Indonesia.go.id - Event G20 Kebudayaan, Bantu Seniman Indonesia untuk Optimis Bangkit

Event G20 Kebudayaan, Bantu Seniman Indonesia untuk Optimis Bangkit

  • Administrator
  • Senin, 12 September 2022 | 06:31 WIB
G20

Yogyakarta, InfoPublik – Pandemi COVID-19 memang sangat memukul semua sektor, tak terkecuali kebudayaan dan kesenian karena tidak bisa melakukan pementasan. Dampak pandemi juga membuat pekerja seni harus susah payah menyambung hidup. Event G20 Bidang Kebudayaan di Yogyakarta dan Borobudur pun dipercaya bisa menjadi pendorong bangkitnya para seniman untuk berkarya.

Hal itu disampaikan, Lilik Priyono, Ketua Sanggar Bledug Ireng, saat ditemui tim Infopublik di Atria Hotel Manggelang, Minggu, (11/9/2022).

“Selama dua tahun kita vakum pentas. Di mana kita mengikuti anjuran pemerintah untuk tidak pentas dan taat akan protokol kesehatan yang diterapkan pemerintah. Namun kita tidak berhenti ataupun berdiam diri, Kita tetap kumpul di sanggar untuk berdiskusi dan berkreasi tari maupun instrumen musik,” papar pria yang akrab dipanggil Mendel.

Lanjut Lilik, sebelum pandemi COVID-19 melanda, biasanya manggung dalam sebulan lima sampai enam kali pentas. Namun di saat pandemi pihaknya tidak pentas sama sekali.

“Semoga ke depannya jauh lebih baik dan mulai bangkit. dibuktikan dengan ada event G20 kita selama 2 minggu ini sudah tampil empat kali. Event G20 membuat para pekerja seni semangat membangun kembali kesenian,” terangnya.

Ia juga menerangkan, pada evant G20 kebudayaan yang diselenggarakan di Candi Borobudur, pihaknya dua kali tampil yang pertama dalam ruwat nusantara dan yang kedua acara kirab budaya.

“Yang membedakan pementasan kami yang di rumat nusantara dan kirab budaya dari sisi gerakan. Khusus di ruwat nusantara kita konsen dengan gerakan tarinya. Sedangkan pada kirab budaya kita akan kombinasikan gerakan tari dengan gerak hewan ikon argo gondo celang,” terangnya.

Hal yang sama diungkapkan, Tulus RS, dari Sendratari Gatoloco Laras Madyo Giri Purno, selama pandemi kegiatan pementasan yang dilakukan berhenti total, sebelum pandemi biasanya mereka pentas satu atau dua kali semalam perbulan.

“Sesudah pandemi menurun, baik perorangan maupun kelompok sudah mulai kembali mengundang kita untuk pentas. Apalagi Event G20 yang dilaksanakan di Borobudur yang melibatkan warga sekitar khususnya para seniman. Sehingga para seniman menjadi lebih semangat untuk menyukseskan acara ini,” tutupnya.  

Foto: Agus Siswanto Infopublik