Listra Kogoya (23) adalah sosok putri asli Papua, yang berhasil lulus dan dilantik menjadi perwira pertama Polri. Dia merupakan anak dari almarhum Apner Kogoya dan Derina Jikwa. Apner Kogoya yang merupakan ayah dari perempuan kelahiran Lualo, 28 Juni 1996, itu berasal dari Suku Lanny. Apner tercatat bekerja sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Puskesmas Gamilia, Kabupaten Lanny Jaya. Sedangkan orang tua wali Listra adalah Mekki Wenda, yang juga anggota Polri di Rumah Sakit Bayangkara Kota Jayapura.
Listra Kogoya kini resmi menjadi perwira Polri yang akan mengabdi untuk Indonesia dan juga tentunya mengharumkan nama daerah tercinta yakni Papua. Listra mengaku bahwa tidak ada yang tidak mungkin, jika hal itu diwujudkan dengan kerja keras dan doa. "Tidak ada sesuatu yang tidak mungkin, jika mereka bisa saya juga pasti bisa," katanya.
Pada Selasa (16/7/2019) bertempat di halaman Istana Merdeka, Jl Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Presiden RI Joko Widodo melantik para taruna dan taruni Akmil maupun Akpol menjadi perwira TNI dan perwira Polri berdasarkan Keputusan Presiden RI Nomor 53 TNI tahun 2019, dan Nomor 54 Polri Tahun 2019.
Sebanyak 781 calon perwira yang berhasil dilantik Presiden Joko Widodo, antara lain, 244 orang putra dan 15 orang putri dari Akmil Angkatan Darat dan dari Akademi Angkatan laut (AAL) sebanyak 103 orang putra dan 14 orang putri dengan jumlah seluruhnya 117 orang serta dari Akademi Angkatan Udara (AAU) sebanyak 90 orang putra dan 9 orang putri dengan total jumlah 99 orang.
Dari Akademi Kepolisian (Akpol) semuanya berjumlah 306 orang yang terdiri dari putra sebanyak 256 orang dan putri 50 orang. Listra Kogoya, adalah salah satu di antara dari taruni Akpol yang dilantik oleh mantan Gubernur DKI Jakarta itu.
"Perjuangan saudara-saudara juga sangatlah berat, saya tahu. Gemblengan untuk saudara-saudara juga sangatlah hebat. Gemblengan yang membuat ketahanan mental dan fisik saudara menjadi prima. Menjadikan saudara-saudara sebagai putra-putri terbaik bangsa Indonesia. Karena itu saya sekali lagi mengucapkan selamat dan sukses. Dan saya bangga bisa melantik saudara-saudara para ksatria muda," kata Presiden.
Sederet Nama
Tergolong pionir, jelas Listra bukanlah satu-satunyanya. Setahun berselang, Presiden Joko Widodo melantik seorang putra petani asal Kabupaten Merauke, Provinsi Papua. Dia adalah Letda (Mar) Daniel Robert Basik-Basik juga lulus menjadi perwira Akademi Angkatan Laut.
Letnan dua itu merupakan putra daerah asli Papua lulusan SMA YPPK Yos Sudarso Merauke. Setelah dilantik sebagai perwira, Daniel mendapat cuti selama 10 hari untuk bersilaturahmi dengan keluarganya.
Daniel selanjutnya mengikuti pelatihan komando pelatihan marinir selama 3 bulan sebelum jadi komandan peleton dan masuk ke kesatuan. Daniel bercita-cita untuk bergabung dengan pasukan Taifib (Intai Amfibi). Tahun 2018, ada lima putra daerah dari Papua yang juga lulus sebagai perwira Angkatan Laut, yaitu Letda (Pelaut) Deni Rizki, Letda (Mar) Yan Riksan Sawen, Letda (Mar) Aldri Benhur Tiris, Letda (Mar) Elka Nateno, dan Letda (Mar) Ivan Rumsoek.
Tanah Papua banyak menghasilkan putra-putri terbaik di militer dan kepolisian. Sejumlah putra-putra Papua bersinar kariernya dan menempati posisi strategis di TNI dan Polri. Misalnya, Mayjen Herman Asaribab yang menjabati Panglima Kodam XII Tanjungpura. Herman Asaribab adalah putra Papua, kelahiran Jayapura 10 Juni 1964. Setelah lulus dari Akmil tahun 1988, dia meniti karir di Korps Infanteri.
