Buah merah atau yang bernama latin Pandanus conoideus adalah buah yang tumbuh di wilayah Papua, terutama di daerah Pegunungan Jayawijaya, Ayamaru Sorong, Timika, Nabire, Manokwari, dan Jayapura. Manfaat buah merah ini dipercaya oleh masyarakat Papua dapat mengobati berbagai penyakit dan baik bagi kesehatan.
Masyarakat Wamena Papua menyebutnya buah merah degan sebutan kansu. Memang sekilas bentuknya mirip jagung. Namun, kansu berwarna merah marun dan berbentuk lebih besar dan buahnya memiliki panjang hingga 55 cm. Buah ini juga masih merupakan jenis tanaman pandan-pandanan.
Masyarakat Papua sendiri biasa menyajikannya di saat pesta adat dan juga sebagian menjadikannya obat untuk berbagai macam penyakit. Mereka mengolah buah merah menjadi bubuk dan kapsul kemudian mengemasinya menjadi kemasan obat dan menjualnya ke masyarakat umum.
Namun demikian, potensi utama dari buah merah ini secara tradisional digunakan untuk sumber minyak nabati atau minyak karotenoid selain kelapa sawit. Buah merah mengandung lemak yang cukup tinggi yaitu 35% per berat kering sehingga kandungan asam lemaknya hampir sama dengan minyak goreng pada umumnya.
Dalam buah merah, terkandung berbagai nutrisi penting yang dibutuhkan oleh tubuh. Sejauh penelitian laboratorium, buah merah mengandung protein, kalori, karbohidrat, lemak sehat, dan antioksidan seperti vitamin E, vitamin C, alfa-karoten, beta-karoten, dan zat warna antosianin.
Selain itu, buah merah juga dipercaya memiliki beragam manfaat bagi kesehatan. Berikut manfaat buah merah yang berhasil dirangkum dari beberapa sumber, antara lain:
1. Memiliki efek antikanker
Penelitian di laboratorium mengungkapkan bahwa buah merah mampu menghambat pertumbuhan sel kanker, misalnya pada kanker ovarium, kanker usus besar, dan kanker payudara. Namun penelitian secara klinis untuk membuktikan manfaat ini, masih sangat minim, sehingga klaim buah merah sebagai antikanker masih perlu dibuktikan lebih lanjut.
2. Memiliki sifat antiperadangan
Buah merah memiliki sifat antioksidan kuat yang dapat mengurangi peradangan. Manfaat ini membuat buah merah berpotensi untuk dijadikan obat alternatif bagi penyakit radang usus yang dapat berkembang menjadi kanker usus. Meski demikian, belum ada penelitian ilmiah yang secara khusus membuktikan efek buah merah dalam meredakan peradangan.
3. Menurunkan kolestrol jahat
Dalam sebuah penelitian, ekstrak buah merah ditemukan mampu meningkatkan kadar kolestrol baik dan menurunkan kadar kolestrol jahat, sehingga dapat mengurangi risiko terjadinya penyakit jantung . Namun karena penelitian ini baru dilakukan pada hewan, manfaat buah merah dalam menurunkan kolesterol jahat pada manusia masih perlu dibuktikan.
4. Memiliki sifat antivirus dan antimikroba
Buah merah juga diklaim mampu membantu mengobati penyakit HIV dan TBC, karena dipercaya dapat membunuh virus dan bakteri tertentu. Sayangnya, manfaat ini belum dapat dibuktikan. Terkait khasiat-khasiat tersebut, seorang dosen sekaligus ahli gizi dari Universitas Cendrawasih, Drs. I Made Budi M.S, sempat mengadakan penelitian tentang kebiasaan masyarakat tradisional di Wamena, Timika, dan desa-desa di kawasan Pegunungan Jayawijaya yang menjadikan buah merah sebagai obat cacing, penyakit kebutaan, dan penyakit kulit.
Selain itu, pengamatan juga dilakukan pada masyarakat Papua yang berbadan kekar, berstamina lebih tinggi, dan juga mereka yang jarang memakai baju di kondisi alam yang keras serta cuaca yang cukup dingin di puncak Jayawijaya. Konon, itu semua karena mereka sering mengonsumsi buah merah di kesehariannya sehingga itulah yang membuat mereka jarang terkena penyakit seperti hipertensi, diabetes, jantung, dan kanker.
Bahkan saking tingginya khasiat buah merah, banyak masyarakat mancanegara mengincar buah merah Papua ini yang lantas kerap digunakan untuk obat-obatan dan juga penelitian. Pengolahan buah ini banyak diekspor ke berbagai negara di kawasan Asia, Eropa, bahkan sampai Afrika, hal itu lantaran buah merah jarang ditemukan di belahan bumi manapun selain di dataran tinggi Papua. (K-YN)