Indonesia.go.id - Stadion Aman, Penonton Nyaman

Stadion Aman, Penonton Nyaman

  • Administrator
  • Jumat, 18 Oktober 2024 | 09:30 WIB
OLAHRAGA
  Stadion Utama Sumatra Utara (Sumut) yang berlokasi di Desa Sena, Kecamatan Batang Kuis, Kabupaten Deli Serdang. Stadion 3 lantai ini menjadi salah satu proyek pembangunan stadion yang dibangun oleh pemerintah. ANTARA FOTO
Proses renovasi dan pembangunan 21 stadion hampir usai. Tujuannya, agar sesuai standar FIFA dan memberikan keselamatan penuh bagi penonton dan pemain sepak bola.

Sepak bola merupakan cabang olahraga paling populer dan digemari di Indonesia. Hampir di tiap pelosok Nusantara olahraga ini dimainkan oleh siapa saja. Jutaan orang Indonesia bahkan sanggup menahan kantuk mereka hanya untuk menyaksikan tayangan sepak bola nasional dan mancanegara hingga lewat larut malam yang disiarkan oleh stasiun televisi nasional atau melalui siaran televisi berbayar. 

Terlebih lagi, kualitas tim nasional Garuda saat ini sedang merangkak naik dengan hadirnya pemain-pemain hasil naturalisasi karena adanya hubungan darah dengan Indonesia. Publik sepak bola nasional pun berharap besar bahwa keberadaan mereka dapat membawa skuad Garuda menembus babak putaran final Piala Dunia 2026. 

Menariknya, lembaga riset AC Nielsen lewat laporan survei terbaru mereka bertajuk World Football Report 2022 menempatkan sepak bola sebagai olahraga paling banyak disukai oleh orang Indonesia. Dalam survei pada Mei--November 2021 dan Januari--April 2022, ada sekitar 70 persen dari 282,4 juta penduduk Indonesia menggilai sepak bola. Jumlah tersebut menempatkan penggemar sepak bola Indonesia pada urutan ketiga di Asia.

Sepak bola juga telah menjelma sebagai sebuah industri di tanah air. Riset BRI Research Institute menyebutkan bahwa kompetisi sepak bola nasional Liga 1 musim 2023/2024 menciptakan perputaran uang senilai Rp9 triliun. Angka itu jauh lebih besar dari hasil penelitian Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat (LPEM) Fakultas Ekonomi Bisnis Universitas Indonesia yang menyebut kisarannya Rp2,7 triliun--Rp3 triliun per musim.

Salah satu komponen penting dalam sepak bola adalah tersedianya stadion sebagai arena pertandingan bagi bertemunya dua kesebelasan. Sejatinya, keberadaan stadion menjadi faktor vital di Indonesia. Meski ada ratusan stadion berbagai ukuran dan daya tampung penonton tersebar di Indonesia, hanya sebagian kecil saja yang memenuhi standar Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA), jumlahnya tak lebih dari 12 stadion.

Ada banyak faktor yang membuat sebagian besar stadion masih harus berjuang agar mampu memenuhi standar FIFA. Utamanya dalam faktor keselamatan dan keamanan penonton yang menyaksikan pertandingan. Masyarakat olahraga di tanah air tak akan lupa oleh peristiwa kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur (Jatim). Ini terjadi pascalaga derby Jatim antara Arema FC kontra Persebaya pada 2 Oktober 2022.

Peristiwa itu menyebabkan 135 nyawa penonton melayang dan 583 orang lainnya mengalami cedera. Bencana tersebut merupakan bencana paling mematikan kedua dalam sejarah sepak bola di seluruh dunia, setelah tragedi Estadio Nacional 1964 di Peru yang menewaskan 328 orang. Akibat insiden tersebut, Presiden RI Ketujuh Joko Widodo (Jokowi) kemudian memerintahkan dihentikannya semua laga Liga 1. 

Hal lainnya adalah renovasi dan pembangunan stadion di daerah-daerah. Tercatat ada 21 stadion direnovasi dan dibangun menggunakan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun 2024 senilai Rp2,87 triliun. “Tahun 2024 ini, APBN dengan anggaran Rp2,87 triliun membiayai renovasi dan pembangunan 21 stadion di berbagai lokasi,” kata Sri Mulyani dalam akun Instagram resmi @smindrawati pada 3 Agustus 2024. 

