Indonesia.go.id - Menakar Manfaat PSN

Menakar Manfaat PSN

  • Administrator
  • Rabu, 6 Maret 2024 | 08:12 WIB
PROYEK STRATEGIS NASIONAL
  Foto udara pembangunan jalan tol Bayung Lencir - Tempino (Baleno) Seksi 3 di Muaro Sebapo, Muaro Jambi, Jambi. PSN mampu mendukung akselerasi pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) dan Industri Strategis .ANTARA FOTO/ Wahdi Setiawan
Pembangun merata di pelosok negeri menjadi harapan masyarakat Indonesia demi terwujudnya visi Indonesia Emas 2045.

Dalam rangka mencapai tujuan pembangunan yang merata di seluruh wilayah Indonesia, salah satu cara untuk mencapainya adalah dengan menggenjot proyek strategis nasional (PSN), proyek yang dilaksanakan pemerintah. Proyek itu bersifat strategis dengan tujuan mendorong pertumbuhan dan pemerataan pembangunan demi menciptakan kesejahteraan masyarakat.

“Kami terus mendorong program pemerintah terutama PSN. Program PSN menjadi fokus pemerintah, karena melalui program itu percepatan pembangunan bisa dilakukan,” ujar Deputi Bidang Pengembangan Wilayah dan Tata Ruang Kementerian Koordinator Perekonomian Wahyu Utomo, pada Selasa (7/2/2024).

Berkaitan dengan progres PSN di 2023, Wahyu menjelaskan, pemerintah telah menyelesaikan sebanyak 37 PSN senilai Rp475,4 triliun, terdiri dari tujuh bendungan, tiga pelabuhan, lima jalan tol, empat kawasan, lima sektor perkerataapian, tiga bandara, satu energi, satu pendidikan, satu teknologi, lima pos lintas batas negara (PLBN), dan dua ketenagalistrikan.

Dengan penambahan penyelesaian tersebut, secara keseluruhan total PSN yang telah diselesaikan sejak 2016 hingga 2023 menjadi 190 PSN, dengan nilai investasi sebesar Rp1.515,4 triliun, dan diperkirakan telah menyerap tenaga kerja langsung sebanyak 2,71 juta. Lebih jauh, Wahyu Utomo juga menjelaskan, infrastruktur PSN juga telah memberikan berbagai manfaat, salah satunya yakni menjadi penunjang konektivitas.

Dengan beroperasinya 24 pelabuhan baru dan peningkatan pelayanan 60 pelabuhan penyeberangan, PSN mampu menguatkan infrastruktur poros maritim. Selain itu, juga terdapat infrastruktur udara yang telah dioperasikan seperti 19 bandar udara baru, dan enam lokasi fasilitas kargo udara yang akan mempermudah arus logistik.

Dalam konteks infrastruktur jalan, Wahyu menjelaskan, pemerintah telah merealisasikan proyek PSN untuk meningkatkan efisiensi angkutan jalan dengan penambahan 2.864,4 km jalan tol baru dan 2.650 km jalan baru. Pada sektor ketahanan energi, PSN juga berkontribusi dalam peningkatan ketersediaan dan distribusi kelistrikan dengan menyediakan 20,6 GW pembangkit listrik baru, dan menyambungkan jaringan transmisi sepanjang 1.172 km.

Infrastruktur PSN juga mampu meningkatkan potensi produksi gas bumi sebesar 23,3 MTPA atau 3,3 BCFD. Sedangkan terkait dengan aspek kedaulatan pangan dan mitigasi bencana, penyelesaian kontruksi 42 bendungan PSN telah menambah persediaan air baku sebesar 27,78 m3/dtk, dan memberikan suplai kepada irigasi seluas 283,752 ha. Pembangunan bendungan tersebut juga dapat mereduksi banjir hingga sebesar 710.905 m3/dtk dan memberi potensi pengembangan tenaga listrik sebesar 149 MW.

Pada sisi hilirisasi industri dan investasi, PSN mampu mendukung akselerasi pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) dan Industri Strategis dengan mendorong pengembangan 20 KEK dengan realisasi investasi sebesar Rp117 triliun, serta penambahan 8 Kawasan Industri Strategis yang telah beroperasi dengan realisasi investasi senilai Rp299,7 triliun dan kontribusi penyerapan tenaga kerja sebanyak 149.282 orang.

“Mengacu kepada Studi Dampak Makro-Ekonomi atas Proyek Strategis Nasional, yang dilakukan penelitian bersama dengan KIAT dan Bappenas, perlu waktu 5 sampai dengan 7 tahun untuk PSN dapat memberikan multiplier effect sehingga dapat dirasakan manfaatnya sepenuhnya,” pungkas Deputi Wahyu.

Artinya, PSN yang telah dituntaskan sepanjang 2016–2023 sebanyak 158 proyek. Itu yang tercatat di Kemenko Perekonomian hingga 11 Juli 2023.  Dari total PSN itu, nilai proyeknya mencapai Rp1.102,6 triliun. Teranyar, PSN yang telah selesai dan diresmikan Presiden Joko Widodo adalah Tol Cisumdawu. Untuk 2023, pemerintah menargetkan 30 rencana proyek. Dari total proyek itu, sebanyak 25 proyek di antaranya bisa dituntaskan.

 

Proyek 2024

Bagaimana dengan program PSN 2024? Pemerintah tetap berkomitmen untuk melakukan Pembangunan berbasis PSN. Pemerintah menargetkan penyelesaian sebanyak 41 PSN.

Adapun untuk 31 proyek diperkirakan dapat diselesaikan hingga Oktober 2024, dan sisanya 10 PSN akan diselesaikan periode Oktober hingga Desember 2024. "Target PSN 2024 terus didorong untuk segera dirampungkan, karena presiden minta tahun ini dipercepat, dipastikan jangan sampai ada yang mangkrak atau sudah financial closing,” ujarnya.

Tidak dipungkiri, pembangunan berbasis PSN sangat besar manfaatnya bagi kesejahteraan masyarakat. Pasalnya, melalui sejumlah proyek PSN, telah menciptakan lapangan pekerjaan. Disebutkan, sejak 2016 sampai 2023, sebanyak 2,71 juta tenaga kerja terserap.

"Sejak 2016 hingga 2023, ada 2,71 juta penyerapan tenaga kerja yang secara langsung terlibat dalam PSN dari sekitar 190 proyek dan 80 proyek yang sedang konstruksi dan beroperasi sebagian,” ungkap Asisten Deputi Percepatan dan Pemanfaatan Pembangunan Kemenko Perekonomian Suroto.

Merujuk pada data Kemenko Perekonomian, Pulau Jawa merupakan wilayah dengan serapan tenaga kerja tertinggi dari adanya pembangunan PSN, yakni 966.404 orang.  Berikutnya, Pulau Sumatra juga termasuk wilayah yang banyak menyerap tenaga kerja, totalnya mencapai 307.346 orang.

Suroto menekankan bahwa pembangunan PSN juga memberikan dampak yang berganda (multiplier) terhadap pengembangan wilayah, terutama pada pendapatan tenaga kerja, output perekonomian daerah, dan nilai tambah industri. "Berdasarkan studi dampak model makro-ekonomi atas PSN dampak yang optimal dapat dirasakan sepenuhnya oleh masyarakat dengan estimasi waktu 5 hingga 7 tahun setelah PSN selesai dibangun," pungkasnya.

 

Penulis: Firman Hidranto
Redaktur: Ratna Nuraini/Elvira Inda Sari