Indonesia.go.id - Langkah Mulia, Ciptakan Kualitas Kehidupan yang Besar

Langkah Mulia, Ciptakan Kualitas Kehidupan yang Besar

  • Administrator
  • Sabtu, 26 Oktober 2019 | 02:10 WIB
PROFIL MENTERI
  Terawan Agus Putranto. Foto: ANTARA FOTO/Wahyu Putro A

Berbekal kecerdasannya, sebuah metode baru diciptakan demi memberikan penyembuhan bagi penderita stroke.

Di antara keriuhan informasi yang muncul seiring kedatangan para calon menteri kabinet pemerintahan Presiden Jokowi periode kedua, pada Selasa (22/10/2019) jelang petang, seorang pria dengan langkah yang tegap dan senyuman yang khas memasuki halaman istana negara. Seketika, pupus sudah spekulasi soal sosok yang akan mengisi jabatan Menteri Kesehatan.

Tamu Presiden Jokowi kali ini adalah adalah Mayjen Terawan Agus Putranto. Mengenakan kemeja putih lengan panjang yang dipadankan dengan celana hitam, Kepala Rumah Sakit Pusat TNI-AD Gatot Subroto itu memang tidak banyak berkomentar. Dia hanya mengaku baru dihubungi.

Mimpi menjadi dokter memang sudah dimiliki Terawan sejak kecil. Lantaran itulah, begitu menuntaskan pendidikan lanjutannya, dia langsung mengikuti seleksi pendidikan tinggi untuk di Fakultas Kedokteran di UGM, Jogjakarta. Pada 1990, saat usianya genap 26 tahun, Terawan menuntaskan jenjang pendidikan tinggi pertamanya dan langsung mengabdikan diri pada negara, sebagai dokter TNI-Angkatan Darat.

Lahir di Yogyakarta, 55 tahun silam, Terawan terus memperdalam ilmu kedokterannya. Bidang yang menjadi incaran adalah radiologi. Dan karena merasa di Indonesia disiplin ilmu radiologi belum banyak berkembang, Terawan pun memilih untuk menekuni radiologi intervensi.

Lulus spesialis radiologi di usia 40 tahun, Terawan tidak lantas berpuas diri. Lagi-lagi Terawan mempertajam keilmuannya lewat program doktor di Universitas Hasanuddin (Unhas), Makassar. Pada 2013, Terawan lulus.

Terawan memang tidak hanya sosok yang haus ilmu dan berkeinginan mengabdikan diri. Dia juga dikenal cerdas. Kecerdasannya itulah yang kemudian membuat Terawan mampu menciptakan metode penyembuhan baru bagi penderita stroke. Dalam pengalaman Terawan, pasien stroke bahkan bisa sembuh hanya berselang 4-5 jam pascaoperasi.

Metode temuannya itu dikenal dengan nama brain flushing. Metode itu dituangkan pula oleh Terawan dalam disertasinya bertajuk “Efek Intra Arterial Heparin Flushing Terhadap Regional Cerebral Blood Flow, Motor Evoked Potentials, dan Fungsi Motorik pada Pasien dengan Stroke Iskemik Kronis".

Temuan Terawan memang mengundang pro dan kontra di kalangan praktisi dan akademisi kedokteran, Terawan mampu membuktikannya. Itulah sebabnya apresiasi diraihnya dari dunia internasional. Jerman bahkan secara khusus memberikan nama paten untuk metode, yakni ‘Terawan Theory’.

Sejumlah penghargaan juga diraih Terawan, antara lain, penghargaan Hendropriyono Strategic Consulting (HSC) dan dua rekor MURI sekaligus, yakni sebagai penemu terapi cuci otak dan penerapan program Digital Substraction Angiogram (DSA) terbanyak.

Keandalan intelektualitas Terawan tidak hanya teruji di bidang medis. Di bidang manajemen, Terawan membuktikan kemampuannya dengan memimpin RSPAD Gatot Soebroto sejak 2015.

Kendati cukup terkenal di dunia medis lantaran metode baru besutannya itu, nama Terawan baru menjadi pembicaraan publik luas tatkala diberhentikan dari organisasi profesi dokter, IDI. Majelis Kehormatan Etik Kedokteran (MKEK) IDI menganggap Terawan telah melanggar kode etik kedokteran. Kendati demikian, hingga kini, sanksi yang dibebankan kepada yang pernah diberikan.

Di halaman istana, kepada wartawan, Terawan mengaku akan memberikan perhatian lebih pada masalah kesehatan, utamanya stunting. Dia juga mengaku mendapatkan pesan khusus dari Jokowi untuk mewujudkan visi misi kabinet pemerintah.

Selaim itu, Terawan juga mengaku diminta turut turun tangan membenahi persoalan defisit Badan Penyelenggara Jaminan (BPJS) Kesehatan. Pascapelantikan, Terawan memastikan akan melepas jabatannya sebagai Kepala Pusat RSPAD untuk fokus membantu pemerintahan Kabinet Indonesia Maju yang dipimpin Presiden Jokowi dan Wapres Ma'ruf Amin. (E-1)