Badung, InfoPublik - Lewat Pertemuan Keempat Kelompok Kerja Ekonomi Digital atau 4th Digital Economy Working Group (DEWG) Meeting G20, Indonesia berkomitmen menambah 10.000 unit teknologi yang mampu membuat avatar di dunia metaverse pada 2023 mendatang. Teknologi itu, akan disebar di seluruh pelosok tanah air secara serentak.
Teknologi yang dimaksud adalah Mesin Internet of Things (IoT) DAV 2.0 yang diciptakan oleh PT WIRG atau WIR Group. Rencananya, pada November 2022 mendatang, alat teknologi modern tersebut sudah mampu diaplikasikan dalam membuat avatar di metaverse.
"Akan diinstal sebanyak 10.000 unit di seluruh pelosok tanah air, guna mempercepat proses transformasinya," kata Director Overseas Development WIR Group Yasha Chatab kepada InfoPublik.id pada Selasa (30/8/2022).
Penggunaan teknologi itu, lanjut Yasha, telah dilakukan pada sejumlah tempat di Pulau Jawa dan Bali, dengan sekitar 1000 unit teknologi itu sudah diinstal pada pasar retail modern.
Respon dari mitra pun sangat baik terhadap keberadaan teknologi tersebut. Karena membantu dalam mempermudah masyarakat mengakses ruang digital, tanpa harus mendatangi lokasi fisik.
Secara khusus, Yahsa menjelaskan, proses adopsi teknologi metaverse yang dilakukan pihaknya di Indonesia sangat unik. Karena mempertimbangkan berbagai faktor, mulai dari sisi sosial hingga perekonomian di dalam negeri.
Berbekal hal itu, maka pihaknya menciptakan terobosan melalui Mesin IoT DAV 2.0. Implementasi dari alat itu, dapat mempermudah masyarakat mengadopsi metaverse dengan investasi yang lebih minim.
"Sangat unik, proses implementasi Metaverse di Indonesia, maka kami sesuaikan dengan kondisi dan situasi yang ada," kata Yahsa.
Yahsa berharap, adanya teknologi modern tersebut membuat masyarakat Indonesia semakin melek digital terutama terkait dunia metaverse dalam kegiatan sehari-hari.
Diketahui, pada 4th DEWG G20, hadir secara langsung delegasi dari negara Australia, Brazil, Kanada, China, Uni Eropa, Prancis, Jerman, India, Italia, Jepang, Meksiko, Rusia, Arab Saudi, Afrika Selatan, Korea Selatan, Tukiye, Britania Raya, dan Amerika Serikat. Sementara delegasi dari Argentina hadir secara virtual.
Tampak hadir pula delegasi negara undangan antara lain Spanyol, Belanda, Singapura, Rwanda, Kamboja, dan Persatuan Arab Emirat (UAE). Selain itu juga ada, National Knowledge Partner Universitas Indonesia; Universitas Gadjah Mada, dan Universitas Padjadjaran. Ada pula perwakilan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Kementerian Luar Negeri dan Badan Siber dan Sandi Negara.
Dari organisasi internasional hadir perwakilan antara lain International Telecommunication Union (ITU), United Nations Economic and Social Commissions for Asia and the Pacific (UN- ESCAP), United Nations Conference on Trade and Development (UNCTAD), and Organization for Economic Co-operation and Development (OECD), dan Islamic Development Bank (ISDB).