Indonesia.go.id - Tangkap Peluang Relokasi Pabrikan Amerika dari Tiongkok

Tangkap Peluang Relokasi Pabrikan Amerika dari Tiongkok

  • Administrator
  • Selasa, 19 Mei 2020 | 23:56 WIB
INVESTASI
  Presiden Joko Widodo (kanan) berbincang dengan Presiden Amerika Serikat Donald Trump ketika menghadiri KTT G20 di Frankfurt, Jerman. Foto : ANTARA/REUTERS

Pemerintah menyediakan lahan seluas 4.000 hektare untuk menampung relokasi pabrik AS dari Tiongkok. Lokasi industri tersebut berada di Jawa Tengah. Brebes siap.

Pandemi Covid-19  tidak menyurutkan perang dagang dua negara adidaya dunia, Amerika Serikat (AS) Vs Tiongkok. Tensi hubungan ekonomi kedua negara masih tetap tinggi. Kini, tuduhan AS bukan sebatas isu penjiplakan inovasi industri. Presiden Donald Trump menuduh, Tiongkok membiarkan SARS COV-2, virus penyebab pandemi Covid-19, menyebar ke seluruh dunia dan kini menginfeksi 14,44 juta orang.

Di tengah pandemi itu pula, Presiden Donald Trump melontarkan pernyataan yang cukup mengejutkan, yakni sejumlah perusahaan asal AS akan merelokasi pabriknya dari Tiongkok ke sejumlah negara. Indonesia disebut-sebut sebagai negara tujuan relokasi pabrikan asal AS tersebut.

Isu rencana relokasi itu juga dibenarkan Menteri Koordinator bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan dalam bincang-bincang di RRI Minggu (10/5/2020). Bahkan, Presiden Joko Widodo dan Donald Trump disebutnya sudah melakukan pembicaraan via telepon, berkaitan dengan rencana tersebut.

“Presiden [Jokowi] sudah berbicara dengan Presiden Trump, sekarang Presiden Trump [bekerja] sama [dengan] Indonesia, karena berantem sama Tiongkok, mereka mau merelokasi industrinya,” ujar Luhut.

Adanya kabar itu tentu sangat menggembirakan dan menjadi oase bagi Indonesia di tengah deraaan pandemi yang dampaknya merusak fondasi ekonomi nasional. Bahkan, Luhut menyatakan bahwa secara resmi telah diminta Presiden Jokowi untuk menjalin komunikasi dengan pembantu Presiden Trump.

Lebih jauh, kata Luhut, pemerintah menyediakan lahan 4.000 hektare untuk menampung arus relokasi pabrik AS dari Tiongkok. Lokasinya direncanakan di daerah Jawa Tengah. Tempat itu akan dijadikan zona ekonomi eksklusif khusus untuk industri farmasi.

Adanya pembicaraan telepon antara Trump dan Jokowi itu juga terungkap dari cuitan presiden asal Partai Republik di akun twitternya@realDunaldTrump. Trump menyatakan telah membahas kerja sama soal ventilator. AS siap membantu pengadaan ventilator untuk Indonesia.

Ventilator menjadi salah satu alat kesehatan yang diburu banyak negara saat pandemi Covid-19, selain reagen tes virus corona dengan metode PCR. PCR atau polymerase chain reaction adalah pemeriksaan laboratorium untuk mendeteksi keberadaan material genetik dari sel, bakteri, atau virus.

“Baru saja berbicara dengan teman saya. Presiden Indonesia Joko Widodo. Menanyakan ventilator yang akan kami persiapkan. Kerja sama yang bagus antara kita," begitu cuitan Donald Trump dalam akunnya @realDonaldTrump.

Sinyal rencana investasi dan ajakan kerja sama dari penguasa Gedung Putih tentu menjadi oase bagi Indonesia yang tengah didera himpitan efek dari pandemi Covid-19. Pemerintah sudah menyiapkan Kawasan Industri Brebes (KIB), Jawa Tengah, dengan luas hampir 4.000 ha (40 km2) guna menampung dan memfasilitasi rencana relokasi sejumlah pabrikan asal AS tersebut.

Sebagai dampak memanasnya hubungan AS Vs Tiongkok itu, disebut-sebut, setidaknya lebih dari 50 buah perusahaan berniat memindahkan produksinya ke luar dari Tiongkok. Perang dagang jelas membuat industri itu terjepit. Perusahaan-perusahaan itu di antaranya ialah pabrik pembuat iPhone Apple Inc, perusahaan game Nintendo, hingga perusahaan komputer HP dan Dell.

Nikkei dalam satu laporannya menyebutkan bahwa HP dan Dell mungkin akan memindahkan hingga 30% dari kapasitas produksi notebook mereka dari Tiongkok ke negara lain di Asia Tenggara. Begitu halnya dengan Apple.

