Indonesia.go.id - Merdeka Sinyal hingga Pelosok Negeri

Merdeka Sinyal hingga Pelosok Negeri

  • Administrator
  • Senin, 3 Agustus 2020 | 01:51 WIB
INFRASTRUKTUR TELEKOMUNIKASI
  Sejumlah murid SD Negeri Jakung mengikuti proses belajar mengajar dalam jaringan (daring) di pos ronda di tepi jalan supaya bisa mendapat sinyal 4G di Kampung Gunungsari, Serang, Banten, Rabu (29/7/2020). Foto: ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman

Tahun 2020 pemerintah menargetkan seluruh desa dan kelurahan akan terjangkau sinyal 4G. Tersisa 12.548  yang akan dirampungkan saat ini.

Pemerataan dan percepatan digitalisasi yang menjangkau seluruh pelosok negeri menjadi target di periode kedua Pemerintahan Joko Widodo - Ma’ruf Amin.

Harapannya dalam dua hingga tiga tahun ke depan seluruh wilayah akan terjangkau layanan selular. Daerah-daerah yang masuk kategori terdepan, tertinggal, dan terluar atau 3T sudah terlayani broadband berbasis 4G.

Inilah yang menjadi fokus Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) seperti disampaikan Staf khusus Menteri Kominfo Bidang Digital dan SDM Dedy Permadi, saat seminar daring bertajuk "Mendorong Akselerasi Transformasi Digital”, Selasa (21/7/2020).

“Kami (Kominfo) memprioritaskan pemerataan layanan 4G untuk mendorong percepatan digital bagi masyarakat Indonesia,” ujarnya.

Sesuai roadmap percepatan digital yang telah ditetapkan Kominfo, pemerintah memprioritaskan menghadirkan sinyal 4G terutama di 12.548 desa dan kelurahan yang belum terjangkau 4G.

Kominfo juga menjadikan layanan internet yang memadai di 150.000 titik layanan publik, di antaranya pada kantor polisi, fasilitas kesehatan, sekolah, dan universitas, hingga 2023 mendatang.

"Jadi ini sangat penting untuk dua hingga tiga tahun ke depan dalam hal prioritas pembangunan infrastruktur TIK di Indonesia," ujar Dedy.

 

Dorong Talenta Digital

Selain infrastruktur komunikasi, Kominfo juga mendorong percepatan digital dari sisi dukungan teknologi, mulai quality of service untuk memonitor kualitas layanan telekomunikasi, percepatan pembangunan pusat data nasional, penataan, dan penambahan frekuensi radio, hingga teknologi pengendalian konten di internet.

Guna mendorong ini, Kominfo pun menyiapkan sumber daya manusia sebagai ekosistem pertumbuhan digital. Kominfo sudah mencanangkan tiga level pembangunan SDM, yaitu basic digital skill, intermediate digital skill, dan advance digital skill.

Basic digital skill merupakan program literasi digital, intermediate digital skill akan berkaitan dengan talenta digital dari sisi teknis. Sedangkan advance digital skill ditujukan bagi pemimpin perusahaan ataupun kementerian/lembaga.

Menurut Dedy, Indonesia membutuhkan 9 juta talenta digital dalam 15 tahun. Artinya dibutuhkan rata-rata 600.000 talenta digital setiap tahunnya. Oleh karena itu, Kominfo punya Digital Talent Scholarship, sebuah program beasiswa pelatihan talenta digital yang bertujuan meningkatkan kemampuan, keterampilan dan daya saing SDM. Di sini talenta-talenta muda digembleng berbagai macam pelatihan. Setelah gelombang awal berakhir, Kominfo kembali membuka gelombang kedua yang pendaftarannya telah dimulai pada Juni lalu. Tema yang dibuka, misalnya big data analytics, AI, machine learning, cloud computing, dan cyber security.

 

4G di Wilayah 3T

Teknologi selular berbasis 4G atau fourth-generation technology umumnya digunakan mengacu kepada standar generasi keempat dari teknologi telepon seluler.

Teknologi 4G merupakan pengembangan dari teknologi 3G dan 2G, yang menyediakan jaringan pita lebar ultra untuk berbagai perlengkapan elektronik, contohnya telepon pintar dan laptop menggunakan modem USB.

Direktur Jenderal Penyelenggaraan Pos dan Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika Ahmad M Ramli, dalam Webinar bertajuk “Pemerataan Jaringan Telekomunikasi dalam Menyongsong New Normal”, mengatakan bahwa demi meningkatkan pelayanan komunikasi dan pengunaan internet di kawasan desa tertinggal, Kementerian Kominfo menggandeng operator seluler membangun jaringan 4G di belasan desa 3T.

Sebagai informasi, layanan 4G saat ini sudah terlayani sebanyak 11.228 dari 20.341 desa yang tercover dari 70 ribu desa (di seluruh Indonesia), 11 ribu sisanya ada di 3T.

Ramli membeberkan dari 83.218 desa atau kelurahan di seluruh Indonesia, dipastikan dapat menikmati jaringan 4G sebanyak 70.670 wilayah, jumlah tersebut sudah masuk wilayah 3T.

Ramli melanjutkan, dari jumlah 20.341 desa di wilayah 3T, hanya 9.113 desa lainnya yang belum ter-cover. Dan hingga saat ini masih dalam upaya untuk mewujudkan pemerataan akses internet agar dirasakan seluruh masyarakat.

“Jadi pemerintah sudah melakukan bersama-sama dengan operator, tidak hanya membangun daerah-daerah yang non-3T, tetapi juga yang 3T,” tambahnya.

Dari 11.228 desa di 3T yang tersentuh 4G, 1.606 desa jaringannya dibangun oleh BAKTI Kominfo dengan menggunakan dana USO, sedangkan 9.622 desa lainnya oleh operator.

“Jadi kalau 12.548 ini kalau kita bagi lagi, ada 9.113 berada di 3T, tetapi ada juga sekitar tiga ribu yang ada di wilayah-wilayah non-3T,” tuturnya.

Kementerian Kominfo menargetkan pada tahun 2022 seluruh daerah sudah akan terlayani akses internet 4G. Sebanyak 9.113 desa dan kelurahan khususnya yang masuk kategori 3T akan ditangani oleh BAKTI, sedangkan 3.435 desa/kelurahan di wilayah non-3T diusulkan tetap dibangun namun pengerjaannya oleh operator seluler.

"Kominfo mendapat arahan dari presiden untuk pastikan seluruh desa terhubung 4G dapat terpenuhi pada tahun depan. Setelah terpenuhi dan semakin masif, harapannya pada 2022 semua desa bisa terhubung 4G semua," kata Direktur Layanan Aplikasi dan Informatika (Aptika) Pemerintahan Kominfo Bambang Dwi Anggono melalui konferensi virtual, Selasa (14/7/2020).

 

 

 

Penulis : Eri Sutrisno
Editor: Firman Hidranto/Elvira Inda Sari
Redaktur Bahasa: Ratna Nuraini