Jakarta, InfoPublik - Juru Bicara Presidensi G20 Bidang Kesehatan, Siti Nadia Tarmidzi, mengatakan selain inisiatif pembiayaan untuk arsitektur kesehatan dunia atau Financial Intermediary Fund dalam Presidensi G20, Indonesia juga menginisiasi yang saat ini sedang berjalan yaitu Joint Finance and Health Task Force (JFHTF).
Nadia menjelaskan, itu merupakan komplimen diskusi, saling melengkapi, dan juga akan menjadi katalisator dalam membentuk koordinasi untuk penyiapan respon pandemi ke depan dalam hal pembiayaan.
“Adanya Financial Intermediary Fund yang tentunya nanti bisa digunakan dalam pandemi respon. Itu yang diharapkan bisa menjadi outlook dari Health Workong Group (WHG) 2 ini,” jelas Nadia saat konferensi pers Road to WHG 2 secara virtual pada Jumat (3/6/2022).
Ia melanjutkan bahwa dan Wrold Health Organization (WHO) dan World Bank sudah menyiapkan dan juha sudah dibahas dalam JFHTF pada 1 April 2022 lalu.
Global Collective Action itu, yang diperlukan adalah dorongan dari negara-negara G20 bisa melakukan full financing mekanisme untuk persiapan adanya pandemi di masa depan. Nadia mengatakan itu akan memperkuat arsitektur kesehatan dunia.
Berbagai opsi ada dalam hal pembiayaan untuk arsitektur kesehatan dunia itu, salah satunya Financial Intermediary Fund. ini suatu mekanisme, efisiensi, dan bisa memenuhi berbagai kebutuhan dalam rangka persiapan Pandemi respon ke depannya.
“Oleh karena itu knowledge ataupun rekomendasi adanya Financial Intermediary Fund itu tentunya akan diharapkan bisa menjadi salah satu output dari pertemuan HWG 2 ini,” kata Nadia.
Health Working Group 2 (HWG) dalam rangkaian acara Presidensi G20 akan berlangsung pada 6-8 Juni 2022 di Lombok. Agenda utama akan berjalan pada 6-7 Juni 2022 dan side event pada 8 Juni 2022.
Foto: Kanal Youtube Kemenkes