 yang dikeluarkan Badan Kebijakan Transportasi (BKT), Stasiun Gambir menjadi salah satu simpul transportasi untuk titik keberangkatan utama pemudik, dengan perkiraan 996,65 ribu penumpang atau 4,24 persen dari total pemudik nasional.
Saat di Stasiun Gambir, Menhub Dudy dan Seskab Teddy meninjau berbagai aspek kesiapan, mulai dari sistem ticketing, fasilitas publik seperti ruang tunggu dan musala, aksesibilitas bagi penumpang berkebutuhan khusus hingga kesiapan rangkaian kereta api yang akan melayani perjalanan mudik.
“Kami ingin memastikan seluruh sarana dan prasarana di Stasiun Gambir dalam kondisi optimal. Lonjakan pemudik harus diantisipasi dengan pelayanan yang prima agar perjalanan berlangsung aman dan nyaman,” ujar Menhub.
Menhub Dudy juga menekankan pentingnya kesiapan personel pelayanan dan keamanan. Koordinasi antara PT KAI, kepolisian, dan instansi terkait dinilai krusial guna memastikan kelancaran operasional stasiun.
Usai meninjau Stasiun Gambir, Menhub Dudy melanjutkan inspeksi ke Terminal 1 Bandara Soekarno-Hatta, yang menjadi salah satu akses untuk pemudik jalur udara. Fokus utama kunjungan ini adalah pengecekan sistem check-in, layanan keamanan, ruang tunggu penumpang, terminal kedatangan serta progres revitalisasi Terminal 1.
Merujuk pada survei BKT, Bandara Soekarno-Hatta menjadi sorotan khusus karena peran strategisnya dalam melayani penerbangan domestik mengingat 6,46 persen atau sekitar 1,27 juta penumpang diprediksi akan bergerak dari Bandara Soekarno Hatta saat angkutan Lebaran 2025, terlebih dengan adanya proyek revitalisasi yang sedang berlangsung.
Adapun dari Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) memastikan pemudik tetap terhubung dengan keluarga dengan menghadirkan paket murah hingga 50 persen serta jaminan jaringan stabil selama Lebaran dan Nyepi 2025.
“Komunikasi adalah kebutuhan utama, terutama saat mudik dan perayaan hari besar. Kami ingin masyarakat tetap terhubung tanpa kendala, dengan tarif lebih terjangkau dan kualitas jaringan yang optimal,” ujar Menkomdigi Meutya Hafid di Jakarta, Kamis (20/3/2025).
Saat ini, jumlah pengguna layanan seluler di Indonesia telah mencapai lebih dari 352 juta.Selama masa mudik Lebaran dan Nyepi, trafik layanan diperkirakan meningkat hingga 20 persen. Untuk mengantisipasi lonjakan ini, pemerintah dan operator seluler telah bersepakat menyediakan Paket Ramadan-Lebaran dengan harga lebih murah selama satu bulan penuh, bagi pelanggan prabayar maupun pascabayar.
Posko Pengawasan dan Mudikpedia
Di samping itu, Kemkomdigi membentuk satuan tugas dan posko pengawasan yang beroperasi 24 jam guna memastikan jaringan tetap stabil di sepanjang jalur mudik. Sebanyak 35 unit pelaksanaan teknis pemantauan spektrum frekuensi radio telah disiagakan, sementara posko angkutan Lebaran terpadu ditempatkan di lokasi strategis, yakni Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Pelabuhan Merak, Rest Area KM57 Tol Jakarta-Cikampek, Rest Area KM62 Tol Jakarta-Cikampek, Stasiun Gambir Jakarta, dan Stasiun Tawang Semarang. Total ada 386 posko untuk mengawasi jaringan dan layanan telekomunikasi termasuk yang berasal dari Kemkomdigi, sedangkan sisanya disiapkan oleh operator seluler Telkomsel, Indosat, XL Axiata, dan Smartfren.
Kemkomdigi juga kembali menghadirkan kanal informasi bagi masyarakat dengan meluncurkan Mudikpedia 2025, sebuah buku elektronik (e-book) yang menyediakan informasi lengkap seputar mudik Lebaran 1446 H. Peluncuran itu bertujuan memastikan perjalanan mudik masyarakat berjalan lancar, aman, nyaman, dan menyenangkan.
Mudikpedia 2025 hadir menyajikan beragam informasi esensial seputar mudik, di antaranya info jalur mudik dari Kementerian Perhubungan dan Bina Marga, panduan mudik sehat dari Kementerian Kesehatan hingga informasi tempat kuliner dan wisata.
Ada pula pantauan lalu lintas real-time melalui CCTV, informasi mudik gratis dan layanan transportasi publik, prakiraan cuaca BMKG dan info tukar uang dari Bank Indonesia, serta panduan memesan tiket kereta api dan kapal feri.
Mudikpedia 2025 dapat diakses dengan mudah melalui tautan berikut: https://s.id/mudikpedia. Dengan fitur lengkap dan navigasi yang mudah, pemudik dapat merencanakan perjalanan dengan lebih baik dan mengurangi risiko di perjalanan.
Pemerintah sendiri membentuk Pos Koordinasi (Posko) Pusat Angkutan Lebaran 2025 di Kantor Pusat Kementerian Perhubungan, Jakarta sejak 21 Maret 2025 hingga 11 April 2025. Menhub mengatakan dengan diadakannya posko pusat ini, koordinasi lintas sektoral dalam penyelenggaraan Angkutan Lebaran 2025 akan berjalan dengan baik.
“Posko Angkutan Lebaran ini akan menjadi pusat komando dan koordinasi dalam memantau dan mengendalikan arus mudik. Pemerintah bekerja 24 jam untuk memastikan semua moda transportasi beroperasi optimal. Informasi terkini mengenai kondisi lalu lintas, cuaca, dan informasi penting lainnya juga tersedia melalui berbagai saluran komunikasi,” jelas Menhub Dudy.
Posko sendiri berlangsung selama 24 jam, selain Kementerian Perhubungan, instansi lain yang mengisi posko terdiri dari Kementerian Komunikasi dan Digital, Kementerian Pariwisata, Korlantas Polri, Basarnas, BMKG, KNKT, PT Jasa Marga (Persero), Astra Infra Toll Nusantara, PT Jasa Raharja (Persero), PT ASDP Indonesia Ferry (Persero), PT Kereta Api Indonesia (Persero), PT KCIC, PT PELNI (Persero), PT Angkasa Pura Indonesia, Perum LPPNPI/AirNav, Senkom Mitra Polri, RAPI, dan ORARI.
Dengan begitu, dengan keberadaan posko dan layanan bagi tersebut membuat masyarakat nyaman dan tenang selama perjalanan sampai ke tujuan kampung halaman.
Penulis: Kristantyo Wisnubroto
Redaktur: Untung Sutomo