Indonesia.go.id - Kebijakan Baru untuk Kenyamanan Jemaah Haji

Kebijakan Baru untuk Kenyamanan Jemaah Haji

  • Administrator
  • Minggu, 21 April 2024 | 09:39 WIB
HAJI
  Kementerian Agama mengungkapkan bahwa kuota nasional jemaah haji reguler sudah terpenuhi. Kloter pertama dijadwalkan mulai masuk asrama haji pada 11 Mei 2024 dan terbang ke Arab Saudi pada 12 Mei 2024. ANTARA FOTO
Ada kebijakan baru dalam penyelenggaraan ibadah haji 2024. Tahun ini, tidak ada lagi jemaah haji Indonesia yang ditempatkan di Mina Jadid.

Puncak ibadah haji akan dilaksanakan 70 hari setelah Idulfitri 1445 Hijriah, Hari Raya Kurban atau Iduladha diperkirakan jatuh pada 14--15 Juni 2024. Sejumlah persiapan sudah dilakukan pemerintah. Para calon jemaah haji juga sudah melakukan kewajiban pelunasan biaya-biaya operasional haji di Tanah Suci. Sejak Tahap II pelunasan biaya perjalanan ibadah haji (Bipih) 1445 H ditutup, yakni pada 5 April 2024, Kementerian Agama (Kemenag) mengungkapkan bahwa kuota nasional jemaah haji reguler sudah terpenuhi.

Indonesia tahun ini mendapat 221.000 kuota haji. Selain itu, dari Kerajaan Arab Saudi, Indonesia juga mendapat tambahan sebesar 20.000 kuota. Dengan demikian, menurut Direktur Layanan Haji Kemenag Saiful Mujab, total kuota haji Indonesia tahun ini berjumlah 241.000 jemaah. Jumlah ini terdiri atas 213.320 kuota jemaah haji reguler dan 27.680 kuota jemaah haji khusus.

Pelunasan biaya haji bagi jemaah reguler dibuka dalam dua tahap. Tahap pertama, dibuka sejak 10 Januari sampai 12 Februari 2024. Tahap ini kemudian diperpanjang hingga 23 Februari 2024. Tahap kedua dibuka dari 13--26 Maret 2024. Saat itu baru 194.744 jemaah reguler yang melakukan pelunasan, sehingga pelunasan diperpanjang pada 1--5 April 2024.

“Sampai hari terakhir, ada 196.272 kuota yang terlunasi, terdiri atas 194.285 jemaah haji reguler, 1.484 petugas haji daerah (PHD) dan 503 pembimbing ibadah pada kelompok bimbingan ibadah haji dan umrah (KBIHU),” papar Saiful Mujab, Sabtu (6/4/2024).

Dari jumlah tersebut masih ada 17.048 kuota jemaah haji reguler. Sisa kuota ini akan diisi oleh jemaah haji reguler yang sudah melunasi tapi dengan status cadangan. Bahkan yang melunasi sudah melebih kuota yang disediakan sekarang. Saat ini tercatat ada 26.689 jemaah yang juga sudah melunasi dengan status cadangan.

“Jemaah dengan sudah melunasi dengan status cadangan ini akan mengisi sisa kuota. Termasuk jika ada jemaah yang sudah lunas namun karena satu alasan menunda keberangkatannya. Ini juga akan diisi kuota cadangan. Pengisian kuota cadangan berdasarkan nomor urut porsi,” tukas Saiful Mujab.

Adapun, kloter pertama dijadwalkan mulai masuk asrama haji pada 11 Mei 2024 dan terbang ke Arab Saudi pada 12 Mei 2024. Jemaah haji reguler akan dibagi dalam 554 kloter (kelompok terbang). Mereka akan diberangkatkan dari 13 bandara yang berasal dari 14 embarkasi.

Terkait penyelenggaraan haji ramah lansia, Kemenag telah membuat langkah-langkah mitigasi seperti menapis kondisi kesehatan sebagai syarat pelunasan, memberikan kesempatan pelunasan bagi pendamping jemaah haji lansia pada pelunasan tahap kedua, menyiapkan fasilitas ramah lansia sejak di dalam negeri sampai dengan di Arab Saudi, menyiapkan sajian khusus bagi jemaah haji lansia, dan menyiapkan petugas khusus.

Di samping itu, penyedia layanan transportasi udara sudah ditetapkan dengan dua maskapai penerbangan, yaitu PT Garuda Indonesia dengan muatan 109.072 jemaah dan Saudia Airlines yang rencananya mengangkut 106.993 jemaah. Dua maskapai tersebut akan melayani keberangkatan jemaah haji melalui 13 embarkasi.

“Penyiapan akomodasi di Makkah dan Madinah telah selesai. Tahapan selanjutnya adalah melakukan konfigurasi penempatan setelah selesainya proses pelunasan jemaah haji,” urai Menag Yaqut Cholil Qoumas saat rapat kerja dengan Komisi VIII DPR RI, 13 Maret 2024.

Menyangkut konsumsi, Menag mengatakan, penyiapan konsumsi sedang dalam tahap penyelesaian untuk 27 kali makan di Madinah, 84 kali makan di Makkah dan 15 kali makan ditambah satu kali snack berat di Masyair. Adapun layanan konsumsi di bandara Jeddah dialihkan ke Makkah sesuai dengan keputusan Panitia Kerja BPIH.

“Penyiapan layanan transportasi bus shalawat telah dilakukan kontrak dan telah disusun halte dan terminal untuk memudahkan layanan transportasi kepada jemaah haji selama di Makkah. Sedangkan untuk layanan antarkota dalam proses penyelesaian,” ungkap Menag Yaqut Cholil Qoumas.

Kebijakan Baru

Sementara itu, ada kebijakan baru dalam penyelenggaraan ibadah haji 2024 terkait penempatan jemaah Indonesia di Mina. Tahun ini, tidak ada jemaah haji yang ditempatkan di Mina Jadid, sebagaimana tahun-tahun sebelumnya. Menurut Direktur Bina Haji Kemenag Arsad Hidayat, penempatan jemaah haji Indonesia yang sebelumnya di Mina Jadid untuk musim haji ini direlokasi ke wilayah Muaishim.

Penempatan jemaah haji Indonesia di Mina untuk musim haji tahun 1445 H/2024 M ada sedikit perubahan lokasi tempat tinggal jemaah. Relokasi dilakukan di maktab 1 sampai 9 dengan jumlah jemaah kurang lebih 27.000 yang selama ini ditempatkan di wilayah Mina Jadid dipindahkan ke wilayah Muaishim.

Perubahan ini, kata Arsad, sebagai upaya menambah kenyamanan jemaah haji Indonesia dalam beribadah terutama jemaah lansia, agar tidak terlalu jauh dengan Jamarat. Perubahan ini juga didasarkan pada masukan dari masyarakat terkait pelaksanaan ibadah Armuzna (Arafah, Muzdalifah, dan Mina). Untuk itu, Kemenag telah menyiapkan skema penempatan jemaah di Mina.

Haji 2024, masih mengusung tagar Haji Ramah Lansia. Karena itulah, seluruh petugas haji diminta siap dan siaga dalam memberi layanan terbaik kepada jemaah, sejak dari keberangkatan ke Tanah Suci hingga kembali ke tanah air.

 

 

Penulis: Kristantyo Wisnubroto
Redaktur: Ratna Nuraini/Elvira Inda Sari