Sebanyak 26 kapal dengan kapasitas tampung 4.200 orang mulai dari kapal pinisi hingga kapal wisata lainnya siap menjadi hotel terapung selama KTT ASEAN.
Penyelenggaraan KTT ke-42 ASEAN di Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), yang mulai 9 Mei–11 Mei 2023 sudah di depan mata. Kota di ujung barat Pulau Flores itu terus bersolek dan siap menyambut tamu yang datang dari mancanegara.
Kesiapan ibu kota Kabupaten Mangarai Barat itu terus dikebut. Pasalnya, sebanyak 3.000 orang, baik delegasi KTT ke-42 ASEAN, panitia, tenaga pengaman akan meramaikan kota indah di Nusa Tenggara Timur tersebut.
Tak kurang semua pemangku kepentingan, mulai pusat dan daerah sibuk menyiapkan segala sesuatunya agar kota itu benar-benar siap menyambut tamu yang akan datang, termasuk soal akomodasinya.
Khusus soal akomodasi, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno menjamin kesiapan kota itu menyambut tamu selama pelaksanaan KTT ASEAN tersebut. Di Labuan Bajo, kata Sandiaga Uno, sebanyak 38 hotel tersedia, yang terdiri dari bintang 3 hingga 5 dengan kapasitas lebih dari 1.500 kamar.
"Ketersediaan akomodasi sudah ada 38 hotel dari bintang 5 sampai 3 dengan kapasitas lebih dari 1.500 kamar," ungkap Sandiaga dalam Weekly Press Briefing (WPB) Kemenparekraf di Jakarta, Selasa (2/5/2023).
Tidak hanya itu, Sandiaga menuturkan, sejumlah akomodasi di Labuan Bajo yang berasal dari rumah sewa, homestay, dan rumah kos juga sudah banyak disewa wisatawan jelang perhelatan KTT ke-42 ASEAN.
Bahkan, sebanyak 26 kapal ikut disertakan untuk menjadi akomodasi alternatif bagi wisatawan sebagai hotel apung yang memfasilitasi live on board (LOB). "Tersedia 26 kapal dengan kapasitas tampung 4.200 orang mulai dari kapal pinisi hingga kapal wisata lainnya," tuturnya.
Pelni Sediakan KM Sinabung
Tidak hanya 26 kapal yang siap menjadi hotel terapung, PT Pelni (Persero) pun tak ingin ketinggalan. BUMN pelayaran itu mendapat tugas dari Kementerian Perhubungan menjadi tempat akomodasi terapung dalam mendukung penyelenggaraan KTT ASEAN 2023.
Dirjen Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan Arif Toha mengemukakan, Pelni telah menetapkan KM Sinabung untuk menjadi hotel terapung. Kapal itu mulai sandar di Dermaga Waterfront Labuan Bajo mulai 7--12 Mei 2023.
“Kapal itu diprioritaskan untuk menampung tamu asing yang terdiri atas wartawan atau media asing, selain petugas aparatur sipil negara dan tenaga pengamanan yang tidak mendapatkan akomodasi di Labuan Bajo selain tamu lainnya,” ujarnya.
Kapal Sinabung memiliki panjang 150 m dengan kapasitas sebanyak 2.000 orang tempat tidur, masing-masing 500 tempat tidur di dalam kamar, dan 1.500 tempat tidur di dek kelas ekonomi.
Akomodasi berupa hotel terapung itu gratis. Namun, para tamu yang berencana menginap di KM Sinabung tak bsa langsung menginap di kapal tersebut. Mereka harus mendaftar dulu ke Sekretariat Negara via email.
Hingga Minggu (7/5/2023), sebanyak 796 orang telah mendaftar untuk menginap gratis di KM Sinabung selama penyelenggaraan KTT ASEAN berlangsung. Bisa dikatakan selama berakomodasi di KM Sinabung, para tamu diperlakukan sebagai tamu layaknya di hotel, karena fasilitasnya lengkap termasuk layanan internet, bahkan juga ruang meeting berkapasitas 150 orang.
Pada kesempatan mendamping Menhub Budi Karya Sumadi, Dirjen Hubla Kementerian Perhubungan Arif Toha menambahkan, nantinya KM Sinabung akan disandarkan bersebelahan dengan kapal KRI yang difungsikan sebagai RS terapung/emergency di Dermaga Waterfront Labuan Bajo.
“Kami terus melakukan persiapan, baik dari sisi keselamatan, keamanan pelayaran, kenyamanan maupun ketersediaan fasilitas pelabuhan,” ujarnya.
Dia mengungkapkan, telah menginstruksikan Kepala Kantor KSOP Kelas III Labuan Bajo untuk mempersiapkan sarana dan prasarana pelabuhan, antara lain, fasilitas pelabuhan, dermaga sandar, dan gedung terminal penumpang untuk dijadikan sebagai command centre.
“Selain itu, kami juga menyediakan area khusus di Terminal Waterfront untuk dijadikan tempat pameran UMKM yang dapat menampung total 45 booth baik secara indoor maupun outdoor,” kata Arif.
Selain menugaskan KM Sinabung, Arif mengungkapkan, KSOP Labuan Bajo juga telah mengatur penempatan 10 kapal pinisi terbaik sebagai background meeting di perairan depan Hotel Meruorah yang akan digunakan untuk kegiatan meeting, incentive, convention, and exhibition (MICE) serta lokasi akomodasi bagi para delegasi.
“Penempatan kapal pinisi sebagai background ini merupakan salah satu upaya kita untuk memperkenalkan dan mempromosikan pariwisata Labuan Bajo kepada tamu-tamu asing, sehingga dapat menjadi alternatif wisata lain di Indonesia selain Bali,” ujar Arif.
Penulis: Firman Hidranto
Redaktur: Ratna Nuraini/Elvira Inda Sari