Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mengundang pemangku kepentingan untuk membahas dan mengonsolidasi isu digital dalam Presidensi G20 Indonesia.
Siaran Pers
Kementerian Komunikasi dan Informatika
No. 75/HM/KOMINFO/03/2022
Selasa, 8 Maret 2022
Tentang
Melalui DEWG, Kominfo Konsolidasikan Isu Digital Presidensi G20 Indonesia untuk Wujudkan Pemulihan yang Tangguh
Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mengundang pemangku kepentingan untuk membahas dan mengonsolidasi isu digital dalam Presidensi G20 Indonesia. Sekretaris Jenderal Kementerian Kominfo, Mira Tayyiba, menyatakan bahwa konsolidasi diperlukan untuk mengidentifikasi kesepahaman dan menjawab tantangan dalam sektor digital untuk mewujudkan pemulihan yang tangguh.
“Digital Economy Working Group (DEWG) menginisiasi melting pot antara Working Group (WG), Engagement Group (EG), National Knowledge Partner, dan National Strategic Stakeholders. Workshop ini juga akan menjadi pengejawantahan peran DEWG sebagai leading sector untuk isu prioritas Digital Based Transformation dalam Presidensi G20 Indonesia,” jelas Sekjen Mira Tayyiba dalam pembukaan 1st Internal Workshop DEWG G20 “Achieving a Resilient Recovery: Working Together for a More Inclusive, Empowering and Sustainable Digital Transformation", yang berlangsung hibrida dari Pullman Hotel, Jakarta Pusat, Selasa (8/3/2022).
Sekjen Mira Tayyiba yang juga menjadi Chair DEWG G20 menyatakan bahwa selama dua tahun terakhir, pandemi COVID-19 membuat keberadaan teknologi digital menjadi penopang kehidupan dan terciptanya solusi inovatif.
Menurutnya, Indonesia patut bangga karena selama pandemi, valuasi ekonomi digital Indonesia mencapai USD70 Miliar di tahun 2021 berdasarkan angka Gross Merchandise Value (GMV). Bahkan, angka itu diprediksi akan meningkat hingga USD146 Milliar pada 2025.
“Selain itu, setidaknya terdapat tambahan lima startup Indonesia berhasil meraih status unicorn di tahun 2021. Sektor-sektor seperti edutech dan healthtech juga mengalami perkembangan pesat di tengah pandemi,” ujarnya.
Sekjen Kementerian Kominfo menekankan bahwa walau Indonesia patut bangga akan prestasinya, situasi ini juga menggarisbawahi tantangan-tantangan dalam sektor digital, misalnya risiko kesenjangan digital, minimnya kecakapan dalam memahami dan menggunakan teknologi digital, serta keamanan data dan arus data lintas batas negara yang semakin deras.
Oleh karena itu, Sekjen Kementerian Kominfo mengharapkan pembahasan isu digital mencerminkan aspirasi transformasi digital di Indonesia agar bersifat inklusif, memberdayakan, dan berkelanjutan.
“Untuk mewujudkan aspirasi tersebut, DEWG mengangkat tiga isu prioritas untuk mengukuhkan kepemimpinan DEWG dalam pembahasan isu-isu digital di Presidensi G20 Indonesia yaitu Connectivity and Post COVID-19 Recovery, Digital Skills and Digital Literacy, dan Cross-Border Data Flow and Data Free-Flow with Trust,” jelasnya.
Selain relevansinya terhadap Isu Prioritas Presidensi G20, isu-isu prioritas yang diangkat DEWG beririsan erat dengan pembahasan isu-isu digital dalam berbagai working group dan engagement group. Sehingga, isu digital dapat dikatakan sebagai isu lintas sektor.
Sekjen Kementerian Kominfo menambahkan, perjalanan Indonesia untuk mencapai transformasi digital yang inklusif, memberdayakan, dan berkelanjutan masih panjang. Walau demikian, Chair DEWG G20 menyatakan optimisme terhadap sinergi lintas sektor untuk konsolidasi isu digital dalam Presidensi G20 Indonesia.
“Melalui strategi ini, teknologi digital akan dapat menjadi sumber semangat Indonesia dan dunia untuk pulih bersama, bangkit lebih tangguh,” tandasnya.
Dalam 1st Internal Workshop DEWG G20 juga hadir Staf Khusus Menkominfo Bidang Digitalisasi dan SDM atau Alternate Chair DEWG, Dedy Permadi; Direktur Ekonomi Digital Ditjen Aptika, I Nyoman Adhiarna; serta Direktur Pemberdayaan Informatika, Bonie Pudjianto.
Hadir pula Deputi Bidang Koordinasi Kerjasama Ekonomi Internasional Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian sekaligus Co-Sherpa G20 Indonesia, Edi Prio Pambudi; dan Staf Khusus Menteri Luar Negeri untuk Penguatan Program-Program Prioritas Kementerian Luar Negeri sekaligus Co-Sherpa G20 Indonesia, Dian Triansyah Djani; Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Digital Ketenagakerjaan dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Mohammad Rudy Salahuddin; perwakilan National Knowledge Partner dari Unversitas Indonesia, Universitas Padjadjaran, Universitas Gadjah Mada serta National Strategic Stakeholders antara lain MASTEL, APJII, Siberkreasi, idEA, ABDI, ICSF, dan id-IGF.
Biro Humas Kementerian Kominfo