Indonesia.go.id - Klasifikasi Terkini Kelas Ekonomi Negara

Klasifikasi Terkini Kelas Ekonomi Negara

  • Administrator
  • Senin, 17 Juli 2023 | 20:59 WIB
EKONOMI
  Ilustrasi. Meski pembangunan berhasil, Indonesia berdasarkan klasifikasi Bank Dunia terbaru, mayoritas masuk kategori berpendapatan menengah ke bawah. Hal ini dikarenakan pendapatan nasional bruto (PNB) atau gross national income (GNI) per kapitanya berada di kisaran USD1.136 sampai USD4.465. ANTARA FOTO/ Galih Pradipta
Bank Dunia mengklasifikasikan negara berdasarkan pendapatan per kapita penduduk, yakni berpenghasilan rendah, menengah bawah, menengah atas, dan tinggi.

Lembaga multilateral Bank Dunia kembali menaikkan ambang batas untuk masing-masing kategori pada tahun ini. Namun, hal tersebut tak berdampak ke Indonesia karena kenaikan PDB per kapita di dalam negeri lebih tinggi dibandingkan perubahan ambang batas. Sekitar 80% negara menunjukkan kenaikan kategori pendapatan.

Adapun batasan kategori negara berdasarkan pendapatan menurut Bank Dunia saat ini adalah sebagai berikut:

  • Negara pendapatan rendah memiliki pendapatan per kapita USD1.135 ke bawah, ambang batas ini naik dari sebelumnya USD1.085;
  • Negara pendapatan menengah bawah memiliki pendapatan per kapita USD1.146-4.465, ambang batas ini naik dari sebelumnya USD1.086-4.255;
  • Negara pendapatan menengah atas memiliki pendapatan per kapita USD4.466-13.845, ambang batas ini naik dari sebelumnya USD4.256-13.205;
  • Negara pendapatan tinggi memiliki pendapatan per kapita di atas USD13.845, ambang batas ini naik dari sebelumnya USD13.205.

Selain Indonesia, merujuk kategorisasi terbaru itu, sejumlah negara juga telah naik kelas. Tersebutlah Guyana dan Samoa, yang berhasil naik kelas dari penghasilan menengah atas menjadi penghasilan tinggi atau negara maju.

Berkat minyak dan gas, pendapatan per kapita di Guyana melesat 60% pada 2022 dan mengangkat derajatnya menjadi negara maju. Sementara itu, Samoa naik kelas setelah revisi cukup dalam sebesar 18% pada total penduduknya, sehingga secara substansial membuat pendapatan per kapitanya meningkat. 

Guinea dan Zambia juga naik kelas dari negara penghasilan rendah atau negara miskin menjadi negara penghasilan menengah bawah. Ditopang sektor pertambangan, ekonomi Guinea, merujuk rilis Bank Dunia, tumbuh kuat 4,7% pada 2022. Sementara itu, ekonomi Zambia juga mampu tumbuh tinggi. 

Saat sebagian besar negara naik kelas karena ekonomi pulih kuat setelah pandemi, Yordania justru turun kelas. Dari sebelumnya merupakan negara penghasilan menengah atas, Yordania menjadi menengah bawah. Penyebabnya, karena revisi pada data jumlah penduduk yang naik 8,6% sehingga secara agregat PDB per kapitanya menurun.

Menurut catatan terbaru Bank Dunia, terdapat 53 negara yang masuk dalam ketegori negara berpendapatan menengah atas bersama Indonesia. Yakni, Albania;  Argentina;  Armenia; Azerbajian; Belarus; Belize; Bosnia and Herzegovina; Botswana; Brasil; Bulgaria; Cina; Kolombia; Kosta Rica; Kuba; Dominika; Republik Dominika; El Savador; Guinea; Ekuador; Fiji; Gabon; Georgia; Grenada;  Guetemala; Indonesia; Irak; Jamaika; Kazakhstan; Kosovo; Libia; Malaysia; Maldives; Kepulauan Marshall Mauritius; Meksiko; Meldova; Montenegro; Namibia; Makedonia Utara; Palau; Paraguay; Peru; Federasi Rusia; Serbia; Afrika Selatan; St Lucia and The Grenadines; Suriname; Thailand; Tonga; Turki; Turkimenistan; Tuvalu; Tepi Barat, dan Gaza (Palestina).  

 

Posisi Indonesia di Asia Tenggara

Untuk negara di wilayah Asia Tenggara, berdasarkan klasifikasi Bank Dunia terbaru, mayoritas masuk kategori berpendapatan menengah ke bawah. Hal ini dikarenakan pendapatan nasional bruto (PNB) atau gross national income (GNI) per kapitanya berada di kisaran USD1.136 sampai USD4.465.

Hanya Singapura dan Brunei Darussalam yang masuk kategori negara berpendapatan tinggi (high income) dengan GNI per kapita di atas USD13.845. Sementara itu, Malaysia, Thailand, dan Indonesia masuk ke kategori negara berpendapatan menengah atas dengan GNI per kapita di kisaran USD4.466 sampai USD13.845.

PNB atau GNI adalah seluruh nilai produk barang dan jasa yang dihasilkan oleh suatu negara dan dalam periode tertentu dan dapat diukur dengan satuan uang. Berikut perbandingan GNI per kapita negara-negara Asia Tenggara pada 2022:

  • Singapura: USD67.200 (pendapatan tinggi)
  • Brunei Darussalam: USD31.410 (pendapatan tinggi)
  • Malaysia: USD11.780 (pendapatan menengah-atas)
  • Thailand: USD7.230 (pendapatan menengah-atas)
  • Indonesia: USD4.580 (pendapatan menengah-atas)
  • Vietnam: USD4.010 (pendapatan menengah-bawah)
  • Filipina: USD3.950(pendapatan menengah-bawah)
  • Laos: USD2.360 (pendapatan menengah-bawah)
  • Timor Leste: USD1.970 (pendapatan menengah-bawah)
  • Kamboja: USD1.700 (pendapatan menengah-bawah)
  • Myanmar: USD1.210 (pendapatan menengah-bawah).

 

Penulis: Dwitri Waluyo
Redaktur: Ratna Nuraini/Elvira Inda Sari