Borobudur, InfoPublik - Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) Republik Indonesia, Nadiem Anwar Makarim, mengapresiasi para delegasi negara anggota G20, negara undangan, dan organisasi internasional, masyarakat luas, dan seluruh pihak yang telah berpartisipasi serta mendukung pelaksanaan G20 bidang Kebudayaan pada presidensi tahun ini.
“Berkat dukungan semua pihak, kami di Kemendikbudristek telah berhasil menyelenggarakan tiga Senior Official Meetings sampai puncaknya pada Culture Ministers’ Meeting yang kami selenggarakan di Borobudur, Jawa Tengah,” ucap Menteri Nadiem.
Melalui rangkaian pertemuan itu, Kemendikbudristek mengajak negara-negara G20 untuk bergotong royong untuk memulihkan sektor budaya yang terdampak oleh pandemi.
Di samping itu, pertemuan ini menjadi landasan bagi pembangunan berkelanjutan. “Komitmen ini berhasil kami tuangkan ke dalam ringkasan pimpinan sidang (Chair’s Summary) dan inisiatif Indonesia dalam Dana Global Pemulihan Seni dan Budaya (Global Arts and Culture Recovery Fund),” tambahnya.
Melalui pendanaan itu, Kemendikbudristek mendorong kerja sama global dalam memulihkan sektor ekonomi kebudayaan, sehingga para seniman dan pelaku budaya bisa kembali berkarya, museum dan pusat-pusat budaya bisa kembali beraktivitas. Lebih lanjut, inisiasi itu akan dilanjutkan pada Presidensi G20 tahun depan oleh kepemimpinan India.
Menteri Nadiem juga turut menyatakan bahwa hasil pertemuan itu akan dibawa ke forum yang lebih tinggi. “Sebagai langkah tindak lanjut, kami akan membawa hasil pertemuan G20 Kebudayaan ke forum G20 Leaders’ Summit. Selain itu, Indonesia juga akan berpartisipasi pada World Conference on Cultural Policies and Sustainable Development atau MONDIACULT yang diselenggarakan oleh UNESCO. Kedua forum tersebut akan menjadi platform penguatan gotong royong dunia dalam memulihkan kebudayaan global,” ujar Nadiem.
Promosi Jalan Budaya untuk Kehidupan Berkelanjutan
Di luar persidangan G20 bidang Kebudayaan, Kemendikbudristek juga menghadirkan beragam kegiatan budaya yang melibatkan para seniman dan praktisi budaya dari berbagai negara serta masyarakat umum. Salah satunya adalah Orkestra G20 yang melibatkan 70 musisi dari negara-negara anggota G20.
Selanjutnya adalah kegiatan Kirab Budaya dan Rapat Raksasa, Kemendikbudristek melibatkan 2.000 perwakilan masyarakat dari 20 desa di sekitar Borobudur, penampilan konser Indonesia Bertutur, serta berbagai rangkaian pameran dan pertunjukan.
“Itu adalah bentuk komitmen kami di Kemendikbudristek dalam mewujudkan gotong royong di setiap upaya untuk memulihkan sektor kebudayaan. Dengan terus menjaga dan memperkuat kolaborasi, saya yakin kita dapat pulih bersama, pulih lebih kuat,” tambah Menteri Nadiem.
“Mari terus bergerak serentak mendorong pemulihan budaya demi terwujudnya Merdeka Berbudaya,” tutup Menteri Nadiem.
Foto: Dok Kemendikbudristek