Indonesia.go.id - Nikah Fest Istiqlal 2025: Seratus Cerita Cinta dan Harapan Baru

Nikah Fest Istiqlal 2025: Seratus Cerita Cinta dan Harapan Baru

  • Administrator
  • Senin, 8 September 2025 | 11:44 WIB
PROGRAM NIKAH MASSAL
  Pagi itu, Kamis (4/9/2025), Masjid Istiqlal Jakarta tampak berbeda. Kubah megah dan pilar kokohnya menjadi saksi bisu ketika ratusan pasangan pengantin melangkah dengan wajah penuh haru menuju ikatan suci./Foto Humas Kemenag
Dalam balutan pakaian putih sederhana namun penuh makna, langkah mereka diiringi doa dan lantunan ayat suci. Senyum merekah, isak bahagia, hingga ucapan syukur bergema dalam acara Nikah Fest 2025, giat yang menjadi bagian dari rangkaian semarak Blissful Mawlid.

Pagi itu, Kamis (4/9/2025), Masjid Istiqlal Jakarta tampak berbeda. Kubah megah dan pilar kokohnya menjadi saksi bisu ketika ratusan pasangan pengantin melangkah dengan wajah penuh haru menuju ikatan suci.

Dalam balutan pakaian putih sederhana namun penuh makna, langkah mereka diiringi doa dan lantunan ayat suci. Senyum merekah, isak bahagia, hingga ucapan syukur bergema dalam acara Nikah Fest 2025, giat yang menjadi bagian dari rangkaian semarak Blissful Mawlid.

Suasana hangat terasa sejak prosesi dimulai. Tidak ada perhiasan berlebihan, tidak ada pesta mewah. Yang ada hanyalah ketulusan, kebersamaan, dan kebahagiaan murni.

Bagi sebagian pasangan, acara ini bukan hanya momen pernikahan. Ia adalah jawaban doa panjang, kesempatan memperbaiki administrasi pernikahan, sekaligus pengakuan sah dari negara.

Di antara kerumunan, terlihat sepasang pengantin dari Ciracas, Ibu Dasih dan Bapak Ahmad. Dengan mata berkaca-kaca, keduanya mengaku momen ini ibarat mimpi jadi kenyataan.

“Pernikahan kami sudah lama, tapi baru hari ini tercatat sah sesuai agama dan negara. Kami sangat bersyukur sekali,” ucap Ibu Dasih sambil menggenggam tangan suaminya.

Penghulu dari KUA Ciracas yang mendampingi mereka juga tak kuasa menahan haru. Ia menyebut inilah wujud hadirnya negara untuk masyarakat kecil.

Tidak jauh dari situ, pasangan Safrudin dan Ismayanti dari KUA Jagakarsa berbagi kebahagiaan serupa. “Terima kasih kepada negara yang sudah menyatukan kami secara gratis, dengan pelayanan ramah dan fasilitas lengkap. Semoga program ini terus berlanjut,” ucap keduanya.

Bagi mereka, akad hari itu bukan sekadar penandatanganan buku nikah. Ia adalah peneguhan hati bahwa cinta yang dijaga bertahun-tahun kini telah mendapat restu penuh dari negara.

Pesan dari Generasi Muda

Andika Pratama dan Riski Amalia, pasangan muda dari Pancoran Mas, justru menyampaikan pesan untuk teman-teman sebayanya.

“Jangan takut menikah karena biaya. Kalau ada niat tulus dan kesiapan, insyaAllah Tuhan akan mempermudah jalan,” ujar Andika sambil menggenggam erat tangan istrinya.

Pesan itu disambut hangat oleh hadirin. Banyak yang mengangguk setuju, seolah ingin menegaskan bahwa niat baik selalu menemukan jalannya.

Hadiah dari Negara 

Selain akad nikah, acara ini juga menghadirkan kejutan lain: bantuan modal usaha bagi pasangan pengantin.

Manah dan Permana dari Mampang Prapatan, misalnya, mengaku terharu menerima bantuan dua juta rupiah. “Kebetulan suami punya usaha kecil, jadi ini bisa menambah modal agar rumah tangga kami mandiri,” tutur Manah.

Ia menambahkan, perhatian pemerintah bukan hanya soal pencatatan nikah, melainkan juga keberlangsungan hidup keluarga baru.

Para penghulu yang menjadi garda terdepan dalam prosesi pernikahan juga merasakan kebahagiaan. Erlandi Ahmad, penghulu dari KUA Cijeruk, menyebut program ini sangat membantu masyarakat.

“Kami senang bisa menjadi bagian dari sejarah ini. Program ini juga memastikan pernikahan tercatat sah sesuai hukum,” katanya.

Menurutnya, keberadaan Nikah Fest adalah bentuk nyata hadirnya negara, bukan hanya mengawinkan, tetapi juga melindungi.

Menteri Agama RI, Nasaruddin Umar, hadir langsung menyapa para pengantin. Dalam sambutannya, ia menegaskan bahwa bantuan modal usaha merupakan tanda kasih negara.

“Nilainya mungkin belum besar, tapi maknanya jauh lebih dalam. Kalau usaha kalian berkembang, bukan tidak mungkin dukungan pemerintah akan bertambah,” ujarnya memberi semangat.

Ia berpesan agar pasangan menjadikan rumah tangga sebagai tempat tumbuhnya cinta, doa, dan produktivitas.

Acara ini juga dihadiri perwakilan Kementerian Sosial, BKKBN, dan BAZNAS. Prosesi dirangkai dengan doa bersama, penyerahan akta nikah, serta simbolis bantuan modal usaha.

Hari itu, Masjid Istiqlal bukan sekadar tempat akad. Ia menjadi ruang euforia, saksi cinta, sekaligus panggung harapan baru.

Seratus Pasangan, Seratus Cinta

Dari 100 pasangan yang menikah, tiap kisah menyimpan keunikan. Ada yang sudah puluhan tahun bersama baru bisa mencatatkan pernikahan, ada pula pasangan muda yang berani melangkah meski sederhana.

Semua disatukan oleh satu tujuan: mengikat janji suci dengan restu agama dan negara.

Nikah Fest bukan hanya acara seremonial. Ia adalah ruang untuk membangun harapan baru. Para pengantin pulang dengan akta nikah di tangan, modal usaha di saku, dan doa ribuan orang di hati.

Bagi negara, acara ini adalah simbol kehadiran. Bahwa pemerintah tidak hanya mengatur, tetapi juga merangkul dan menguatkan.

Senyum yang merekah di wajah para pengantin menjadi bukti paling indah. Bahwa cinta bisa lahir dalam kesederhanaan, bahwa negara bisa hadir dengan penuh kasih, dan bahwa nikah sah bukan sekadar administratif, melainkan pengakuan yang menenteramkan.

Hari itu, Masjid Istiqlal seakan mengingatkan: pernikahan adalah ibadah, cinta adalah pengikat, dan doa adalah penopang.

Nikah Fest 2025 menutup prosesi dengan doa bersama. Seratus pasang pengantin beranjak pulang, membawa kisah cinta yang abadi.

 

 

Penulis: Wandi
Redaktur: Untung S

Berita ini sudah terbit di infopublik.id: https://infopublik.id/kategori/sorot-sosial-budaya/936416/nikah-fest-istiqlal-2025-seratus-cerita-cinta-dan-harapan-baru

-->