Juga ada Mayor Jenderal Joppye Onesimus Wayangkau, Pangdam Pertama Asal Papua. Joppye seorang perwira tinggi TNI-AD yang sejak 10 Oktober 2016 mengemban amanat sebagai Panglima Komando Daerah Militer XVIII/Kasuari. Sejak Agustus 2019 Joppye dimutasikan pada jabatan baru sebagai Pangdam XVII/Cenderawasih. Joppye lahir di Serui, Papua, 17 Juli 1962 merupakan putra Papua yang berhasil menjadi pangdam. Dia merupakan lulusan Akademi Militer (Akmil) 1986 dari kecabangan Infanteri.
Generasi sebelumnya ada Laksamana Madya (Purn) Freddy Numberi, putra asli Papua yang berhasil di dunia militer. Setelah pensiun dari militer, Freddy terjun ke dunia politik, sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan pada 2004 hingga 2009. Pada 2009 - 2011, dia diangkat menjadi Menteri Perhubungan. Pria kelahiran Yapen Waropen, Papua, menyelesaikan Pendidikan AKABRI pada 1968.
Pati lainnya adalah Brigjen Ali Hamdan Bogra (Akmil 1987) yang dipercaya sebagai Bandep Lingkungan Sosial Setjen Wantanas. Ali Hamdan Bogra, saat ini menjabat sebagai Bande Lingkungan Sosial Setjen Wantannas, dipromosikan menjabat Wadan Sesko TNI yang bermarkas di Bandung, Jawa Barat.
Hamdan Bogra, yang pernah menjabat Dandim 1706 Fakfak (Kini Kodim 1803) pada 2005, itu kini dipercaya menjabat Wadan Sesko TNI. Hamdan lahir di Serui Papua pada 6 Januari 1963 dan merupakan jebolan Akademi Militer (Akmil) 1987. Sebelumnya Hamdan pernah menjabat sebagai Paban Sahli Bid, Komphan Pok Sahli Bid Jemen Sishanneg Sahli KSAD.
Sejumlah jenderal terbaik asal Papua juga ditemukan di institusi kepolisian. Mereka dalah Irjen Paulus Waterpauw dan Brigjen Pietrus Waine. Paulus Waterpauw juga dikenal sebagai jenderal pertama asal Papua yang menjabat sebagai Kapolda Papua Barat. Selain itu Paulus juga pernah menjabat sebagai Kapolda Papua dan Kapolda Sumatra Utara. Dan kini dia menjadi perwira tinggi di Lemdiklat Polri.
Sedangkan Kombes Pietrus Waine kini dipercaya sebagai Widyaiswara Madya Sespim Polri sejak Agustus 2017. Pietrus Waine sendiri lahir di Puweta, Kamu Selatan, Dogiyai, Papua, 5 Juli 1962. Ia seorang perwira menengah Polri yang pernah mengemban amanat sebagai Wakapolda Papua Barat. Pietrus, lulusan Akpol 1990 ini berpengalaman dalam bidang reserse. Jabatan terakhir perwira Polri asal Papua ini adalah Irwasda Polda Papua.
Sebelumnya ada Brigjen Ayub Sawaki (Alm). Ayub jadi yang pertama kali menjabat sebagai Waka Polda Irian Jaya. Ada juga Kombes Jhonny Edison Isir. Johnny tergolong istimewa. Ia adalah putra Papua pertama yang terpilih menjadi ajudan Presiden RI dan tugas perdananya dimulai pada 16 Agustus 2017. Kombes Jhony pun dipilih langsung oleh Presiden Joko Widodo setelah direkomendasikan oleh Kapolri Jenderal Tito Karnavian.
Jhonny yang lahir di Jayapura 7 Juni 1975 adalah lulusan terbaik Akpol 1996 dan berpengalaman dalam bidang reserse. Peraih Adhimakayasa 1996 ini sebelum diangkat sebagai ajudan Presiden pernah menjabat Dirreskrimsus Polda Riau (2017) dan Wadirreskrimum Polda Banten (2016). Pada tahun yang sama ia juga menjadi dosen utama STIK PTIK. Dua tahun sebelum itu, Jhonny menjadi Kapolres Jayawijaya (2013-2014) lanjut menjadi Kapolres Manokwari (2014-2016).
Sementara itu ada pula perwira Polri asal Papua yang berkibar di luar Papua. Ia adalah AKBP Semmy Ronny Thabaa. Putra Mepago ini diangkat menjadi Kapolres Tegal Kota Polda Jawa Tengah beberapa tahun silam. Semmy R Thabaa sebelumnya menjabat sebagai Kapolres Nabire, Polda Papua. (E-2)