Indonesia.go.id - Perempuan Tangguh Harus Mampu Kelola Ruang Digital dengan Bijak

Perempuan Tangguh Harus Mampu Kelola Ruang Digital dengan Bijak

  • Administrator
  • Sabtu, 11 Oktober 2025 | 15:11 WIB
RUANG DIGITAL
  Dosen dan Praktisi Komunikasi Digital, Ni Luh Putu Diah Desvi Arina (berdiri di antara Menkomdigi Meutya Hafid dan DIrjen KPM Kemkomdigi Fifi Aleyda Yahya) dalam Talkshow Inspiratif She-Connects bertajuk Perempuan Tangguh di Era Digital: Kelola Ruang Digital, Aman di Dunia Siber yang digelar Direktorat Jenderal Komunikasi Publik dan Media Kementerian Komunikasi dan Digital (Ditjen KPM Kemkomdigi) di Badung, Bali, Jumat (10/10/2025). (Foto: Bismo Agung/IGID KPM Kemkomdigi)
Dosen dan Praktisi Komunikasi Digital mengingatkan agar perempuan aktif membangun identitas digital yang positif dan memanfaatkan media sosial untuk edukasi, bukan provokasi.

Perempuan tidak hanya menjadi pengguna teknologi, tetapi juga motor penggerak dalam transformasi sosial dan ekonomi di era digital yang semakin dinamis.

“Ruang digital bukan hanya tempat hiburan, tetapi ruang alternatif yang inklusif bagi perempuan untuk berdaya. Karena itu, penting bagi kita untuk mengelola ruang digital dengan cerdas dan penuh empati,” ujar Dosen dan Praktisi Komunikasi Digital, Diah Desvi Arina, dalam Talkshow Inspiratif She-Connects bertajuk “Perempuan Tangguh di Era Digital: Kelola Ruang Digital, Aman di Dunia Siber” yang digelar Direktorat Jenderal Komunikasi Publik dan Media Kementerian Komunikasi dan Digital (Ditjen KPM Kemkomdigi) di Badung, Bali, pada Jumat (10/10/2025).

Diah menegaskan bahwa dunia digital adalah ruang yang memiliki potensi besar bagi perempuan untuk berkembang, berkarya, dan berdaya secara ekonomi maupun sosial. Namun, peluang tersebut datang bersamaan dengan tantangan baru berupa risiko keamanan siber, hoaks, dan kekerasan berbasis gender online (KBGO).

Ia mengutip data Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) dan DataReportal pada 2024, lebih dari 220 juta penduduk Indonesia telah menggunakan internet dan 95 persen di antaranya mengakses melalui ponsel pintar. Tingginya partisipasi digital ini dinilai harus diimbangi dengan kesadaran terhadap etika bermedia dan keamanan daring. “Perempuan kini memiliki peran ganda sebagai pengguna, pendidik, dan pelaku ekonomi digital. Tapi tanpa literasi digital yang baik, kita mudah terjebak dalam hoaks, penipuan daring, bahkan kekerasan siber,” tambahnya.

Untuk itu, Diah memberikan sejumlah tips aman di dunia digital, antara lain menggunakan kata sandi kuat dan autentikasi dua faktor, membedakan akun belanja dengan akun pribadi, mengatur privasi media sosial, serta tidak ragu melaporkan dan memblokir pelaku kekerasan digital.

Ia juga mengingatkan agar perempuan aktif membangun identitas digital yang positif dan memanfaatkan media sosial untuk edukasi, bukan provokasi.

Selain membahas keamanan pribadi, Diah juga menyoroti pentingnya pendampingan anak di dunia maya. Orang tua diimbau untuk membatasi waktu layar, mendampingi anak saat mengakses internet, serta memastikan perangkat yang digunakan aman dari konten berisiko. “Anak-anak belajar dari contoh. Ketika orang tua bijak di ruang digital, anak akan meniru perilaku positif yang sama,” jelas dia.

Lebih lanjut Dian menjelaskan bahwa kemampuan berkomunikasi dan membangun narasi positif di media sosial dapat menjadi modal penting bagi perempuan untuk memperluas jaringan, meningkatkan kepercayaan diri, dan memperkuat posisi di dunia profesional. “Perempuan tangguh bukan hanya yang mampu beradaptasi dengan teknologi, tetapi juga yang mampu menggunakannya untuk membawa manfaat bagi diri sendiri dan masyarakat,” tutup Diah.

 

Penulis: Wahyu Sudoyo
Redaktur: Kristantyo Wisnubroto

Berita ini sudah terbit di infopublik.id: https://infopublik.id/kategori/nasional-sosial-budaya/941807/perempuan-tangguh-harus-mampu-kelola-ruang-digital-dengan-bijak

Berita Populer