Indonesia.go.id - Mengembangkan Pariwisata Hijau Berkelanjutan di IKN

Mengembangkan Pariwisata Hijau Berkelanjutan di IKN

  • Administrator
  • Kamis, 21 Maret 2024 | 13:02 WIB
IBU KOTA NEGARA
  Pemerintah akan mengembangkan sektor pariwisata dan ekonomi berkelanjutan di kawasan Ibu Kota Nusantara (IKN). Konsep yang diterapkan berbasis green tourism (pariwisata hijau) dan sustainable (berkelanjutan). KEMENPAREKRAF
Sebagai salah satu upaya pengembangan investasi di IKN, Kemenparekraf akan menyelenggarakan International Tourism Investment Forum (ITIF) pada Juni 2024.

Pemerintah akan mengembangkan sektor pariwisata dan ekonomi berkelanjutan di kawasan Ibu Kota Nusantara (IKN). Konsep yang diterapkan berbasis green tourism (pariwisata hijau) dan sustainable (berkelanjutan). Jangan berharap ada banyak resor mewah berdiri di IKN.

Hal itu diungkapkan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno saat memaparkan dukungan Kemenparekraf/Baparekraf pada pengembangan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif berkelanjutan di IKN Kantor Kementerian Komunikasi dan Informatika RI, Jakarta, Kamis (14/3/2024).

“Kajian awal yang baru-baru ini dilakukan terkait potensi pengembangan sustainable seamless travel di IKN, di mana pariwisatanya itu bukan model resort besar tapi lebih ke arah ecotourism, glamping. Kami melihat tren berwisata dan ekonomi kreatif di IKN ini akan mengacu kepada konsep quality sustainability,” kata Menparekraf Sandiaga.

Oleh karena itu, ada berbagai upaya dilakukan Kemenparekraf dalam mendukung pengembangan parekraf berkelanjutan. Pertama, dukungan terkait Pengembangan SDM dan kelembagaan.  Di tahun ini, Kemenparekraf akan mengadakan empat kegiatan Gerakan Sadar Wisata di wilayah sekitar Provinsi Kalimantan Timur. Sedangkan untuk pengembangan SDM ekonomi kreatif, sejumlah kegiatan telah dan akan Kemenparekraf lakukan.

“Pengembangan SDM ekonomi kreatif mulai dari bimtek, sertifikasi, kompetensi di bidang hotel dan restoran, kompetensi di bidang subsektor animasi video, dan juga pelatihan kompetensi subsektor kuliner, barista yang sudah kita lakukan,” kata Menparekraf Sandiaga.

Terkait dukungan Kemenparekraf dalam pengembangan destinasi dan infrastruktur yang berkualitas, Kemenparekraf melaksanakan koordinasi pengembangan kawasan, desa wisata, kota kreatif, dan sentra kreatif lewat pengembangan desa wisata dan kabupaten/kota kreatif.

Kemenparekraf juga menggelontorkan Dana Alokasi Khusus (DAK) Tematik Penguatan Destinasi Pariwisata Prioritas 2023 dan 2024 yang berfokus pada pembangunan daya tarik wisata (DTW).

Satu hal, Kemenparekraf juga sedang mendorong proses uji petik atau penilaian penilaian mandiri kabupaten/kota kreatif Indonesia (PMK3I) di Kota Samarinda. Program ini juga akan dikembangkan ke Kota Balikpapan dan Kabupaten Kutai Kartanegara sebagai penguatan jaringan destinasi wisata dan potensi ekonomi kreatif. Sedangkan untuk dukungan terkait pengembangan investasi, Menparekraf menjelaskan bahwa ada komitmen investasi parekraf di IKN hingga Rp5,3 triliun, terdiri dari Rp5 triliun dari Grup Pakuwon dan Rp300 miliar dari Jambuluwuk.

Dua perusahaan tersebut berinvestasi hotel dan kawasan komersial di kawasan pusat IKN. Mulai 2024, komitmen diperkirakan akan terus bertambah. Lalu sebagai salah satu upaya pengembangan investasi di IKN, Kemenparekraf akan menyelenggarakan International Tourism Investment Forum (ITIF) pada Juni 2024.  “Project yang akan ditawarkan adalah investasi di IKN dalam konsep sustainable tourism dan quality tourism,” kata Menteri Sandiaga.

Pemerintah akan memperkenalkan dan mempromosikan IKN di kalangan wisatawan nusantara maupun mancanegara. Kemenparekraf akan membantu penyusunan paket wisata wilayah IKN maupun daerah penyangga ibu kota di Kalimantan Timur. Seperti membuat paket desa wisata Goa Tapak Raja, kawasan mangrove Mentawir, Gunung Parung, air terjun Tembinus serta bukit Bengkirai. Kemudian menggelar promosi di Bali dan Jakarta untuk berwisata ke Maratua (Maratua-Kakaban-Derawan). Promosi akan menjadi bagian utama dari Nusantara Expo.

Pihak Kemenparekraf juga mempromosikan IKN di sejumlah pameran pariwisata internasional. Seperti Internationale Tourismus-Börse Berlin 2024 yang telah dilaksanakan pada 5--7 Maret di Berlin, kemudian Arabian Travel Market (ATM) 2024 pada 6--9 Mei 2024 di Dubai; dan event World Travel Market yang dilaksanakan 5--7 November 2024 di London.

Destinasi-destinasi wisata di sekitar IKN juga akan disiapkan untuk menyambut para wisatawan dengan event-event yang masuk dalam Karisma Event Nusantara (KEN). Kemenparekraf juga akan menyusun kajian khusus bagi pemetaan potensi meeting, incentive, convention, and exhibition (MICE) di IKN.

“Kita juga perlu mendukung event berskala internasional yang akan diselenggarakan di IKN seperti World Walking Day 2024,” ujar Menparekraf.

Sedangkan dukungan Kemenparekraf terkait pengembangan produk kreatif dan ekonomi digital di IKN, Kemenparekraf akan mengadakan enam kegiatan di 2024. Yaitu BEKUP (Baparekraf for Startup); Voice Over Indonesia Academy; Kelas Kekayaan Intelektual; Festival Film Bulanan; Grip (Go Register Your IP!); serta Bincang Kreatif.

Sebelumnya, Otorita IKN juga telah membuat program famtrip ke Berau, untuk merasakan wisata bahari di Pulau Maratua dan adat budaya di sana. Hal ini sebagai upaya mengembangkan kerja sama wisata dengan daerah mitra IKN seperti Samarinda dan Kutai Barat dengan potensi budaya Dayaknya.

Pulau Derawan, Kabupaten Berau memang dikenal sebagai surga wisata bahari yang eksotis. Bagi yang menyukai perilaku satwa bisa menengok konservasi orangutan Borneo Orangutan Survival Foundation di Samboja.

 

Penulis: Kristantyo Wisnubroto
Redaktur: Ratna Nuraini/Elvira Inda Sari