 

Cukup Menjanjikan

Sebelum berbicara jauh berkaitan dengan peluang investasi dari AS itu, bagaimana performa investasi Indonesia? Menurut Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) atau Investment Coordinating Board, kinerja investasi di Indonesia masih cukup menjanjikan. Raihan investasi pada triwulan I 2020 masih mencapai Rp210,7 triliun, atau 23,8% dari target realisasi 2020 yang Rp886 triliun. Serapan tenaga kerja juga cukup bagus, yaitu 303,085 orang.

Singapura tetap menduduki peringkat pertama dari lima besar negara investor terbesar di Indonesia. Investasinya  senilai USD2,72 miliar. Berikutnya, Tiongkok (USD1,2 miliar), Hong Kong (USD634,1 juta), Jepang (USD604,2 juta), dan Malaysia tercatat masih berkontribusi dengan nilai USD480 juta.

Realisasi  triwulan pertama 2020 itu, harus diakui realisasinya masih di bawah realisasi investasi triwulan pertama 2019. Sementara itu, realisasi investasi 2019 mencapai Rp809,6 triliun.

Daerah yang menjadi tujuan lokasi investasi utama, masih menurut data 2019, adalah Jawa Timur. Ia menduduki peringkat pertama dengan investasi senilai Rp31,4 triliun (14,9%). Posisi kedua Jawa Barat Rp29,9 triliun (14.2%), Jawa Tengah Rp19,3 triliun (9,1%).

Di bawah komando Bahlil Lahadalia, Kepala BKPM, bisa jadi juga sama dengan lembaga lainnya yang tengah kesulitan di tengah pandemi global ini. Namun, lembaga itu punya resep untuk menjaga iklim investasi di saat pandemi.

 Apa saja itu? Menurut Bahlil dalam satu webinar menyoal Investasi di tengah pandemi, di Jakarta (13/5/2020), dirinya telah menyodorkan resep agar investasi tetap berlangsung di tengah pandemi.

Strategi itu adalah, pertama, memfasilitasi perusahaan eksisting yang sudah beroperasi. Kedua, memfasilitasi potensi perusahaan eksisting yang belum tereksekusi. Ketiga, mendatangkan investasi baru. Keempat, memberikan insentif  bagi perusahaan eksisting yang melakukan ekspansi.

Berdasarkan pengalaman pada 2019, ketika sejumlah perusahaan multinasional berlomba-lomba masuk ke Vietnam, bahkan foreign direct investment (FDI) mencapai USD14,2 miliar, atau naik 7,3% dibandingkan dengan tahun sebelumnya, FDI jadi pendorong pertumbuhan negara Paman Ho tersebut.

Di sisi lain, Indonesia tidak ikut menikmati gelombang arus deras investasi yang masuk ke kawasan Asia Tenggara. Indonesia harus mengambil pelajaran dari pengalaman pahit tersebut.

Kawasan Industri Brebes (KIB) pun disiapkan sebagai sebuah kawasan yang ramah investasi. Masalah perizinan semakin dipermudah dan harga tanah yang ditawarkan kompetitif.

KIB memiliki lahan seluas 3.976 hektare. Selain KIB, Pemkab Brebes juga memiliki Kawasan Peruntukan Industri Brebes (KPIB) seluas 5.070 hektare. Kawasan industri ini akan membentang dari kecamatan Losari, Tanjung, hingga Bulakamba.

Dalam catatan resmi Pemkab Brebes, sebanyak 39 perusahaan yang bergerak di berbagai sektor usaha telah mendaftar sebagai penghuni Kawasan Industri Brebes sampai November 2019. Sebanyak 24 investor yang telah mendirikan pabrik di Kabupaten Brebes, selebihnya masih dalam proses perizinan sebanyak 12 perusahaan hingga akhir 2019.

Tak dipungkiri, dengan tuntasnya Trans Tol Jawa, Brebes memiliki keunggulan dengan lokasinya yang strategis. Aksesnya mudah dan lokasinya di perbatasan antara Jawa Tengah dan Jawa Barat yang siap memasok tenaga kerja. Terlebih, upah minimum di Jawa Tengah relatif lebih kompetitif dibandingkan daerah lainnya.

Sinyal dari Trump itu untuk merelokasi sejumlah perusahaan AS tentu menjadi angin segar bagi Indonesia. Harapannya tentu peluang ini segera ditangkap semua pemangku kepentingan di sektor itu sehingga Indonesia menjadi negara yang ramah bagi investasi, dan investor pun berbondong-bondong datang ke negara ini.

 

 

 

Penulis: Firman Hidranto
Editor : Putut Trihusodo/Elvira Inda Sari
Redaktur Bahasa: Ratna Nuraini