Indonesia.go.id - Kebudayaan untuk Bumi Lestari, Promosikan Budaya Indonesia untuk Hadapi Tantangan Dunia

Kebudayaan untuk Bumi Lestari, Promosikan Budaya Indonesia untuk Hadapi Tantangan Dunia

  • Administrator
  • Senin, 12 September 2022 | 15:40 WIB
G20

Magelang, Infopuiblik - Direktur Jenderal Kebudayaan Kemendikbudristek yang juga Koordinator Pertemuan Tingkat Menteri Kebudayaan G20, Hilmar Farid berharap sarasehan "Kebudayaan untuk Bumi Lestari", salah satu rangkaian Pertemuan Tingkat Menteri bidang Kebudayaan (Culture Ministers’ Meeting/CMM) G20, menghasilkan langkah nyata peran kebudayaan dalam menghadapi tantangan global.

“Kami berharap pertemuan yang akan dilaksanakan selama dua hari ke depan dapat mencapai tujuannya untuk mempromosikan peran nyata kebudayaan dalam menjawab tantangan dunia,” ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima Infopublik, Senin (12/9/2022).

Mengusung tema "Kebudayaan untuk Bumi Lestari", Kemendikbudristek mengajak para delegasi G20 bergabung dalam kegiatan Sarasehan bersama peserta Pekan Konsolidasi Tenaga Budaya (PeKaT) dan Pekan Kebudayaan Daerah (PKD) serta masyarakat di Kawasan Borobudur, Magelang, Minggu (11/9/2022).

Pada kegiatan tersebut, selain sarasehan juga turut menghadirkan pertunjukan kesenian, permainan tradisional, dan pameran benda budaya sebagai bagian dari rangkaian kegiatan Pertemuan Tingkat Menteri bidang Kebudayaan (Culture Ministers’ Meeting/CMM) G20.

Pada kegiatan ini, para delegasi G20 turut berkesempatan berdiskusi dengan peserta PeKaT dan PKD serta masyarakat sekitar Kawasan Borobudur sebagai perkenalan menuju CMM, Senin (12/9/2022).

Kegiatan tersebut memberikan kesempatan kepada delegasi untuk mengenal dan mendalami nilai budaya Candi Borobudur dan desa-desa di sekitarnya melalui pameran artefak budaya, kuliner, dan hasil karya seni, serta penayangan video hasil Program Pemajuan Kebudayaan Desa perhelatan Sarasehan.

Kegiatan ini ditutup dengan para delegasi yang diajak untuk berpartisipasi dalam permainan tradisional gangsing diikuti dengan menghasilkan karya seni rupa bersama yang akan ditampilkan pada penutupan Konferensi Tingkat Tinggi G20 di Bali.

Para delegasi juga mendapatkan cendera mata dari masyarakat muda di Kawasan Borobudur berupa klenting, sebuah kendi tanah liat yang digunakan untuk mengambil dan menampung air. Cendera mata tersebut menyimbolkan pesan ajakan untuk memelihara dan menjaga sumber air demi kelangsungan hidup generasi mendatang.

Hasil sarasehan juga akan dibawa pada CMM, Senin (12/9/2022), bersamaan dengan pembahasan lima agenda prioritas, yaitu (1) budaya sebagai penggerak dan pemberdaya hidup berkelanjutan; (2) dampak ekonomi, lingkungan dan sosial dari kebijakan berbasis budaya; (3) pengelolaan bersama atas sumber daya budaya (cultural commoning) untuk mempromosikan gaya hidup berkelanjutan; (4) pemerataan akses atas manfaat dari ekonomi budaya; (5) mobilisasi sumber daya internasional untuk mengutamakan pemulihan berkelanjutan.