Indonesia.go.id - Asa UMKM dan Seniman Lokal di Gelaran Presidensi G20 Indonesia 2022

Asa UMKM dan Seniman Lokal di Gelaran Presidensi G20 Indonesia 2022

  • Administrator
  • Senin, 12 September 2022 | 20:05 WIB
G20

Magelang, Infopublik –  Pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di Daerah Istimewa (DI) Yogyakarta dan sekitarnya mengaku bergairah kembali untuk bangkit, khususnya adanya gelaran side event Presidensi G20 Indonesia 2022.

Resto Omah Film DK, Yogyakarta salah satunya. Sejak beberapa kali Yogyakarta menjadi tuan rumah rangkaian pertemuan working group, kunjungan ke resto diakui, Latifah, pegawai Omah Film DK, terus meningkat.

Untuk diketahui, sarasehan "Kebudayaan untuk Bumi Lestari", salah satu rangkaian Pertemuan Tingkat Menteri bidang Kebudayaan (Culture Ministers’ Meeting/CMM) G20, digelar di kawasan Candi Borobudur, Senin (12/9/2022).

Acara yang digelar mulai pukul 8.00 WIB, ini turut melibatkan sekitar 2.000 warga perwakilan dari 20 desa di kecamatan Borobudur. Kirab Budaya dan Rapat raksasa G20 terdiri dari empat segmen kegiatan yakni Ritus 'Bangun Tuwuh' di Candi Pawon, Kirab Budaya 'Mulih Pulih' dari Candi Pawon menuju Candi Borobudur, Rapat Raksasa 'Nyawiji' di Taman Lumbini Candi Borobudur, dan Parade Seni 'Golong Gilig'.

“Peningkatan yang datang untuk makan dan minum sangat tajam dibandingkan hari-hari biasanya. Rata-rata tamu banyak yang pesan menu ramen, menu unggulan kami,” ujar Latifah, saat ditemui Infopublik, Senin (12/9/2022).

Hal yang sama juga diungkapkan, Pemilik Banyu Bening Galeri, Suitbertus Sartwoko. Ia bahkan mengakui jika event G20 bidang kebudayaan membuat semangat para seniman di wilayah Magelang optimis untuk bangkit.

“Karena selama dua tahun pendemi para seniman khususnya di Magelang terpuruk. Selama masa pandemi COVID-19 saya tetap berkaya. Namun karena kebutuhan hidup terus berjalan, maka selama pandemi, istri saya mulai berjualan makanan matang. Tapi disaat lukisan saya laku terjual bisa menutup pengeluaran. Karena hasil jualan lukisan bisa sampai puluhan juta,” terangnya.

Lanjutnya, dengan mulai banyaknya event, memompa semangat mereka untuk bangkit. Ini menjadikan para seniman khsususnya pelukis akan tetap berkarya maupun berinovasi untuk bisa berpameran lukisan kembali.

“Seperti hasil-hasil karya saya yang mengususng konsep imajenasi bisa berpameran kembali," katanya seraya meminta jika ada event lagi sekiranya bisa melibatkan secara langsung para seniman lokal.

Ia pun meyakinkan jika para pelukis lokal karyanya juga tidak kalah dengan seniman-seniman luar negeri.

Foto: Agus Siswanto Infopublik