Indonesia.go.id - UMKM Harus Melek Digital untuk Naik Kelas

UMKM Harus Melek Digital untuk Naik Kelas

  • Administrator
  • Kamis, 8 Mei 2025 | 17:11 WIB
UMKM NAIK KELAS
  Pengamat UMKM, Oratna Wati Br. Singarimbun, saat acara webinar Forum Diskusi Publik UMKM Digital Rabu (7/5/2025). Foto Hasil Tangkapan Layar YouTube Ditjen IKP
Era digital menghapus batas geografis dan mempercepat proses transaksi. Dahulu, orang harus ke pasar untuk membandingkan harga dan kualitas barang. Kini, cukup lewat aplikasi atau platform e-commerce.

Pengamat Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM), Oratna Wati Br. Singarimbun, mengajak para pelaku usaha kecil untuk memanfaatkan teknologi digital sebagai sarana utama dalam memasarkan produk dan memperluas jangkauan pasar. Hal itu ia sampaikan dalam sesi berbagi pengalaman bersama pelaku UMKM di Sumatra Utara (Sumut).

“Sekarang ini apa-apa viral di TikTok. Tapi jangan salah, walau terlihat mudah, tidak semudah yang kita bayangkan, tapi juga tidak sesulit itu kalau tahu caranya,” ujar Oratna saat acara webinar Forum Diskusi Publik Digitalisasi UMKM pada Rabu (7/5/2025).

Ia mencontohkan bahwa Facebook kini telah bergeser fungsinya, dari sekadar media berbagi status menjadi ruang berjualan yang aktif, terutama bagi pengguna usia 35 tahun ke atas. Sementara Instagram dan TikTok lebih populer di kalangan muda dan dewasa awal. “Ini peluang yang harus dimanfaatkan pelaku UMKM, tergantung siapa target pasarnya,” katanya.

Dalam pengalamannya membina UMKM di Sulawesi Utara, Oratna menyebut banyak pelaku usaha yang memulai dari nol. Ada yang hanya bermodal ide, lalu dikembangkan hingga menjadi produk siap jual. Bahkan, menurutnya, potensi pemasaran bisa dimulai dari lingkaran pertemanan terdekat, tanpa harus menunggu memiliki ribuan pengikut.

“Mulai dari story WhatsApp, unggahan di Instagram atau Facebook, bisa langsung menarik pelanggan. Di satu kampung pun sekarang tinggal chat kalau mau beli kue atau jasa laundry. Tidak perlu buka toko dulu,” katanya.

Ia menekankan bahwa era digital menghapus batas geografis dan mempercepat proses transaksi. Dahulu, orang harus ke pasar untuk membandingkan harga dan kualitas barang. Kini, cukup lewat aplikasi atau platform e-commerce. “Kalau dari Jakarta harganya murah tapi ongkir mahal. Dari Medan bisa lebih mahal sedikit, tapi ongkir hemat. Konsumen bebas pilih,” jelasnya.

Menurut Oratna, meningkatnya jumlah pelaku usaha digital justru mendorong kompetisi sehat. Semakin banyak pilihan, konsumen akan semakin selektif terhadap harga, rasa, dan layanan. Maka, pelaku UMKM harus terus meningkatkan kualitas produknya.

“Kalau cuma satu penjual, ya orang enggak punya perbandingan. Tapi kalau ada tiga penjual lontong di tempat berbeda, pasti konsumen bandingkan. Ini yang mendorong UMKM makin berinovasi,” ujarnya.

Digitalisasi juga berdampak pada sistem pembayaran. Ia menyebut sekarang hampir semua lapak sudah menerima transaksi melalui QR code, GoPay, OVO, atau DANA. Penggunaan uang tunai perlahan berkurang, bahkan di warung kecil.

“Warung-warung pun sekarang sudah pakai kode QR. Ini bukti bahwa pelaku usaha mikro juga mulai beradaptasi,” ujarnya.

Untuk strategi pemasaran, Oratna mendorong pelaku UMKM untuk rutin mengunggah konten promosi di media sosial. “Kalau lagi masak, coba statusin aja: ‘Hari ini masak ini, kalau ada yang mau pesan bisa WA ya’. Lama-lama pelanggan akan terbentuk,” ucapnya.

Namun ia mengingatkan agar kualitas produk tetap dijaga. “Jangan sampai viral, tapi rasanya tidak enak. Kalau kualitas bagus, pelanggan akan balik lagi,” katanya.

Ia juga menyoroti manfaat digitalisasi sebagai sarana pembelajaran. Lewat media sosial dan internet, pelaku UMKM bisa belajar dari tutorial hingga strategi bisnis tanpa harus mengikuti kursus formal.

“Sekarang orang belajar dari TikTok, dari YouTube. Tinggal cari tutorialnya. Asal mau cari tahu, semua ada,” ujar Oratna.

Menutup sesi, Oratna juga menyampaikan komitmennya untuk terus mendukung pelaku UMKM di berbagai daerah, termasuk Sumatera Utara. Ia menyebut telah berdiskusi dengan Ibu Novi untuk membantu para pelaku usaha yang ingin mengembangkan bisnisnya dari nol.

“Yang baru mau buka usaha pun bisa dibantu. Jangan ragu mulai, yang penting mau belajar dan konsisten,” tutupnya.

 

Penulis: Wandi

Redaktur: Untung S

 

Berita ini sudah terbit di infopublk.id: https://infopublik.id/kategori/nasional-sosial-budaya/918333/umkm-harus-melek-digital-untuk-naik-kelas