Indonesia.go.id - Indonesia Dorong Pembangunan Ekonomi Biru dan Ekonomi Hijau

Indonesia Dorong Pembangunan Ekonomi Biru dan Ekonomi Hijau

  • Administrator
  • Rabu, 7 September 2022 | 15:31 WIB
G20

Jakarta, InfoPublik - Menteri Perencanaan dan Pembangunan Nasional/Bappenas Suharso Monoarfa mengungkapkan, Indonesia telah menempatkan pembangunan ekonomi hijau dan ekonomi biru sebagai agenda besar untuk dicapai. Presidensi G20 Indonesia dinilai menjadi momen yang tepat untuk menggaungkan upaya-upaya tersebut.

Salah satu yang saat ini terus didorong untuk dikembangkan ialah ekonomi biru. Pendekatan yang digunakan untuk mendapatkan manfaat dari potensi ekonomi biru dilakukan selaras dengan upaya menjaga keberlanjutannya.

"Pendekatan pada ekonomi biru adalah untuk membantu dalam pemulihan ekonomi dan mempercepat pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan pada saat yang sama, menghindari degradasi, mengurangi risiko iklim dan mencegah hilangnya keanekaragaman hayati," ujar Suharso dalam Development Ministerial Meeting di Belitung, Rabu (7/9/2022).

Survei yang dilakukan oleh World Economic Forum beberapa waktu lalu menunjukkan bahwa risiko iklim menjadi hal yang paling kritis bagi dunia dalam jangka pendek, menengah, dan panjang. Karenanya fokus pembangunan perekonomian dunia mesti berorientasi pada aspek-aspek lingkungan.

Mengoptimalisasi potensi kemanfaatan dan menjaga keberlanjutan ekonomi biru dinilai dapat mendorong peningkatan penghidupan dan kesejahteraan masyarakat. Karenanya, Indonesia sebagai negara yang kaya akan sumber daya kelautan harus bisa mengambil kebijakan yang tepat dan efektif.

"Ekonomi biru berpotensi untuk mempercepat regenerasi dan pertumbuhan ekonomi global serta mencapai agenda pembangunan berkelanjutan," terang Suharso.

Upaya pembangunan ekonomi biru sedianya tidak hanya berkontribusi pada pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sutainable Development Goals/SDG) nomor 14, melainkan pada pencapaian SDGs nomor 1, 2, 7, 8, 9, 12, 13, dan 17.

Karenanya, peranan ekonomi biru diyakini bakal menunjang upaya pemulihan ekonomi dari pandemi covid-19 dan dapat menjadi sumber pertumbuhan baru yang amat potensial. Untuk itu transisi ekonomi menuju ekonomi biru juga menjadi hal yang tidak bisa diabaikan, utamanya bagi Indonesia.

Modalitas dan potensi yang dimiliki Indonesia, kata Suharso, mendorong keinginan pemerintah untuk mengambil peran lebih besar di level dunia mengenai pembangunan ekonomi biru. "Indonesia dapat memberikan kontribusi ekonomi biru untuk mempercepat pemulihan biru global dan meningkatkan kesejahteraan global," jelasnya.

Terlebih Indonesia berambisi ekonomi biru akan menjadi bagian dari agenda transformasi ekonomi di 2045 dan sumber pertumbuhan masa depan. Hanya, Suharso mengakui hal itu tidak akan mudah untuk diwujudkan.

Untuk itu pemerintah telah menyiapkan peta jalan pembangunan ekonomi biru sebagai fondasi yang kokoh bagi perencanaan dan implementasi pembangunan ekonomi biru nasional. Pada 2021, Bappenas telah meluncurkan Kerangka Pembangunan Ekonomi Biru Indonesia bersama dengan OECD.

Kerangka tersebut berisikan mengenai pendekatan dan panduan yang komprehensif dengan mempertimbangkan potensi besar dari sumber daya kelautan Indonesia. Suharso menyatakan, diperlukan kerja sama dan kolaborasi yang kuat untuk mengoptimalisasi kerangka tersebut.

"Dalam kesempatan penting ini, saya ingin menekankan bahwa ekonomi biru bersifat lintas sektoral dan bertujuan untuk menciptakan nilai tambah guna meningkatkan produktivitas ekonomi secara lebih inklusif dan berkelanjutan," tuturnya.

"Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional Indonesia saat ini sedang dalam proses menyiapkan peta jalan ekonomi biru yang akan mencakup strategi dan inisiatif utama bagi Indonesia untuk menyeimbangkan konservasi dan pemanfaatan serta pengelolaan sumber daya laut dan pesisir secara berkelanjutan," tambah Suharso.

Peta jalan ekonomi biru tersebut diharapkan mampu memfasilitasi kolaborasi lintas sektor dan pemangku kepentingan dalam menciptakan kesejahteraan bagi masyarakat. Dalam jangka menengah dan panjang, peta jalan tersebut juga akan mendukung transformasi ekonomi Indonesia sekaligus mendorong penciptaan lapangan kerja.

"Tidak ada waktu yang lebih baik dari sekarang untuk berpartisipasi dalam proses kolaborasi berkualitas tinggi untuk menopang perekonomian kita dan pada saat yang sama, memberikan masa depan yang lebih cerah bagi generasi berikutnya," pungkas Suharso.