Indonesia.go.id - Sinyal 5G di Pertemuan Keempat DEWG dan DEMM G20 Berstandar Internasional

Sinyal 5G di Pertemuan Keempat DEWG dan DEMM G20 Berstandar Internasional

  • Administrator
  • Kamis, 1 September 2022 | 13:40 WIB
G20

Badung, InfoPublik - Jaringan telekomunikasi sinyal 5G yang tersedia selama perhelatan besar Pertemuan Keempat Digital Economy Working Group (4th DEWG) Meeting dan Digital Economy Ministers Meeting (DEMM) G20, di Nusa Dua, Badung, Bali berstandar internasional. 

Hadirnya sinyal 5G yang dilakukan oleh PT Telkomsel, telah sesuai dengan acuan yang diterbitkan lembaga international Telecommunications Union (ITU). Dengan begitu, kualitas pelayanan jaringan telekomunikasi dipastikan sama dengan negara-negara lain. 

"Semuanya sudah berstandar internasional, jadi sama di negara manapun, termasuk perangkatnya (device), sehingga bagi siapa saja yang sudah memiliki perangkat 5G bisa menerimanya," kata GM Research Management PT Telkomsel, Edyson Bonardo Tamba, di Hotel Mulia Resort, Nusa Dua, Bali, pada Kamis (1/9/2022). 

"Standardisasi itu penting, agar jaringan 5G Indonesia dapat kompatibel dengan perangkat yang sesuai," katanya lagi.

Berkaitan dengan kecepatan, lanjut Edyson, saat ini jaringan telekomunikasi berkualitas itu mampu mengakses data dalam satu waktu hingga mencapai 5 Gigabyte (GB) per detik.

Secara bertahap, pihaknya akan terus melakukan serangkaian upaya peningkatan kapasitas data internet tersebut dari waktu ke waktu sebagai bentuk komitmen pelayanan optimal Telkomsel ke pelanggan.

Salah satu di antaranya, dengan terus berkoordinasi dengan pihak Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) berkaitan dengan ketersediaan pita frekuensi.

"Ketersediaan frekuensi masing-masing operator dan juga tiap negara alokasi frekuensi 5G itu berbeda-beda, karena itu pentingnya koordinasi intensif dengan regulator seperti Kominfo," jelas Edyson.

5G adalah teknologi jaringan seluler generasi kelima yang punya banyak kelebihan dibanding generasi 4G. Dengan 5G kecepatan akses data jauh lebih cepat, waktu tempuh akses data (latensi) jauh lebih rendah, dan kapasitas jaringan untuk terhubung dengan berbagai devices jauh lebih besar.

Teknologi tersebut, dapat dipergunakan untuk teknologi layanan augmented reality (AR), virtual reality (VR), artificial intelligence (AI), cloud gaming, drone, robot, autonomous vehicle, hingga smart factory. (Tri/Us/Vr)

Foto: Amiri Yandi/InfoPublik