Indonesia.go.id - Ekonomi Indonesia Tumbuh 4,87 Persen di Triwulan I-2025, Ungguli Negara ASEAN dan G20

Ekonomi Indonesia Tumbuh 4,87 Persen di Triwulan I-2025, Ungguli Negara ASEAN dan G20

  • Administrator
  • Kamis, 8 Mei 2025 | 18:17 WIB
EKONOMI INDONESIA
  Pekerja membongkar muat peti kemas di Terminal Peti Kemas (TPK) Pelabuhan Batu Ampar Batam, Kepulauan Riau, Senin (28/4/2025). Badan Usaha Pelabuhan (BUP) BP Batam mencatat volume bongkar muat peti kemas periode Januari-€“Maret 2025 di pelabuhan peti kemas Batam sebanyak 166 ribu TEUs atau meningkat tujuh persen dibandingkan tahun sebelumnya tercatat 156 ribu TEUs. ANTARA FOTO/Teguh Prihatna/rwa.
Ekonomi Indonesia menunjukkan ketahanan yang mengesankan dengan mencatat pertumbuhan 4,87 persen (year-on-year/yoy) pada triwulan pertama 2025.

Ekonomi Indonesia menunjukkan ketahanan yang mengesankan dengan mencatat pertumbuhan 4,87 persen (year-on-year/yoy) pada triwulan pertama 2025. Angka ini melampaui pertumbuhan negara-negara ASEAN seperti Singapura (3,8 persen) dan Malaysia (4,4 persen), serta negara maju anggota G20 termasuk Amerika Serikat (2,0 persen) dan Uni Eropa (1,2 persen).

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan pencapaian ini mencerminkan fundamental ekonomi Indonesia yang solid. "Meski menghadapi tantangan eksternal seperti fragmentasi geoekonomi dan proteksionisme global, ekonomi kita tetap tumbuh kuat," jelas Airlangga, Rabu (7/5/2025).

Konsumsi rumah tangga menjadi pendorong utama dengan kontribusi 54,5 persen terhadap PDB, tumbuh 4,89 persen didukung kebijakan pemerintah seperti THR, Bantuan Hari Raya, dan program mudik gratis. Sektor pertanian mencatat pertumbuhan tertinggi sebesar 10,52 persen, diikuti jasa lainnya (9,84 persen) dan jasa perusahaan (9,27 persen). Secara regional, Sulawesi memimpin dengan pertumbuhan 6,40 persen, disusul Jawa 4,99 persen.

Untuk mempertahankan momentum, pemerintah menyiapkan strategi triwulan II-2025 meliputi penyaluran bansos PKH & Kartu Sembaku Mei-Juni, pencairan gaji ke-13 ASN, insentif fiskal sektor properti dan otomotif, pembentukan Satgas Perluasan Lapangan Kerja serta penyederhanaan perizinan melalui Inpres Deregulasi.

"Kami juga mengoptimalkan penyaluran KUR dan capital expenditure BUMN untuk menciptakan multiplier effect," tambah Airlangga.

Pemerintah terus memperluas kerja sama internasional melalui BRICS dan OECD, serta negosiasi perdagangan dengan AS dan UE.

Menteri Keuangan Sri Mulyani menekankan pentingnya mitigasi risiko global dengan mempercepat belanja pemerintah dan memperluas program prioritas seperti makan bergizi gratis serta insentif perumahan melalui FLPP. "Kolaborasi antar kementerian/lembaga kunci untuk menjaga stabilitas dan membuka peluang pasar baru," pungkasnya.

Pencapaian ini semakin mengukuhkan posisi Indonesia sebagai salah satu ekonomi dengan pertumbuhan tercepat di kawasan, sekaligus bukti ketahanan menghadapi ketidakpastian global.

 

Penulis: Isma

Redaktur: Untung S

 

Berita ini sudah terbit di infopublik.id: https://infopublik.id/kategori/nasional-ekonomi-bisnis/918296/ekonomi-indonesia-tumbuh-4-87-persen-di-triwulan-i-2025-ungguli-negara-asean-dan-g20