Atlet dan ofisial yang akan berpartisipasi pada PON Papua tak perlu khawatir. Pemerintah dan panitia PON telah menyiapkan rumah sakit dan fasilitas kesehatan lainnya.
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) telah melakukan sejumlah persiapan untuk ikut menyukseskan gelaran PON Papua 2--15 Oktober 2021. Kemenkes telah menyiapkan sarana prasarana serta sumber daya manusia kesehatan yang akan ditugaskan di venue olahraga.
Berdasarkan keterangan Kemenkes, seperti yang dikutip InfoPublik pada 7 September lalu, tim kesehatan yang disiapkan terdiri dari 54 tim, dokter 102 orang, perawat 304 orang, supir 110 orang, dan relawan 1.000 orang. Sedangkan sarana terdiri dari medical center, medical station (venues), 10 rumah sakit (RS) rujukan, dan 51 unit ambulans.
Kemenkes juga menyiapkan rumah sakit rujukan di empat klaster, yaitu RSU Kota Jayapura, RS Umum Daerah (RSUD) Mimika, RSUD Merauke, dan RSUD Yowari Kabupaten Jayapura. Sedangkan untuk rujukan provinsi, RSUD Dok II yang berada di Kota Jayapura. Selanjutnya, untuk rujukan antarprovinsi terdiri dari RSUD dr Wahidin di Makasar, RSUD dr Sutomo di Surabaya, dan RS Cipto Mangunkusumo di Jakarta.
Mengingat, masih dalam situasi pandemi Covid-19, Kemenkes juga telah menyusun protokol kesehatan, mulai dari prakegiatan, saat kegiatan berlangsung, hingga pascakegiatan. Sementara itu, Panitia Besar Pekan Olahraga Nasional (PB PON) Papua telah menunjuk 18 rumah sakit rujukan Covid-19 yang dipersiapkan untuk pesta olahraga multievent nasional itu.
Sebanyak 18 rumah sakit tersebar di empat wilayah penyelenggaraan PON Papua, dengan rincian delapan rumah sakit di Kota Jayapura, tiga di Kabupaten Jayapura dan Kabupaten Merauke, serta empat lainnya di Kabupaten Mimika.
Delapan rumah sakit di Kota Jayapura itu terdiri atas RSUD Jayapura, RSUD Abepura, RSJ Abepura, RS Marthen Indey, RS Provita, RS Bhayangkara, RS Dian Harapan dan RS Angkatan Laut. Lalu, tiga rumah sakit di Kabupaten Jayapura, yaitu RSUD Yowari, RS Silas Papare, dan RS Kwainggara Keerom. Sedangkan di Kabupaten Mimika ada RSUD Mimika, RSU Mitra Masyarakat, RS Freeport, dan RS Herlina Kasih. Adapun tiga rumah sakit yang disiapkan untuk klaster Kabupaten Merauke adalah RSUD Merauke, RS TNI Angkatan Laut dan RS Bunda Pengharapan.
Selain rumah sakit rujukan di Papua, PB PON juga telah menjalin kerja sama dengan RS rujukan nasional yang terdiri dari RSUP Cipto Mangunkusumo di Jakarta, RSUP Wahidin Sudirohusodo di Makassar, RSUP dr Seotomo di Surabaya, dan RSUP Sanglah di Bali.
Tak hanya rumah sakit, mereka juga telah menyiapkan sebanyak 420 tenaga medis untuk membantu selama penyelenggaraan PON Papua nanti. Mereka terbagi menjadi 115 orang yang akan ditempatkan di Kota dan Kabupaten Jayapura, 100 orang di Kabupaten Merauke dan 90 orang di Kabupaten Mimika. Jumlah tersebut juga bakal didukung oleh fasilitas ambulans dan medical station di masing-masing arena pertandingan.
Sedangkan Satgas Penanganan Covid-19 menyampaikan informasi bahwa pemerintah juga telah menyiapkan fasilitas isolasi terpusat dan sarana vaksinasi terapung dalam mendukung pelaksanaan PON Papua. Fasilitas ini memanfaatkan KM Tidar yang akan bersandar di Pelabuhan Jayapura, Papua.
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Profesor Wiku Adisasmito mengatakan, ini merupakan langkah antisipasi yang dilakukan oleh pemerintah mencegah penularan Covid-19 saat penyelenggaraan PON XX Papua. Menurut Wiku, pemerintah akan tetap melakukan upaya preventif, dengan memastikan protokol kesehatan dijalani secara disiplin selama perhelatan pesta olahraga terbesar di tanah air tersebut.
"Untuk mendukung pelaksanaan PON Papua, pemerintah telah menyiapkan KM Tidar yang bersandar di Pelabuhan Jayapura sebagai fasilitas isolasi terpusat yang terapung dan juga fasilitas vaksinasi di lokasi setempat," ujar Wiku Adisasmito dalam konferensi pers yang dipantau dari Jakarta, Jumat (10/9/2021).
KM Tidar telah dioperasikan untuk menampung pasien Covid-19 yang menjalani isolasi di Jayapura sejak akhir Agustus lalu. Kapal milik PT Pelni itu memiliki fasilitas penunjang lengkap dan diawasi secara intensif oleh tenaga kesehatan (nakes). Kini, dalam menunjang kesuksesan penyelenggaraan PON serta mengantisipasi terjadinya penularan, KM Tidar akan terus disiagakan untuk menampung pasien Covid-19 yang menjalani isolasi.
Jauh sebelumnya, PB PON XX Papua memastikan para atlet dan ofisial bakal mendapat jaminan keselamatan dari BPJS Ketenagakerjaan. Kepastian itu, sebagaimana disampaikan Sekretaris Umum (Sekum) PB PON XX Papua Elia Loupatty, usai menandatangani perjanjian kerja sama dengan manajemen BPJS Ketenagakerjaan, di Hotel Horison Kotaraja, Jumat 2 Juli 2021. “Sehingga dengan adanya kerja sama ini, kita pastikan para atlet dan ofisial tak perlu khawatir lagi dengan keselamatan dirinya,” terang Elia.
Hal itu juga dibenarkan oleh Kepala Kantor BPJS Ketenagakerjaan Cabang Papua I Ketut Arja Leksana. Ketut menyatakan, siap menjamin seluruh atlet dan ofisial dengan dua program, yakni jaminan kecelakaan kerja dan kematian. Perlindungan diberikan sejak mereka berangkat menuju Papua, termasuk saat latihan maupun bertanding. “Perlindungan diberlakukan sejak September dan Oktober,” katanya.
Pelaksanaan vaksinasi kepada 70 persen masyarakat sekitar venue sebagai upaya membentuk herd immunity terus dilakukan pemerintah setempat, dibantu TNI dan Polri. Asisten Bidang Perekonomian dan Kesejahteraan Rakyat Sekda Papua Muhammad Musa’ad mengatakan, pemerintah daerah dengan serius melaksanakan instruksi langsung Presiden Joko Widodo terkait vaksinasi.
“Untuk mencapai target vaksinasi Covid-19, nanti akan sampai pada tahapan door to door dalam rangka mendukung pelaksanaan PON di empat klaster,” katanya.
Pemerintah daerah menargetkan sekitar 600 ribu orang di empat klaster penyelenggaraan PON, termasuk Kabupaten Keerom, sudah tervaksinasi pada akhir Agustus lalu. Kabupaten Keerom merupakan kabupaten terdekat dengan Kota dan Kabupaten Jayapura, yang potensial menjadi penonton pertandingan.
Penulis: Eri Sutrisno
Redaktur: Ratna Nuraini/Elvira Inda Sari