BGN optimis pemerintah bisa mencapai target pembangunan 30 ribu SPPG hingga akhir tahun 2025 dengan perbaikan tata kelola dan kolaborasi yang kuat bersama para mitra.
Badan Gizi Nasional (BGN) berkolaborasi dengan Gabungan Pengusaha Dapur Makan Bergizi Indonesia (Gapembi) membangun 6.000 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) di wilayah terdepan, tertinggal, dan terluar (3T) untuk mendukung ketahanan pangan.
"Enam ribu dapur kita targetkan di daerah-daerah 3T yang akan dibangun oleh BGN. Ini yang kita fokuskan untuk mendukung daerah-daerah 3T, di mana mungkin mitra tidak bisa berkesempatan di sana karena mungkin bisnis jadi ada hal-hal yang terikat, sehingga mereka tidak bisa mengupayakan di 3T," kata Sekretaris Deputi Bidang Sistem dan Tata Kelola BGN Ermia Sofiyessi di Jakarta, Senin (8/9/2025).
Ermia optimis pemerintah bisa mencapai target pembangunan 30 ribu SPPG hingga akhir tahun 2025 dengan perbaikan tata kelola dan kolaborasi yang kuat bersama para mitra. "Sebanyak 30 ribu dapur itu termasuk 25 ribu yang ditargetkan tercapai per November 2025 untuk wilayah aglomerasi, maksudnya dengan mitra, itu yang kita bangun bersama saat ini," kata Ermia.
Menurutnya, untuk memenuhi rantai pasok dan kebutuhan pangan di seluruh wilayah, utamanya untuk Program MBG, BGN tidak bisa bekerja sendiri, mengingat dana dari APBN khusus diberikan hanya untuk pengelolaan SPPG yang memberikan makanan kepada seluruh penerima manfaat. "Kalau dengan kebutuhan pangan ini BGN tidak bisa segalanya (diurus) karena anggaran dari kita itu hanya untuk makan, jadi pemerintah itu memberikan BGN sekian puluh triliun hanya untuk makan, sehingga bahan pangan kita perlu sinergi kerja sama antardaerah," kata Ermia seperti dilansir dari Antaranews.
Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) dalam hal tersebut juga telah mengeluarkan surat keputusan melalui surat edaran yang menyatakan harus ada pengelolaan pangan di tingkat lokal melalui sinergi dengan pemerintah daerah.
BGN berkolaborasi dengan Gapembi untuk meningkatkan tata kelola MBG dengan memberikan sosialisasi kepada para mitra terkait pengelolaan dapur, keamanan pangan, hingga pelaporan keuangan.
Ketua Umum Gapembi Alven Stony menyatakan siap mendukung program prioritas Presiden Prabowo Subianto dengan berinvestasi melalui mitra-mitra di bawah Gapembi. "Kami juga berinvestasi, tidak datang pakai tangan kosong. Investasi kami juga sudah dihitung berapa tahun harus pengembalian modal, jadi kami tidak hanya memakai dana APBN," ujar Alven.
Hingga saat ini, terdapat sedikitnya 300 mitra BGN yang tergabung dalam Gapembi, di mana masing-masing mitra bisa mengelola lima hingga 10 SPPG. "Berarti paling tidak ada 1.500 dapur di bawah Gapembi yang baru lahir. Ini sudah sangat masif dan kami baru membentuk pengurus wilayah baru hari ini, ada 15 pengurus di wilayah provinsi," kata Alven.
Alven juga mengemukakan, pihaknya berkomitmen akan menjalankan dapur secara profesional sesuai dengan petunjuk teknis yang ditetapkan BGN sehingga tata kelola untuk Program MBG dapat berjalan dengan baik.
Bupati Pulau Morotai, Maluku Utara, Rusli Sibua, menyatakan komitmen penuh pemerintah daerah untuk mendukung percepatan MBG. Pihaknya sudah siapkan delapan lokasi lahan untuk pembangunan dapur MBG yang tersebar di enam kecamatan, bangunan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) yang tidak terpakai akan difungsikan sebagai dapur hibrida, sehingga pelayanan bagi penerima manfaat bisa lebih cepat. "Prinsipnya, kami ingin program ini segera berjalan dan menjadi contoh nasional untuk wilayah perbatasan,” ungkap Rusli.
Rusli menegaskan bahwa komunikasi dengan SPPG Morotai akan terus dilakukan. “Tidak ada soal untung rugi, yang penting anak-anak kita mendapat gizi yang baik dan program berjalan lancar,” tambahnya.
Penulis: Ismadi Amrin
Redaktur: Kristantyo Wisnubroto
Berita ini sudah terbit di infopublik.id: https://infopublik.id/kategori/prioritas-nasional/936787/gandeng-gapembi-bgn-bangun-6-000-sppg-mbg-di-wilayah-3T