Kepercayaannya ini membuktikan Sri Mulyani dinilai sebagai figur yang mampu menangani tantangan ekonomi bangsa ini ke depan ini.
"Beliau menugaskan saya tetap sebagai menteri keuangan," ujar Sri Mulyani usai bertemu Presiden Joko Widodo, Selasa (22/10). Sri Mulyani tiba di Istana sekitar pukul 09:04 WIB, Selasa (22/10/2019). Ketika mendatangi Istana, wanita ini berjalan mengenakan blouse putih sambil memberikan senyum ke arah wartawan tanpa memberikan keterangan.
Bisa jadi terpilihnya wanita sangat tepat. Pasalnya, dia merupakan salah satu sosok wanita dengan segudang prestasi di Indonesia dan diakui di dunia Internasional. Beliau merupakan Tokoh Wanita Indonesia dan juga Pakar Ekonomi Indonesia. Wanita yang dilahirkan dengan nama Sri Mulyani Indrawati pada 26 Agustus 1962 di Lampung.
Ayahnya bernama Profesor Satmoko merupakan guru besar di Universitas Negeri Semarang, dan ibunya bernama Profesor Retno Sriningsih Satmoko yang juga merupakan guru besar di Universitas Negeri Semarang.
Sri Mulayni terlahir dari keluarga berpendidikan, ia merupakan anak ketujuh dari 10 bersaudara. Orang tua Sri Mulyani selalu menekankan bahwa pendidikan merupakan hal penting dan utama bagi anak-anaknya. Dari awal hingga sekolah menengah, wanita ini pernah sekolah di Bandar Lampung, yakni SMP Negeri 2 Bandar Lampung sejak tahun 1975 hingga 1978, dan pindah ke Semarang mengikuti orang tuanya kemudian melanjutkan pendidikannya di SMAN 3 Semarang dari tahun 1978 hingga 1981.
Sejak SMA, Sri Mulyani Indrawati dikenal sebagai siswi yang cerdas. Segala macam kegiatan organisasi, estrakurikuler, dan olahraga ia ikuti di sekolahnya dan ia sempat menjadi Ketua OSIS di SMA. Sri Mulyani kemudian meneruskan ke Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia setelah tamat dari SMA. Wanita ini memilih melanjutkan pendidikannya di jurusan Ekonomi Program Studi Pembangunan (ESP) Universitas Indonesia. Lulus S1 pada 1986 dengan predikat Lulusan Terbaik.
Selanjutnya, Sri Mulyani bekerja sebagai peneliti di Lembaga Penelitian Ekonomi dan Masyarakat (LPEM) dan juga sebagai asisten peneliti di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Sri Mulyani kemudian melanjutkan Pendidikan Master dan Doktor di University of Illinois Urbana-Champaign, Amerika Serikat. Hal ini kemudian banyak menambah pengalaman Sri Mulyani di bidang ekonomi.
Wanita bersuami Tonny Sumartono ini menyelesaikan program masternya pada 1990 dengan mengambil konsentrasi di bidang Public Finance dan Urban Economy. Sementara itu, suaminya sendiri mengambil program master di bidang Manajemen Keuangan (Finance).
Setelah menyelesaikan program master, Sri Mulyani kemudian melanjutkan pendidikannya dengan mengambil program PhD atau Doktor di University of Illinois Urbana-Champaign. Selama mengambil program doktor, Sri Mulyani bekerja sebagai asisten dosen statistik di kampusnya.
Ia juga melahirkan anaknya yang pertama Dewinta Illinia di Amerika Serikat. Program doktor Sri Mulyani diselesaikan pada 1992 dengan disertasi tentang Pajak Penghasilan (Income Tax), ia menyelesaikan master dan doktornya hanya dalam waktu empat tahun saja.
Setelah menyelesaikan program doktornya , ia kemudian kembal ke Indonesia dan bekerja sebagai wakil direktur pendidikan dan latihan di Lembaga Penelitian Ekonomi dan Masyarakat (LPEM) di Universitas Indonesia hingga 1995 dan kemudian menjadi Wakil Kepala Bidang Penelitian LPEM hingga tahun 1998.
Pada saat ini, Sri Mulyani menjadi media darling bagi wartawan di bidang ekonomi. Beliau juga sempat menjabat sebagai Kepala Program Magister Perencanaan Kebijakan Publik-UI hingga tahun 1999. Di awal tahun 2000an, Sri Mulyani tinggal di Atlanta, Amerika Serikat dan menjadi konsultan US-AID dan menjadi dosen pembimbing serta pendamping mahasiswa yang tinggal dan belajar di Amerika Serikat.
Kemudian di tahun 2002, Sri Mulyani pindah ke Washington DC dan bekerja sebagai Direktur Eksekutif di IMF. Beberapa tahun bekerja di IMF, di tahun 2004, Sri Mulyani kemudian kembali ke Indonesia setelah ditunjuk oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sebagai Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional Indonesia dalam kabinet Indonesia Bersatu hingga 2005.
Kemudian pindah menjadi Menteri keuangan. Sri Mulyani bahkan sempat merangkap sebagai Menteri Koordinator Bidang Perekonomian di era pemerintahan SBY. Tahun berikutnya yakni 2010, Sri Mulyani kemudian ditunjuk sebagai Direktur Pelaksana Bank Dunia menggantikan Juan Jose Daboub.
Ia bekerja di Bank Dunia hingga tahun 2016 dan pindah ke Amerika, yang kemudian kembali lagi ke Indonesia setelah ditunjuk oleh Presiden Joko Widodo sebagai Menteri Keuangan pada Juli 2016. Nama Sri Mulyani bukan hanya dikenal di Indonesia, tetapi ia juga terkenal di dunia Internasional.
Ia bahkan terpilih sebagai Menteri Keuangan Terbaik se-Asia pada 2006 dan kemudian Majalah Forbes memilihnya sebagai wanita paling berpengaruh di dunia urutan ke-23 pada 2008 dan sebagai wanita paling berpengaruh di Indonesia ke-2 oleh Majalah Globe Asia 2007. (F-1)