Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar menyampaikan kabar baik, Selasa (14/4/2020). Lewat video telekonferensi dengan sejumlah media dia menyebut bahwa kementeriannya akan menyalurkan dana sebesar Rp22,4 triliun untuk membantu masyarakat yang terkena dampak pagebluk Covid-19.
Alokasi dana itu diambil dari 31 persen alokasi dana desa sebesar Rp72 triliun. Payung hukum penggunaan dana desa untuk pemberian Bantuan Langsung Tunai (BLT) diatur dalam Peraturan Menteri Desa PDTT Nomor 6 Tahun 2020. Penggunaan dana desa untuk BLT ini merupakan revisi atas Peraturan Menteri Desa PDTT Nomor 11 Tahun 2019 tentang Prioritas Penggunaan Dana Desa Tahun 2020.
Alokasi dana untuk masing-masing desa berbeda. Berdasarkan Permendes 6 Tahun 2020 itu disebutkan untuk desa yang menerima dana desa kurang dari Rp800 juta, bisa mengalokasikan maksimal 25 persen dari dana desanya untuk BLT.
Desa yang menerima dana desa Rp800 juta sampai Rp1,2 miliar bisa mengalokasikan 30 persen dana desanya untuk BLT. Sedangkan desa yang mendapat dana desa lebih dari Rp1,2 miliar bisa mengalokasikan maksimal 35 persen untuk BLT.
Dana BLT itu nantinya akan disalurkan kepada masyarakat desa yang terkena dampak langsung pagebluk corona. Tak semua orang yang tinggal di desa bisa mendapat dana bantuan ini. Ada sejumlah syarat yang dipatok. Mereka yang masuk data akan menerima dana Rp1,8 juta per keluarga selama tiga bulan atau Rp600 ribu per bulan.
“Alokasi BLT mencapai Rp22,4 triliun bagi 12.487.646 keluarga miskin penerima manfaat,” ujar Abdul Halim dalam video konferensi di Jakarta, Selasa (17/4/2020).
https://indonesia.go.id/assets/img/assets/1587740934_dana_desaf.jpeg " />
Foto: IndonesiaBaik
Kerahkan Relawan
Namun angka itu masih dinamis, bisa bertambah atau berkurang. Untuk memastikan, Kemendes PDTT akan mengerahkan relawan desa tanggap Covid-19 yang sudah terbentuk.
Menurut Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan, Pendidikan dan Pelatihan, dan Informasi (Balilatfo) Kemendes PDTT Eko Sri Haryanto, hingga Minggu (5/4/2020) ada 4.556 desa yang sudah membentuk relawan desa tanggap Covid-19.
Angka itu terbilang sangat kecil. Sebab, jumlah desa di seluruh Indonesia saat ini mencapai 74.953 buah. Artinya, desa yang sudah ada relawannya itu baru 6% dari jumlah total desa yang ada. Di 4.556 desa itu, kata Eko, sudah ada 558.205 orang relawan.
Para relawan ini nantinya mendata. Data itu dibawa ke musyawarah desa untuk kemudian divalidasi. Data yang sudah divalidasi akan disahkan kepala desa untuk diteruskan ke camat dan bupati/wali kota.
Waktu penetapan datanya tak bisa lama-lama. Dalam aturan itu penetapan dipatok paling lama lima hari waktu kerja setelah pengesahan.
Halim meminta penyaluran BLT itu sudah bisa dilakukan sebelum memasuki Ramadan. Penyalurannya dilakukan nontunai atau ditransfer ke rekening bank. Saat ini, menurut Abdul Halim, pihaknya sudah meminta BRI dan Bank Mandiri agar bisa memfasilitasi mereka membuka rekening. "Sistem ini untuk menghindari fitnah," katanya.
Dana yang disiapkan Rp 22,4 triliun
Perkiraan jumlah penerima 12.387.646 orang
Kriteria penerima
1. Keluarga yang kehilangan mata pencaharian atau pekerjaan
2. Belum mendapat program keluarga harapan (PKH)
3. Belum mendapat Bantuan Pangan Nontunai (BPNT)
4. Belum mendapat kartu prakerja
5. Mempunyai anggota keluarga yang rentan sakit menahun/kronis
Nilai bantuan: Rp600 ribu/keluarga
Lama bantuan: tiga bulan (April hingga Juni 2020)
Penyaluran melalui BRI dan Bank Mandiri
Penulis: Fajar WH
Editor: Firman Hidranto/Elvira
Redaktur Bahasa: Ratna Nuraini