Jemaah harus mempersiapkan semua dokumen identitas serta dokumen kesehatan yang diperlukan selama di Tanah Suci.
Menteri Agama RI Yaqut Cholil Qoumas resmi melepas rombongan kloter pertama jemaah Indonesia dari Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Minggu (12/5/2024). Kloter ini merupakan bagian dari pemberangkatan gelombang pertama jemaah haji 1445 Hijriah/2024 Masehi. Gelombang pertama dijadwalkan terbang ke Madinah, Arab Saudi, pada 12--23 Mei 2024, sedangkan gelombang kedua dari Indonesia ke Jeddah, Arab Saudi, 24 Mei--10 Juni 2024.
Pada hari itu, terdapat 22 kloter terbang ke Arab Saudi, yaitu, dua kloter dari Embarkasi Jakarta-Pondok Gede. Tiga kloter dari Embarkasi Jakarta-Bekasi (JKS), lima kloter dari embarkasi Solo, serta lima kloter dari Embarkasi Surabaya.
Adapun kloter lainnya diberangkatkan masing-masing satu kloter dari Embarkasi Batam, Palembang, Banjarmasin, dan Kertajati (Majalengka). Kemudian, ada dari Embarkasi Lombok, Makassar, dan Padang. Untuk musim haji kali ini, Indonesia mendapat 241.000 kuota haji. Jumlah ini terdiri atas 213.320 jemaah haji reguler dan 27.680 jemaah haji khusus.
Pada kesempatan tersebut, Kementerian Agama RI mengingatkan jemaah bahwa perjalanan ibadah haji dengan rentang waktu yang cukup lama mengharuskan jemaah mempersiapkan segala sesuatu untuk memenuhi kebutuhan pribadi selama beribadah. Selain kondisi fisik dan kesehatan mental, jemaah haji juga perlu mempersiapkan perlengkapan tertentu.
Berikut beberapa daftar perlengkapan yang dapat dibawa Jemaah seperti dikutip dari laman Kemenag, Kamis (2/5/2024), yaitu:
- Pakaian Harian
Pakaian yang dibawa sebaiknya disesuaikan dengan musim yang ada di Arab Saudi. Siapkan pakaian yang memberikan rasa nyaman, pantas, dan tidak mencolok. Sebab, pakaian juga akan digunakan untuk beribadah ke masjid. Selain itu, dianjurkan juga membawa perlengkapan pakaian lainnya sesuai kebutuhan masing-masing, seperti kaus kaki, pakaian dalam, jaket atau sweater, handuk, sapu tangan, masker, peci, dan mukena.
- Pakaian Ihram
Kain ihram jemaah pria terdiri atas dua kain putih tanpa jahitan. Jemaah bisa membawa dua atau tiga pasang kain ihram sebagai ganti atau cadangan. Sebagai informasi, saat ini pemerintah Arab Saudi menerapkan aturan bahwa untuk masuk dan salat di area tawaf di Masjidil Haram harus mengenakan pakaian ihram. Pakaian ihram bagi jemaah wanita, umumnya mengenakan baju muslimah, tidak tipis, dan harus menutup aurat.
- Perlengkapan Mandi
Jemaah haji perlu membawa perlengkapan mandi yang biasa digunakan. Sabun, sampo, sikat dan pasta gigi, termasuk juga handuknya.
- Dokumen
Mempersiapkan semua dokumen identitas serta dokumen kesehatan yang diperlukan selama di Tanah Suci. Beberapa jenis dokumen yang perlu disiapkan, antara lain, paspor dan visa beserta salinannya, cadangan foto untuk identitas, daftar administrasi perjalanan ibadah haji (DAPIH), Kartu Kesehatan Jemaah Haji (KKJH), dokumen bukti istitha’ah, bukti vaksin (termasuk vaksin meningitis, influenza, dan Covid-19), bukti hasil pemeriksaan wanita usia subur (WUS), salinan preskripsi obat (jika dalam pengobatan tertentu), asuransi kesehatan, serta membawa identitas teman atau keluarga yang dapat dihubungi. Jangan lupa membawa buku manasik haji dan doa.
- Perlengkapan Obat dan P3K
Perlengkapan haji berikutnya yang perlu disiapkan adalah peralatan pertolongan pertama dasar atau first aid kit. Seperti plester, hand sanitizer, pembersih luka antiseptik, kain kasa, peniti dan gunting, oralit, cotton bud, dan termometer. Obat-obatan resep yang sedang dikonsumsi juga perlu dibawa. Lalu, pereda nyeri, seperti aspirin atau paracetamol, obat diare, antihistamin, obat batuk, dan suplemen vitamin C. Jemaah haji tidak perlu khawatir karena pemerintah menyiapkan petugas Kesehatan Haji yang siaga sejak di Jeddah, Madinah, dan Makkah.
Sebagai pelengkap, jemaah bisa membawa makanan dan minuman tambahan secukupnya, karena biasanya pemerintah sudah mempersiapan makanan selama di Arab Saudi. Makanan tambahan dalam bentuk sachet yang dibawa seperti abon, mi instan, beras, gula, garam, susu, kecap, biskuit, dan minuman berenergi. Sedangkan perlengkapan makan yang dibawa seperti sendok, garpu, gelas, piring, dan mangkuk. Lebih praktis peralatan makan minum dalam bentuk plastik. Jangan lupa selalu sediakan masker, tisu, tumbler atau dan botol minuman kecil yang bisa dibawa ke mana-mana.
Karena ibadah haji memakan waktu hingga 40 hari, jemaah disarankan untuk mencuci sendiri. Mengingat biaya binatu (laundry) cukup mahal. Adapun untuk perlengkapan mencuci yang harus dibawa terdiri dari sabun cuci (untuk cuci peralatan makan dan pakaian). Lalu spons untuk mencuci peralatan makan, sikat untuk membersihkan pakaian dan jepitan pakaian untuk menjemur.
Penulis: Kristantyo Wisnubroto
Redaktur: Ratna Nuraini/Elvira Inda Sari