"Kami putra dan putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia..." Begitu bunyi butir ketiga dari Sumpah Pemuda, salah satu tonggak utama dalam sejarah pergerakan kemerdekaan Indonesia. Isi butir tersebut juga menegaskan bahwa pentingnya menjaga kelestarian dan mengembangkan bahasa persatuan, yakni bahasa Indonesia. Benar bahwa bangsa Indonesia memiliki banyak bahasa daerah, yang juga menjadi kekayaan Tanah Air ini. Namun, itu semua dapat disatukan dengan bahasa Indonesia.
Bahasa adalah identitas dan jati diri bangsa. Karena itu, sudah sepatutnyalah kita menggunakan, menjaga, melestarikan, dan mengembangkan bahasa Indonesia. Hal itu pulalah yang dilakukan oleh Badan Pengembangan Bahasa dan Perbukuan, di bawah naungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.
Satu dari sekian banyak hal yang telah dilakukan oleh Badan Pengembangan Bahasa dan Perbukuan soal bahasa adalah adanya penyusunan buku Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).
Kini, seiring dengan perkembangan zaman dan majunya teknologi, KBBI pun ada yang berbentuk online alias dalam jaringan (daring), baik yang bisa diakses via situs resmi (kbbi.kemdikbud.go.id) maupun aplikasi via Android atau iOS (KBBI Daring).
KBBI Daring adalah laman resmi pencarian kata dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Laman ini dikembangkan dan dikelola oleh Badan Pengembangan Bahasa dan Perbukuan untuk memberi akses informasi seluas-luasnya kepada masyarakat dan memfasilitasi partisipasi masyarakat dalam pengembangan kosakata bahasa Indonesia.
KBBI Daring dengan basis Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Kelima mulai tersedia untuk publik sejak 28 Oktober 2016, bertepatan dengan peringatan hari Sumpah Pemuda yang ke-88.
Cara Mencari Arti Kata dalam KBBI Daring
Klik kbbi.kemdikbud.go.id, lalu ketik kata yang Anda maksud di kolom pencarian kata dan klik ikon "search" atau tekan enter.
Contoh klik kata swafoto (yang merupakan padanan dari kata "selfie"), maka akan muncul arti "potret diri yang diambil sendiri dengan menggunakan kamera ponsel atau kamera digital, biasanya untuk diunggah ke media sosial".
Pemutakhiran KBBI
Pemutakhiran KBBI dilakukan dua kali setahun, yaitu pada bulan April dan Oktober. Pemutakhiran KBBI terakhir dilakukan pada bulan April 2019.
Contoh terkait pemutakhiran kata dari KBBI misalnya ada kata "netizen" atau "warganet" (warga internet; orang yang aktif menggunakan internet), yang belakangan memang sering dipakai oleh masyarakat seiring dengan pesatnya kemajuan teknologi dan penggunaan media sosial.
Bagaimana Sebuah Kata Masuk ke KBBI
Dikutip dari Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, untuk menjadi "warga" Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), sebuah kata harus sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia secara sematis, leksikal, fonetis, pragmatis, dan penggunaan (usage).
Persyaratan tersebut diwakili oleh hal berikut.
1. Unik
Kata yang diusulkan, baik berasal dari bahasa daerah, maupun bahasa asing, memiliki makna yang belum ada dalam bahasa Indonesia.
Kata tersebut akan berfungsi menutup rumpang leksikal (lexical gap), kekosongan makna dalam bahasa Indonesia, contohnya tinggimini, yaitu sebuah tradisi beberapa suku di Papua, seperti Muyu dan Dani berupa pemotongan jari tangan untuk menunjukkan kekecewaan atau duka mendalam atas meninggalnya salah satu anggota keluarga yang biasanya dilakukan oleh kaum perempuan.
2. Eufonik (sedap didengar)
Kata yang disusulkan tidak mengandung bunyi yang tidak lazim dalam bahasa Indonesia atau dengan kata lain sesuai dengan kaidah fonologi bahasa Indonesia.
Persyaratan ini dimaksudkan agar kata tersebut mudah dilafalkan oleh oleh penutur bahasa Indonesia dengan beragam latar bahasa ibu, contohnya akhiran /g/ dalam bahasa Betawi/Sunda/Jawa menjadi /k/ dalam bahasa Indonesia atau fonem /eu/ dalam bahasa Sunda menjadi /e/ dalam bahasa Indonesia.
ojeg > ojek
keukeuh > kekeh
3. Seturut kaidah bahasa Indonesia
Kata tersebut dapat dibentuk dan membentuk kata lain dengan kaidah pembentukan kata bahasa Indonesia, seperti pengimbuhan dan pemajemukan.
kundur > (ter)kunduri
4. Tidak berkonotasi negatif
Kata yang memiliki konotasi negatif tidak dianjurkan masuk karena kemungkinan tidak berterima di kalangan pengguna tinggi, misalnya beberapa kata yang memiliki makna sama yang belum ada dalam bahasa Indonesia.
