PROGRAM MAKAN GIZI GRATIS
Program MBG bukan sekadar memberi makan, tetapi juga memberi makna. Sebab, program strategis itu menyalakan semangat, menumbuhkan rasa percaya diri, dan menanamkan keyakinan bahwa masa depan bisa lebih cerah.
Di ruang kelas sederhana SDN Sukorejo, Kecamatan Pasrujambe, seorang siswa berinisial AL (11) tampak begitu gembira. Senyumnya merekah saat menerima sepiring nasi dengan lauk, sayur, dan segelas susu. Bagi AL, makanan itu bukan sekadar hidangan, melainkan wujud perhatian yang sangat berarti.
AL berasal dari keluarga sederhana. Ayah dan ibunya bekerja serabutan dengan penghasilan tak menentu. Kondisi itu membuat kebutuhan makan keluarga sering kali harus dihemat. Sebelum adanya Program Makan Bergizi Gratis (MBG), AL kerap hanya makan sekali dalam sehari.
“Dia terbiasa menyesuaikan dengan kondisi keluarga. Sekarang, syukurlah sudah lebih baik sejak ada program ini,” ujar Wali Kelas IVSDN Sukorejo, Niken Raffitri, Kamis (11/9/2025).
Program MBG menjadi titik balik bagi AL. Kini ia mendapat makanan bergizi secara teratur di sekolah nasi, lauk, sayur, buah, dan susu. Tak ada lagi rasa lapar saat berangkat sekolah. Setiap menu ia habiskan dengan penuh semangat, seolah tiap suapan menjadi energi baru untuk belajar dan bermain.
Perubahan nyata terlihat di kelas. AL kini lebih ceria, fokus, dan aktif. Rasa lapar yang dulu kerap mengganggu kini berganti semangat belajar.
Kisah AL hanyalah satu dari banyak cerita serupa di Pasrujambe. Program MBG membawa manfaat nyata, terutama bagi anak-anak dari keluarga prasejahtera.
Di balik program ini, ada peran penting Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG). Sejak pagi, para petugas dapur menyiapkan ratusan porsi makanan, memastikan menu bervariasi dan kandungan gizi terjaga. Kehadiran mereka bagaikan perpanjangan tangan orang tua di sekolah.
Bagi orang tua, program ini juga membawa ketenangan. Mereka yakin anak-anaknya mendapat asupan gizi yang layak, sehingga bisa lebih fokus bekerja tanpa khawatir anak berangkat sekolah dalam kondisi lapar.
Di sisi lain, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Lumajang, Nugraha Yudha Mudiarto, menegaskan bahwa program MBG telah berjalan sesuai sasaran.
“Program ini sangat membantu menjaga kesehatan anak, sekaligus mendukung semangat mereka dalam belajar,” ujarnya.
Ia memastikan pengawasan terus dilakukan bersama Koordinator Wilayah dan para kepala sekolah, mulai dari distribusi, kualitas gizi, hingga evaluasi rutin.
“Anak yang sehat dan tercukupi gizinya akan lebih fokus belajar. Inilah investasi terbaik untuk masa depan generasi kita,” tegasnya.
Program MBG bukan sekadar memberi makan, tetapi juga memberi makna. Sebab, program strategis itu menyalakan semangat, menumbuhkan rasa percaya diri, dan menanamkan keyakinan bahwa masa depan bisa lebih cerah.
Dari ruang makan sederhana di Pasrujambe, program ini mengajarkan bahwa perhatian sekecil apa pun mampu melahirkan perubahan besar.
"MBG adalah cermin hadirnya negara, memastikan setiap anak Indonesia berhak atas gizi yang layak, pendidikan bermutu, dan kesempatan meraih mimpi," katanya.
(MC Kab. Lumajang/An-m)
Penulis: MC Kab. Lumajang
Redaktur: Triantoro
Berita ini sudah terbit di infopublik.id: https://infopublik.id/kategori/prioritas-nasional/937277/sepiring-porsi-mbg-jadi-energi-anak-untuk-meraih-mimpi