Indonesia.go.id - Muhammad Lutfi, Muda dan Piawai di Bidangnya

Muhammad Lutfi, Muda dan Piawai di Bidangnya

  • Administrator
  • Rabu, 23 Desember 2020 | 01:40 WIB
PROFIL MENTERI
  M Lutfi, dipilih Presiden Joko Widodo sebagai Menteri Perdagangan. Ia menggantikan Agus Suparmanto. Foto: ANTARA FOTO

Tugas sebagai Menteri Perdagangan kembali diemban oleh Muhammad Lutfi. Kiprahnya di bidang bisnis dan perdagangan menunjukkan keahliannya sejak usia muda.

Matahari mulai menggelincir ke ufuk barat, saat Presiden Joko Widodo mengumumkan pergantian jajaran (resuffle) menteri dalam tubuh Kabinet Indonesia Maju yang dipimpinnya. Ada enam nama baru yang diumumkan pada Selasa (22/12/2020) itu. Salah satu dari keenam nama itu adalah Muhammad Lutfi. Oleh Presiden Jokowi, pria paruh baya kelahiran Jakarta itu akan dijadikan pembantu utamanya yang akan mengurusi beragam hal di bidang perdagangan.

Memimpin Kementerian Perdagangan bukanlah hal baru bagi Lutfi. Pada 12 Februari 2014, Muhammad Lutfi diserahi tugas memimpin Kementerian Perdagangan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Menggantikan Gita Wirjawan, Lutfi secara resmi masuk dalam Kabinet Indonesia Bersatu II, pada 14 Februari 2014. Posisi itu diisinya hingga 20 Oktober 2014.

Di Kabinet Indonesia Maju, posisi yang diisi Lutfi juga bukan posisi perdana. Dia menggantikan Agus Suparmanto, seorang politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), yang dilantik sebagai menteri pada Rabu, 23 Oktober 2019. "Yang terakhir, Bapak Muhammad Lutfi. Beliau sekarang akan kami berikan tugas memimpin Kementerian Perdagangan," demikian disampaikan Jokowi saat pengumuman pergantian menteri, didampingi Wapres Ma'ruf Amin, di Istana Negara.

Presiden Jokowi menyampaikan, Muhammad Lutfi sebelumnya pernah menjadi Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM). Pria kelahiran 16 Agustus 1969 itu juga pernah menjadi Duta Besar Indonesia untuk Jepang pada 2010 hingga 2013. Sebelum akhirnya ditarik pulang ke tanah air untuk mengisi jabatan Menteri Perdagangan, Lutfi tengah mengemban jabatan sebagai Duta Besar untuk Amerika Serikat. Dia dinobatkan sebagai Duber AS, menggantikan Mahendra Siregar yang ditarik sebagai Wakil Menteri Luar Negeri RI pada Mei 2020.

Pascapelantikannya sebagai dubes, Lutfi menyatakan bahwa sasaran pertamanya adalah memastikan AS memperpanjang persetujuan fasilitas pembebasan tarif bea masuk (generalized system of preference/GSP) ke Indonesia. GSP merupakan mekanisme keringanan bea masuk bagi negara-negara berkembang yang mengekspor produk ke AS. Pada November lalu, pemerintah AS mengabulkan perpanjangan fasilitas GSP Indonesia. Kemudian Lutfi pun memasang target baru yakni meningkatkan fasilitas tersebut menjadi Limited Trade Deal (LTD) yang diyakini dapat membuat volume perdagangan dua arah Indonesia dan AS dapat naik hingga USD60 miliar pada 2024.

Ekspor Indonesia menggunakan fasilitas GSP sendiri mencapai USD2,61 miliar pada 2019. Nilai itu setara dengan 13,1 persen dari keseluruhan ekspor Indonesia ke AS yang berjumlah USD20,1 miliar. "Targetnya sebelum saya pulang, harusnya nilai perdagangan (ekspor) sudah dobel, tiga tahun lagi," ujarnya awal November silam.

 

Pebisnis Muda

Kendati beberapa kali dipercaya memimpin kementerian atau lembaga, lelaki bertubuh tinggi dan berkulit terang itu memang dikenal pula sebagai seorang pengusaha andal. Itulah sebabnya, bidang bisnis dan perdagangan memang menjadi keahliannya tersendiri. Kiprah bisnisnya dimulai Lutfi selepas mengenyam pendidikan di Purdue University, Indiana, Amerika Serikat. Bersama ketiga rekannya, yakni Erick Thohir (kini Menteri BUMN di Kabinet Indonesia Maju), Wishnu Wardhana, dan Harry Zulnardy, anak dari seorang ayah asli Minangkabau dan ibu asli Kebumen, Jawa Tengah itu mendirikan Mahaka Group. Mahaka Grup merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan, keuangan, dan media. Di perusahaan tersebut Lutfi menjabat sebagai Presiden Direktur dan CEO. Pada usia 29 tahun, Lutfi menjadi Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia untuk Jakarta Raya (HIPMI JAYA) periode 1998-2001. Kemudian, dia menjadi Ketua Nasional HIPMI pada periode 2001-2004.

Pada 2005, ia diangkat untuk menduduki posisi pejabat setingkat menteri, yakni Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Indonesia, Lutfi tercatat sebagai orang termuda yang pernah menduduki posisi tersebut. Kemudian, ketika pada Agustus 2010, dia ditunjuk sebagai Duta Besar untuk Jepang dan Federasi Mikronesia, lagi-lagi Lutfi menjadi orang termuda yang pernah bertugas di kedutaan terbesar Indonesia, dan juga sebagai salah satu duta termuda yang mewakili Indonesia secara internasional. Kini veteran Menteri Perdagangan RI itu telah kembali berada di posisi andalannya. Semoga di tengah serangan wabah Covid-19 ini, ia kembali menunjukkan kepiawaiannya.

Dalam penempatannya kali ini di dalam kabinet, Lutfi tak sendiri mengisi deret nama baru menteri. Bersamanya, ada juga Tri Rismaharini, Sandiaga Uno, Budi Gunadi Sadikin, Yaqut Cholil Qoumas, dan Sakti Wahyu Trenggono yang juga dipilih Presiden Jokowi untuk memperkuat kinerjanya. Pelantikan enam menteri baru tersebut akan dilakukan Rabu (23/12/2020).

 

 

Penulis: Ratna Nuraini
Editor: Eri Sutrisno/Elvira Inda Sari