Indonesia.go.id - Kuliner Bandeng Khas Nusantara dan Kelezatannya

Kuliner Bandeng Khas Nusantara dan Kelezatannya

  • Administrator
  • Senin, 27 Mei 2019 | 02:15 WIB
KULINER NUSANTARA
  Kuliner ikan bandeng. Foto: Pesona Indonesia

Indonesia merupakan negara dengan tradisi kuliner yang mendunia. Sebab, negeri ini dilimpahi dengan kekayaan alam dan budaya yang menjadikan indonesia mempunyai ciri khas sendiri dalam setiap sajian kulinernya.

Setiap daerah memiliki jenis-jenis makanan sebagai cerminan dari keberagaman budaya yang di miliki indonesia. Kemahsyuran kuliner indonesia, memang tidak terlepas dari hasil rempah-rempah yang melimpah. Dari berbagai keunikan yang dimiliki tersebut, salah satu yang paling terkenal hingga mancanegara ialah kuliner.

Pada tahun 2017, situs berita CNN merilis ada tiga makanan Indonesia yang masuk dalam daftar 50 makanan terenak dan terbaik di dunia, antara lain ada Rendang, Nasi Goreng, dan Sate. Makanan-makanan tersebut berasal dari daerah yang berbeda-beda.

Perbedaan-perbedaan makanan yang ada di Indonesia didasari atas resep dan cara pembuatan yang bersifat turun-temurun, sehingga cita rasa yang timbul memiliki ciri khas masing-masing. Sebagai contoh, Jawa Tengah dikenal dengan makanan yang manis, sedangkan di bagian Timur Indonesia yakni Manado terkenal akan makanan dengan rasa yang pedas.

Ikan sebagai Sumber Makanan Utama di Indonesia

Sebagai negara kepulauan, indonesia memiliki luas wilayah laut lebih besar jika dibandingkan dengan luas wilayah daratan. Dengan begitu, indonesia memiliki hasil laut yang begitu melimpah. Di banyak wilayah di Indonesia, penghasilan utama masyarakatnya berprofesi sebagai nelayan. Maka seharusnya berbanding lurus dengan tingkat konsumsi ikan yang tinggi. Oleh karena itu, pemerintah dibawah Kementerian Kelautan dan Perikanan terus mengupayakan perbaikan sektor perikanan untuk menggenjot konsumsi ikan di masyarakat.

Hal ini bisa terlihat dari meningkatnya konsumsi ikan tiap tahunnya. Di tahun 2016 misalnya, tingkat konsumsi ikan nasional tercatat sebanyak 43,94 kg per kapita per tahun. Sementara di tahun berikutnya meningkat menjadi 47,34 kg per kapita per tahun. Bahkan di tahun 2019 ini, pemerintah menargetkan konsumsi ikan masyarakat Indonesia sebanyak 54 kg per kapita.

Dari besarnya potensi pangan laut tersebut, disertai dukungan oleh pemerintah. Indonesia seharusnya memanfaatkan hal ini untuk penguatan kedaulatan dan ketahanan pangan masyarakat. Berbagai manfaat juga dihasilkan dari mengkonsumsi ikan seperti, meningkatkan kemampuan otak, mencegah penyakit jantung, mengurangi resiko penyakit Alzheimer, dan menjaga kesehatan mental.

Ikan yang bisa dikonsumsi tidak hanya berasal dari laut saja, ada juga ikan air tawar yang dibudidaya untuk kebutuhan makanan masyarakat. Ikan air tawar umumnya hidup di sungai dan danau. Di indonesia, ada berbagai macam jenis ikan air tawar seperti ikan nila, ikan kakap, ikan lele, ikan bandeng, dan masih banyak lagi.

Dalam menghidangkan menu ikan untuk dikonsumsi sehari-hari, sebaiknya bervariasi agar tidak membosankan. Agar memiliki cita rasa yang lezat, biasanya resep dan cara pengolahan di masing-masing daerah disesuaikan dengan budaya agar memiliki ciri khas tersendiri.

Bandeng Khas Nusantara

Salah satu jenis ikan yang menjadi favorit masyarakat Indonesia untuk di konsumsi sehari-hari adalah ikan bandeng. Ikan ini terkenal karena durinya yang banyak. Namun ternyata bandeng bisa diolah menjadi berbagai macam kuliner yang khas. Contohnya di Banten, ikan bandeng dibuat menjadi sate. Cara pengelolahannya pun berbeda. Pertama, bandeng dibersihkan dan diambil dagingnya sementara kulitnya disisihkan, gaging bandeng kemudian dimasak dengan bumbu dan rempah, lalu dimasukkan ke dalam kulit bandeng dan diikat dengan dua bilah bambu. Bagian luar sate dibalut lagi dengan daging bandeng. Setelah itu, baru ditutup dengan daun pisang dan dibakar diatas bara api. Sate bandeng ini merupakan kuliner khas Banten yang ada sejak 1970-an.

Dari Banten, beralih ke bandeng asap dari Sidoarjo Jawa Timur, rahasia kenikmatan dari olahan bandeng ini berasal dari proses pembuatannya. Bandeng dimasak dengan cara diasapi menggunakan batok kelapa, bukan arang atau kayu. Batok kelapa tidak mengeluarkan api ketika dibakar. Itulah yang membuat bandeng asap matang merata dan tidak beraroma gosong. Dengan diasap, bandeng juga tahan selama tiga hari tanpa pengawet dan tidak mengubah rasa.

Lalu ada bandeng presto dari Semarang Jawa Tengah. Memasak bandeng presto ini bisa dibilang cukup sederhana, bandeng hanya perlu dibumbui dengan bawang putih, kunyit dan garam. Rahasia dibalik duri yang lunak berasal dari cara memasak dalam panci presto. Proses memasak dengan panci presto, membuat duri pada bandeng menjadi lunak, bahkan hampir seperti tidak ada.

Begitu juga seperti sajian bandeng di Brebes. Namun berbeda dengan daerah sebelumnya, pengolahan bandeng di daerah bisa dibilang sangat unik karena proses pengolahannya dibakar bersama dengan lumpur. Namun, bandeng yang di bakar ini bukan dari sembarang lumpur, harus yang berasal dari tambak berair payau asal bandeng itu ditangkap. Lumpur ini digunakan sebagai pembungkus bandeng agar menjaga dan tekstur bandeng. Saat di atas api, lumpur akan mengeras seperti batu. Kulit bandeng yang menempel pada lumpur yang mengeras akan ikut terlepas saat dibuka.

Bandeng khas nusantara selanjutnya yaitu otak-otak bandeng dari Gresik. Proses pembuatannya juga terhitung cukup mudah, pertama-tama daging bandeng dibersihkan dan dipisahkan dari duri dan kulitnya. Kulit bandeng tidak dibuang, tapi dijadikan pembungkus. Setelah dimasak, proses selanjutnya adalah memasukkan daging bandeng ke dalam kulit yang telah dibersihkan. Selanjutnya, daging bandeng dan kulitnya dikukus hingga matang.

Itulah beberapa sajian dan proses memasak bandeng yang merupakan salah satu kuliner makanan khas nusantara. Jadi, jika anda berkunjung ke daera-daerah tersebut, jangan lupa mampin dan cicipi kelezatan dari ikan bandeng. Tentu tidak hanya daerah-daerah itu saja yang menyajikan kelezatan ikan khas bandeng ini, karena hampir semua wilayah di Indonesia akan kita jumpai ciri khasnya masing-masing. (K-IK)

Berita Populer