Badung, InfoPublik – Warung Mitra Bukalapak yang sudah bertransformasi digital dipamerkan dalam Pertemuan Keempat Kelompok Kerja Ekonomi Digital G20 atau 4th Digital Economy Working Group (DEWG) Meeting G20 di Hotel Mulia, Nusa Dua, Badung, Provinsi Bali.
"Kami berharap akan ada lebih banyak perusahaan dan organisasi yang turut ambil bagian dalam mempercepat transformasi digital di Indonesia secara bersama-sama, dan berkontribusi untuk pemulihan dan pertumbuhan ekonomi kita," kata CEO Buka Mitra Indonesia, Howard Gani, di sela-sela 4th DEWG Meeting G20 di Nusa Dua, Badung, Bali, pada Senin (29/8/2022).
Menurut Howard, warung milik Juragan Made asal Bali itu menjadi perwakilan Mitra Bukalapak yang berkesempatan menunjukkan usahanya yang sudah memanfaatkan teknologi digital.
Warung itu memanfaatkan aplikasi digital untuk membeli stok barang, menjual produk virtual dan menggunakan layanan logistik.
“Warung Juragan Made dulu menjual produk dan layanan dalam jumlah kecil. Setelah memanfaatkan aplikasi digital, ia juga menjual produk-produk virtual seperti pulsa, token listrik, pembayaran tagihan air, pembayaran premi asuransi sampai pengiriman barang,” tuturnya.
Made mengakui, aplikasi teknologi digital memberikan dampak yang sangat positif untuk usaha miliknya.
Bahkan pendapatannya melonjak hingga tiga kali lipat setelah menggunakan teknologi digital.
Howard menambahkan, hingga saat ini Mitra Bukalapak memiliki 14,2 juta warung dan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang terdaftar sebagai mitra mereka.
Sekedar informasi, 4th DEWG Meeting dihadiri 18 delegasi secara fisik, antara lain Australia, Brazil, Kanada, China, Uni Eropa, Prancis, Jerman, India, Italia, Jepang, Meksiko, Rusia, Arab Saudi, Afrika Selatan, Korea Selatan, Tukiye, Britania Raya, dan Amerika Serikat. Ada pula delegasi Argentina yang hadir secara virtual.
Sementara sejumlah negara undangan yang hadir dalam sidang keempat DEWG G20 yaitu Spanyol, Belanda, Singapura, Rwanda, Kamboja, dan Persatuan Arab Emirat (UAE).
Pertemuan Keempat itu juga dihadiri perwakilan organisasi internasional, seperti International Telecommunication Union (ITU), United Nations Economic and Social Commissions for Asia and the Pacific (UN- ESCAP), United Nations Conference on Trade and Development (UNCTAD), Organization for Economic Co-operation and Development (OECD), dan Islamic Development Bank (ISDB).
Adapun perwakilan akademis cakupan nasional (national knowledge partner) diwakili oleh Universitas Padjadjaran (Unpad), Universitas Indonesia (UI), dan Universitas Gadjah Mada (UGM).
Dalam sidang keempat, hadir pula perwakilan dari lembaga pemerintah seperti Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Kementerian Luar Negeri, serta Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN).
Foto: Untung Sutomo/InfoPublik