Indonesia.go.id - Generasi Z di BUMN

Generasi Z di BUMN

  • Administrator
  • Selasa, 27 Agustus 2019 | 19:49 WIB
BUMN
  Kementerian BUMN merekrut 3.310 milenial calon pegawai BUMN lewat Program Penerimaan Bersama 2019. Foto: Dok. BUMN

Kini proses rekruitmen BUMN dilakukan serentak. Tujuannya untuk memberi perspektif yang utuh pada semua karyawan.

Wajah dunia telah berubah. Khususnya ketika teknologi digital memasuki hampir semua ruang kehidupan. Orang yang berbeda generasi dipisahkan oleh kemampuannya beradaptasi dengan lingkungan sosial yang jauh berbeda. Demikian juga dengan pasar. Anak-anak muda memasuki sebuah ruang digital dengan antusias. Sementara generasi di atasnya seringkali gagap melihat perkembangan ini.

Sebagai sebuah unit usaha, sepertinya BUMN harus pandai membaca fenomena perubahan yang cepat ini. Pola-pola manajemen lama harus disesuaikan dengan perkembangan zaman. Demikian juga dengan komposisi orang di dalamnya.

Ketika sebuah perusahaan gagal memahami konsumennya yang berbeda dibanding waktu sebelumnya, bisa dipastikan perusahaan itu tidak akan mampu mengarungi arus perubahan. Ujung-ujungnya ketinggalan zaman dan mati.

Wajar saja jika kini BUMN mulai mempersiapkan tenaga-tenaga muda untuk menghela perusahaan-perusahaan raksasa milik negara ini. BUMN-BUMN kita ditargetkan mampu menembus ranking perusahaan besar dunia. Jalan satu-satunya adalah dengan menyesuaikan diri dengan kondisi. Anak-anak muda perlu diberi peran lebih signifikan dalam proses pengambilan keputusan. Peran mereka bukan saja mewakili suara masyarakat, tetapi juga sebagai katalisator perubahan itu sendiri.

Kini BUMN kita masih membutuhkan sekitar 7.690 karyawan yang akan direkrut tahun ini. Rekrutmen ini merupakan bagian dari Program Perekrutan Bersama (PBB) BUMN pada tahap berikutnya yang dilakukan Kementerian BUMN melalui Forum Human Capital Indonesia (FHCI).

Ketua FHCI Herdy Rosadi Rahman mengatakan seluruh perusahaan plat merah membutuhkan 11 ribu pegawai baru pada tahun ini. Dari jumlah tersebut, sebanyak 3.310 pegawai telah diterima melalui PBB tahap pertama yang dibuka Maret lalu.

Namun, belum dipastikan waktu pembukaan rekrutmen selanjutnya. Yang pasti sistem perekrutan akan serupa dengan tahap pertama yakni pendaftaran online, seleksi administrasi, tes kesehatan, dan wawancara. Setelah rangkaian tersebut, pegawai akan menerima pelatihan secara bersama-sama. Melalui perekrutan bersama pegawai diharapkan mengenal berbagai BUMN dan tak terbatas tempatnya bekerja.

Contohnya pegawai BUMN perbankan dapat memahami kerja rekannya di sektor migas. Pegawai baru itu juga akan mengikuti pelatihan bela negara bersama taruna akademi militer dan diberikan wawasan kebangsaan.

Sedangkan Menteri BUMN Rini Soemarno berharap pegawai baru dapat bersinergi meski bekerja di perusahaan yang berbeda-beda.  Hal ini merupakan amanat Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang memerintahkan kerja sama bawahannya ditingkatkan. Selain itu Rini juga menetapkan target yang harus dicapai dalam satu dekade ke depan.

Mayoritas pegawai yang diterima berasal generasi Z, atau generasi yang lahir di rentang 1995-2010, dengan harapan bisa bekerja cepat dan inovatif.   "Harus berani inovatif dorong pegawai lainnya supaya berpikirnya cepat sehingga dapat mengejar ketertinggalan di berbagai bidang," kata Rini Soemarno, Menteri BUMN.

Adapun, seluruh pegawai yang diterima akan ditempatkan di 116 BUMN di antaranya Pos Indonesia, Perum Bulog, PT Adhi Karya Tbk, Perum Damri, PT Jasa Rharja, PT Pegadaian, PT Asabri, PT Sarinah, PT Pertamina, PT Bukit Asam Tbk, PT Surveyor Indonesia, PT Taspen, PT Kereta Api Indonesia, PT Perusahaan Gas Negara, dan PT Berdikari.

Ada harapan besar agar BUMN kita bisa masuk jajaran 100 perusahaan besar dunia dalam sepuluh tahun mendatang. Sebelumnya, terdapat empat BUMN yang masuk daftar jajaran perusahaan terbesar dunia versi majalah ekonomi Amerika Serikat (AS) Forbes 2019. Keempat perusahaan itu adalah PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI), PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI), PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI). 

Karena itu seluruh pegawai BUMN bisa saling bersinergi meskipun ditugaskan di perusahaan yang berbeda. BUMN juga memiliki rencana besar agar bisa merekrut hingga 50 ribu peserta dalam beberapa tahun mendatang. (E-1)