Dia merinci 21 stadion itu berlokasi di Aceh, Sumatera Utara, Sumatra Selatan, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Banten, Jawa Barat, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Sulawesi Selatan. Sebagian di antaranya adalah Stadion Dimurthala, Aceh dengan pagu Rp84,1 miliar dan Stadion Teladan, Medan (Rp275,39 miliar). 

Berikutnya adalah Stadion Bumi Sriwijaya, Palembang, Sumatra Selatan (Rp64,2 miliar) dan Stadion Demang Lehman, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan (Rp108,48 miliar). Stadion Segiri, Samarinda, Kalimantan Timur diberikan pagu Rp74,58 miliar bersama Indomilk Arena, Kabupaten Tangerang, Banten (Rp47,75 miliar). 

Selain itu, terdapat empat stadion yang diberikan pagu oleh APBN di Jawa Barat seperti Stadion Pakansari, Kabupaten Bogor (Rp54,78 miliar), Stadion Wibawa Mukti, Kabupaten Bekasi (Rp29,52 miliar) dan Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi (Rp42,44 miliar) dan Stadion Gelora Bandung Lautan Api, Bandung (Rp40,45 miliar). 

Tak hanya di Jabar, tiga stadion di Jawa Tengah dan Yogyakarta juga ikut direovasi. Masing-masing Stadion Maguwoharjo, Kabupaten Sleman, Yogyakarta (Rp99,50 miliar), Stadion Jatidiri, Semarang (Rp21,82 miliar) dan Stadion Gelora Bumi Kartini, Kabupaten Jepara (Rp54,41 miliar). 

Demikian pula dengan Jawa Timur ketika Stadion Gelora Delta, Kabupaten Sidoarjo direnovasi dengan pagu Rp91,88 miliar, Stadion Gelora Ratu Pamelingan, Kabupaten Pamekasan (Rp71,83 miliar). Ada pula Stadion Surajaya, Kabupaten Lamongan (Rp281,36 miliar) dan Stadion Joko Samudro, Kabupaten Gresik (Rp76,10 miliar). 

Tak hanya di Sumatra, Jawa, dan Kalimantan, renovasi juga dilakukan terhadap Stadion BJ Habibie, Kota Parepare, Sulawesi Selatan dengan anggaran Rp113,20 miliar. “Kita jaga, pelihara, dan manfaatkan bersama untuk pertandingan dan latihan sepak bola dan olahraga lainnya, bahkan untuk konser dan aktivitas positif lainnya,” pesan Sri Mulyani. 

Sementara itu, di antara ke-21 stadion terdapat 3 stadion yang proses renovasi dan pembangunannya menelan anggaran cukup besar. Pertama, Stadion Harapan Bangsa Banda Aceh yang menelan biaya Rp324,4 miliar dan selesai direnovasi. Bahkan, stadion dengan 18.000 single seat ini telah dijadikan sebagai lokasi upacara pembukaan Pekan Olahraga Nasional (PON) 2024, pada 9 September 2024 lalu. Stadion Harapan Bangsa merupakan kendang klub Persiraja yang berlaga di kompetisi Liga 2.

Kedua, Stadion Kanjuruhan yang dibangun ulang dengan anggaran senilai Rp331,6 miliar dan diharapkan selesai pada Desember 2024. Seluruh bangku stadion diganti dengan model single seat sebagai standar FIFA dan membuat kapasitasnya tinggal 21.700 penonton. Pemerintah juga merombak akses masuk dan keluar penonton serta memperkuat struktur bangunan untuk menjamin keamanan dan kenyamanan penonton.

Terakhir adalah pembangunan Stadion Utama Sumatra Utara (Sumut) yang berlokasi di Desa Sena, Kecamatan Batang Kuis, Kabupaten Deli Serdang. Stadion 3 lantai yang dibangun di atas lahan seluas 48.420 meter persegi ini berkapasitas total 25.750 penonton dan pembangunannya menelan anggaran senilai Rp587 miliar ini bangkunya berdesain single seat. Stadion Utama Sumut ini telah diuji coba sebagai tempat upacara penutupan PON 2024 pada 20 September 2024. 

 

Penulis: Anton Setiawan
Redaktur: Ratna Nuraini/Taofiq Rauf