Jakarta, InfoPublik - Menteri Keuangan (Menkeu),.Sri Mulyani Indrawati, menitikberatkan bahwa tema Presidensi Indonesia pada G20 2022, “Recover Together, Recover Stronger”, menjadi semakin menantang untuk diwujudkan, sekaligus membuktikan pentingnya kerja sama dan kolaborasi antar masyarakat internasional.
"Bagi Indonesia, Pemerintah menjaga agar peningkatan kasus COVID-19 tidak mengalami ekskalasi, sembari memulihkan mobilitas dan melindungi daya beli dari ancaman inflasi. Untuk itu, dari sisi penawaran, Pemerintah fokus pada sektor ketahanan pangan dan energi yang dipandang dapat menjadi kunci dalam ekonomi yang tumbuh kuat secara berkelanjutan," kata Sri Mulyani Indrawati dalam acara Indonesia-Singapore Business Forum, seperti dikutip dari siaran pers Kemenkeu yang diterima pada Jumat (17/6/2022).
Untuk diketahui, dalam rangka memperingati hubungan diplomatik Indonesia dan Singapura yang menginjak tahun ke-55, KBRI Singapura didukung oleh Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia menyelenggarakan acara Indonesia-Singapore Business Forum pada tanggal 14 Juni 2022 di Hilton Orchard Singapore Hotel.
Dengan mengusung tema “Rising Stronger Together”, forum bisnis ini bertujuan untuk memperkuat kerja sama investasi dan bisnis antara kedua negara, utamanya pada bidang arsitektur kesehatan global, transisi energi, dan transformasi digital – yang merupakan tiga pilar isu prioritas Presidensi Indonesia pada G20 2022.
Acara yang dibuka oleh Duta Besar Indonesia untuk Singapura ini menghadirkan berbagai pengambil kebijakan dan sektor swasta dari kedua negara, termasuk Menteri Keuangan RI (Menkeu), Menteri Kesehatan RI, serta Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI (Menko Perekonomian) dan Menteri Luar Negeri RI yang bergabung secara virtual.
Menkeu menyampaikan bahwa meskipun Indonesia mencatatkan performa ekonomi yang solid - seperti pertumbuhan ekonomi sebesar 5,01 persen (year on year/yoy( pada Q1 2022 - penurunan tingkat pengangguran, peningkatan lapangan pekerjaan, serta risiko lain yang saat ini mengintai dunia global, tantangan baru bagi pemulihan ekonomi pascapandemi ialah 5C Challenges: COVID-19, Conflict in Ukraine, Climate Change, Commodity Price Increase, and Cost of Living.
Menkeu kemudian mengingatkan kembali visi Indonesia Maju pada 2045, yang tentunya menuntut Indonesia untuk dapat menyiapkan negara yang lebih modern dan mobilitas tinggi melalui pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Pemerintah memandang bahwa Nusantara, calon ibu kota baru Indonesia di Kalimantan, menjadi salah satu bukti komitmen Pemerintah untuk meningkatkan pemerataan ekonomi regional yang saat ini masih terpusat di Jawa.
Nusantara diharapkan dapat menjadi lokomotif baru bagi transformasi Indonesia pada masa mendatang. Melalui Undang-Undang nomor 3 tahun 2022 yang diratifikasi pada 15 Februari 2022, Pemerintah akan membangun Nusantara dalam beberapa tahapan hingga 2045. Mengingat keterbatasan ruang fiskal, Indonesia-Singapore Business Forum menjadi relevan untuk menekankan kembali pentingnya kolaborasi antara Pemerintah dan sektor swasta, termasuk investor asal Singapura, dalam membangun Nusantara bersama-sama. Pemerintah juga akan hadir melalui penyediaan insentif fiskal, meliputi fasilitas yang telah ada saat ini seperti super deductions dan tax holiday, ekspansi fasilitas, serta penyediaan insentif baru yang diperlukan.
Sebelum forum itu, Menkeu berkesempatan untuk melakukan pertemuan bilateral dengan Menteri Keuangan sekaligus Deputy Prime Minister Singapura, Mr. Lawrence Wong, serta Menteri Senior Tharman Shanmugaratnam. Menkeu juga melakukan courtesy call dengan Dr. Jeffrey Jaensubhakij, Chief Investment Officer dari Group Singapore Investment Corporation (GIC), dan dengan Mr. Ye Gang, Co-founder sekaligus Chief Operating Officer dari Sea Group pada sela-sela kehadiran beliau di Indonesia-Singapore Business Forum.
Foto: Istimewa