Dari beberapa kata tersebut, yang akan dipilih untuk masuk ke dalam KBBI adalah kata yang memiliki konotasi lebih positif. Kata lokalisasi dan pelokalan, misalnya, memiliki makna sama.
Bentuk terakhir lebih dianjurkan karena memiliki konotasi yang lebih positif. Konotasi tersebut dapat dilihat dari sanding kata yang mengikuti setiap kata tersebut.
5. Kerap dipakai
Kekerapan pemakaian sebuah kata diukur menggunakan frekuensi (frequence) dan julat (range). Frekuensi adalah kekerapan kemunculan sebuah kata dalam korpus, sedangkan julat adalah ketersebaran kemunculan kata tersebut di beberapa wilayah.
Sebuah kata dianggap kerap pakai kalau frekuensi kemunculannya tinggi dan wilayah kemunculannya juga tersebar secara luas, contohnya kata bobotoh yang ketersebaran penggunaannya meluas di beberapa kota di Jawa, Sumatra, dan Sulawesi serta frekuensi kemunculannya juga tinggi.
Hal tersebut dapat dilihat melalui beberapa laman seperti Googletrends dan Google search.
Dengan adanya KBBI Daring, kini kita sebagai warga bisa turut menyumbang usulan-usulan kata untuk bisa diseleksi atau ditelaah oleh tim penyusun agar bisa masuk ke KBBI. Syarat awal untuk bisa mengajukan usulan kata, Anda harus membuat akun di KBBI Daring.
Cara Buat Akun di KBBI Daring
Untuk mendaftarkan akun dalam KBBI Daring, pastikan Anda mendaftarkan alamat pos-el yang sah, bukan alamat pos-el yang dibuat-buat. Selanjutnya, lakukan langkah-langkah berikut:
1. Isi:
- Nama Lengkap: nama Anda yang sesungguhnya. Nama ini akan digunakan untuk menampilkan nama pembuat dan pengoreksi usulan.
- Nama Tampilan: nama Anda untuk ditampilkan dalam laman KBBI daring (nickname dalam laman KBBI Daring)
- Pos-el: alamat pos-el sah Anda, bukan alamat pos-el yang dibuat-buat
- Kata Sandi: kata sandi untuk laman KBBI Daring (tidak harus sama dengan kata sandi untuk masuk ke alamat pos-el Anda*)
- Konfirmasi Kata Sandi: ditulis sama persis dengan kotak [Kata Sandi]
- Captcha: tik "Saya bukan robot", tunjukkan bahwa Anda bukan robot/program dengan menjawab tantangan yang ditampilkan oleh Captcha (tantangan bawaan: memilih semua gambar yang sesuai), lalu klik [Verifikasi] atau [Lewati] sesuai dengan tantangan yang diberikan
2. Tekan tombol [Daftarkan]
3. Buka kotak masuk (inbox) alamat pos-el yang Anda daftarkan, Anda akan menerima pos-el dari alamat pos-el kbbi.nirbalas@kemdikbud.go.id (atau, jika alamat/domain pos-el utama sedang bermasalah, dari alamat pos-el kbbidaringnirbalas@gmail.com) dengan nama pengirim "KBBI Daring" dan bersubyek "Konfirmasikan Akun Anda"
4. Buka pos-el dari KBBI Daring, tekan frasa "tautan ini" yang tertulis pada pos-el yang dikirim oleh KBBI Daring. Catatan: jangan membalas pos-el yang dikirim oleh alamat pos-el kbbi.nirbalas@kemdikbud.go.id atau kbbidaringnirbalas@gmail.com. Nir = tanpa → nirbalas = tanpa balas(an). Jika saudara memiliki pertanyaan, silakan mengirimkan pos-el ke alamat pos-el adminkbbi@kemdikbud.go.id
5. Buka laman kbbi.kemdikbud.go.id, tekan tautan Masuk yang terdapat pada sisi kanan atas laman KBBI Daring
6. Gunakan alamat pos-el dan kata sandi yang baru saja Anda daftarkan untuk masuk dalam laman KBBI Daring