Yogyakarta, InfoPublik – Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mengajak seluruh delegasi Sidang Kedua Kelompok Kerja Ekonomi Digital atau Digital Economy Working Group (DEWG) G20 mengunjungi Candi Prambanan, Yogyakarta, setelah agenda sidang selesai.
Dalam kesempatan tersebut, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny Gerard Plate memberikan sambutan dan mengungkapkan sejarah keberadaan Candi Prambanan dari masa ke masa.
“(Candi Prambanan) ini adalah salah satu candi Hindu terbesar di Indonesia, bahkan Asia Tenggara, dan ditetapkan sebagai situs warisan dunia UNESCO sejak 1991,” ujar Menkominfo dalam acara Gala Dinner dengan Delegasi 2nd DEWG Meeting di kawasan Candi Prambanan pada Rabu (18/5/2022).
Lebih lanjut Menkominfo menjelaskan, para ahli sejarah memastikan bahwa Candi Prambanan dibangun pada masa pemerintahan Raja Rakai Pikatan yang memerintah Mataram Kuno antara 840-856 Masehi
Pembangunan candi ini kemudian dilanjutkan oleh generasi penerusnya, hingga kompleks yang diperkirakan terdiri atas 240 candi besar dan kecil selesai.
“Namun, seiring berjalannya waktu dan terjadi konflik dan rentetan bencana alam seperti gunung meletus dan gempa bumi, candi-candi tersebut kemudian ditinggalkan pada sekitar abad ke-10,” jelasnya.
Candi Prambanan kemudian ditemukan kembali pada sekitar awal abad ke-17 dan sejak itu dilakukan berbagai upaya restorasi oleh pemerintah, masyarakat setempat, dan berbagai institusi terkait baik dalam dan luar negeri.
Proyek pemugaran terakhir Candi ini dilakukan pada 2009 setelah bencana gempa bumi melanda kawasan Yogyakarta.
“Masyarakat dan pemerintah setempat percaya bahwa Candi ini benar-benar sebuah landmark bersejarah dan akan terus dipertahankan kondisinya sebelumnya,” imbuhnya.
Menurut Menteri Johnny, proses pemugaran Candi Prambanan yang dilakukan terus menerus dapat menjadi contoh semangat Presidensi G20 Indonesia tahun ini.
Sepanjang sejarah, lanjutnya, Candi Prambanan terus-menerus menghadapi bencana besar, hanya karena upaya kolaboratif seluruh masyarakat, candi ini terus bertahan dari tantangan dan bahkan telah berkembang secara signifikan
“Kami berharap melalui Presidensi G20 tahun ini. Kami juga bisa terus bertahan dan tumbuh melalui masa-masa sulit ini dan akhirnya pulih bersama pulih lebih kuat,” katanya.
Selain itu, keberadaan Candi Prambanan yang hanya berjarak 19 kilometer dari Candi Borobudur, yang merupakan Candi Budha, dinilai menunjukkan harmoni masyarakat Indonesia untuk hidup berdampingan antar umat beragama.
Filosofi hidup harmoni antar umat beragama ini juga telah dituangkan dalam semboyan bangsa Indonesia, yakni Bhineka Tunggal Ika
“Komunitas agama berbeda yang hidup harmonis berdampingan ini mewujudkan semboyan nasional Indonesia Bhinneka Tunggal Ika, yang artinya berbeda-beda tetapi satu,” pungkasnya. (foto: Amiriyandi/InfoPublik).