Badung, InfoPublik – Pemerintah Jepang, melalui Arterial Research and Educational Network in the Asia Pacific (ARENA-PAC), memberikan bantuan jaringan internet kecepatan tinggi hingga 100 gibabyte per second (Gbps) untuk 83 universitas di Indonesia, yang diwakili Universitas Brawijaya (UB), dan komunitas Indonesia Research and Education Network (IDREN).
"Jaringan 100 Gbps ke IDREN, yaitu jaringan riset dan pendidikan Indonesia menciptakan sejarah yang besar demi masa depan, tidak hanya bagi Indonesia, tetapi juga bagi akademisi kawasan Asia-Pasifik demi resilient society," ujar Co-Director ARENA-PAC Jun Murai dalam acara penandatanganan nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) ARENA-PAC Indonesia Collaboration 100 Gbps Network For Research and Education di sela-sela agenda Pertemuan Keempat Kelompok Kerja Ekonomi Digital atau 4th Digital Economy Working Group (DEWG) Meeting G20, di Hotel Mulia Bali, Nusa Dua, Badung, Provinsi Bali, seperti dalam keterangan resmi yang diterima InfoPublik pada Rabu (31/8/2022).
Jun Murai mengharapkan, jaringan internet kecepatan tinggi itu akan berkontribusi terhadap perkembangan sektor pendidikan di Indonesia dan Kawasan Asia Pasifik.
“Saya berharap jaringan itu berkontribusi melalui kerja sama antara Indonesia dengan negara-negara Asia-Pasifik lainnya, serta juga seluruh dunia demi menciptakan masa depan yang lebih baik," imbuhnya.
Rektor Universitas Brawijaya Widodo mengatakan, Universitas Brawijaya akan menjadi gerbang utama pengiriman jaringan berkecepatan tinggi yang menghubungkan cakupan ARENA-PAC dari Tokyo, Guam dan didistribusikan ke 82 universitas nasional.
Dengan jaringan itu, 82 lebih perguruan tinggi dan berbagai lembaga riset yang saat ini telah terhubung ke IDREN akan dapat bertukar data makin cepat dengan lembaga riset dan pendidikan lain di luar negeri, serta memiliki fasilitas privat untuk bereksperimen dalam jaringan.
“Jalur 100 Gbps itu adalah seratus kali lebih cepat dari jalur REN Indonesia ke REN global saat ini dan tentunya merupakan tonggak sejarah penting bagi Universitas Brawijaya dan institusi riset dan pendidikan di Indonesia. Semua itu merupakan peluang sekaligus tantangan sangat berharga bagi kami untuk berakselerasi dalam transformasi digital di semua bidang, khususnya untuk riset dan pendidikan yang memberikan peluang kegiatan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) bersama IDREN,” tambahnya.
Ketua IDREN Achmad Affandi, menambahkan, pihaknya berusaha mendorong kolaborasi pendidikan dan riset melalui jejaring komunikasi data kecepatan tinggi di Indonesia.
Terhubungnya jaringan IdREN dengan ARENA-PAC sebesar 100 Gbps diyakini akan menambah fasilitas infrastruktur dan mengakselerasi kerjasama pendidikan dan riset ke tingkat regional dan global.
“Pelajar, mahasiswa, periset dan dosen akan mempunyai akses terhadap data, cloud, komputasi AI dan komunikasi multimedia berdefinisi tinggi, ditambah lagi peluang kolaborasi dengan perguruan tinggi/lembaga riset global," katanya.
Acara itu turut dihadiri Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate, Menteri Transformasi Digital Jepang Taro kono dan Menteri Negara Urusan Dalam Negeri dan Komunikasi Jepang Yoshifumi Tsuge, Rektor Universitas Brawijaya Widodo, ketua IDREN Achmad Affandi, Duta Besar Republik Indonesia untuk Jepang Heri Akhmadi, Juru Bicara Menteri Kominfo Dedy Permadi, Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik (Dirjen IKP) Kementerian Kominfo Usman Kansong, Dirjen Aplikasi dan Informatika (Aptika) Semuel A Pangerapan, dan Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi Tjitjik Srie Tjahjandarie.
Foto: Amiriyandi/InfoPublik