Secara langsung, pembentukan 80 ribu Kopdes Merah Putih dipastikan akan banyak menyerap tenaga kerja.
Pembentukan Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih bukan hanya akan menjawab permasalahan rantai distribusi desa yang panjang, keterbatasan permodalan masyarakat desa, atau mengatasi dominasi middleman yang selama ini menekan harga. Secara langsung, pembentukan 80 ribu Kopdes Merah Putih dipastikan akan banyak menyerap tenaga kerja.
Demikian diungkapkan Deputi Bidang Materi Komunikasi dan Informasi Kantor Komunikasi Kepresidenan (Presidential Communication Office-PCO) Isra Ramli di sela-sela Dialog Percepatan Pembentukan Koperasi Desa/Kelurahan (Kopdes/Kel) Merah Putih di Desa Kembang Kuning, Kabupaten Lombok Timur, Provinsi Nusa Tenggara Barat, Selasa (3/6/2025).
“Kopdes akan banyak membuka lapangan kerja,” kata Isra.
Deputi PCO hadir bersama Wakil Menteri Kementerian Koperasi (Wamenkop) Ferry Juliantono, untuk memastikan kesiapan Kopdes bisa beroperasi Oktober 2025 di sedikitnya 80 ribu desa.
“Pelaksana operasionalnya nanti adalah tiga pengurus yang dipilih oleh anggota koperasi. Mereka terdiri dari ketua, sekretaris, dan bendahara. Lalu, berdasarkan kebutuhan usaha, akan ada tambahan pekerja yang mana status mereka bukan ASN atau P3K, tapi benar-benar sebagai karyawan koperasi,” terang Isra.
Sebelumnya, Wamenkop Ferry Juliantono mengaku lega atas antusiasme masyarakat dalam kegiatan persiapan Kopdes ini. “Capek kami hilang melihat sambutan dan semangat masyarakat, khususnya di NTB ini, dalam menyambut Kopdes Merah Putih,” kata Ketua Pelaksana Harian Satgas Nasional Pembentukan Kopdes Merah Putih tersebut.
Acara di Desa Kembang Kuning Lombok Timur itu, ujarnya, menjelaskan bahwa koperasi yang diinstruksikan Presiden Prabowo Subianto diterima dan disambut gembira oleh masyarakat. Apalagi, pemerintah Provinsi NTB telah menyatakan dukungan dengan turut menggandeng dunia kampus untuk bisa turut memberi pelatihan bagi calon anggota koperasi.
Kopdes Merah Putih akan membangun ekosistem bisnis dan digitalisasi. Butuh kerja keras semua pihak dalam pembentukannya, agar sesuai dengan prinsip-prinsip koperasi.
Saat ini, sudah memasuki tahapan yang penting, sebab sedang dilakukan pembuatan bisnis model dan bisnis proses serta penyiapan modul pelatihan serta penyiapan pendampingan.
"Kopdes Merah Putih memperlihatkan bahwa proses demokratis kekeluargaan dan gotong royong sesuai dengan prinsip koperasi, dan ini telah terjadi dalam pelaksanaan musyawarah desa kelurahan di seluruh Indonesia," kata Wamenkop yang dalam kegiatan tersebut menyerahkan akta notaris pendirian Kopdes Merah Putih Kembang Kuning.
Ada enam kegiatan yang akan dijalankan oleh salah satu Kopdes percontohan ini, yaitu gerai sembako, gerai apotek, gerai klinik, transportasi, gerai sarana produksi pertanian, serta pergudangan untuk menampung hasil pertanian.
Sementara itu, Gubernur NTB Lalu Muhammad Iqbal mengungkapkan pemerintah daerah akan mengawal Kopdes Mersah Putih dengan pengawasan dan manajemen. Ia beranggapan banyak koperasi kolaps, karena pengurusnya belum mampu mengelola dengan baik. Untuk itulah ia menggandeng perguruan tinggi, salah satunya Universitas Mataram (Unram), untuk membina berbagai koperasi, termasuk Kopdes Merah Putih.
"Dalam waktu dekat, kami akan panggil pengurus koperasi yang ada di desa untuk mengikuti pelatihan pengelolaan koperasi dengan menggandeng Unram, dengan harapan pengelolaan koperasi lebih baik lagi," ujar Gubernur NTB.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut, Wakil Bupati Lombok Timur Edwin Hadiwijaya, Dirjen Bina Pemerintahan Desa Kementerian Dalam Negeri La Ode Ahmad P Balombo, Staf Khusus Menteri Koperasi Bidang Literasi dan Pemberdayaan Media Koperasi Sweeta Melanie, dan Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi NTB Ahmad Masyhuri.
Penulis: Ismadi Amrin
Redaktur: Untung S
Berita ini sudah terbit di infopublik.id: https://infopublik.id/kategori/nasional-ekonomi-bisnis/922792/kopdes-merah-putih-dipastikan-serap-banyak-tenaga-kerja