Indonesia.go.id - Proyeksi Ekonomi Indonesia Tahun Ini Tetap Solid

Proyeksi Ekonomi Indonesia Tahun Ini Tetap Solid

  • Administrator
  • Selasa, 12 Maret 2024 | 07:12 WIB
EKONOMI
  Petugas mamantau kapal peti kemas yang akan bersandar di Terminal Peti Kemas Internasional Belawan Kota Medan, Sumatra Utara, Senin (4/3/2024). Tantangan tumbuhnya ekonomi Indonesia 2025 masih berasal dari global, misalnya perang dagang Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok. ANTARA FOTO/ Fransisco Carolio
Pemerintah optimistis, Indonesia di 2024 akan tumbuh lebih tinggi, yakni di angka 5,2 persen.

Hajatan demokrasi baru saja usai. Kini masyarakat kembali ke aktivitas semula. Demikian juga dengan bangsa ini dan semua pemangku kepentingan di dalamnya. Mereka memiliki kewajiban bersama untuk membangun negeri.

Pasalnya, masih banyak program-program yang menjadi prioritas nasional yang perlu dilanjutkan. Sejumlah program prioritas membutuhkan aksi dan kolaborasi anak bangsa mengawal visi dan cita-cita Indonesia ke depan.

Kapal besar bernama Indonesia harus terus berlayar menuju Indonesia Emas 2045. Namun, sejumlah riak ombak siap mengadang. Lingkungan geopolitik masih dilanda ketidakpastian.

Selain itu, tekanan inflasi dan suku bunga global, serta proteksionisme yang menurunkan ekspor juga menjadi sejumlah risiko yang perlu dicermati dan diwaspadai.

Dalam konteks global, pertumbuhan perekonomian diperkirakan stagnan, moderasi inflasi berlanjut. World Bank dan IMF memperkirakan pertumbuhan global masing-masing sebesar 2,4 persen dan 3,1 persen  untuk 2024 serta 2,7 persen  dan 3,2 persen untuk 2025.

Sementara itu, dalam konteks Indonesia, Kepala Ekonom PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) Andry Asmoro memperkirakan ekonomi Indonesia berpotensi tumbuh hingga 5,15 persen pada 2025. Andry mengatakan, proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia ini lebih tinggi dibandingkan dengan proyeksi pertumbuhan untuk tahun ini yang sebesar 5,06 persen.

“Proyeksinya seharusnya lebih tinggi pada kisaran 5,05--5,15 persen,” katanya, Selasa (5/3/2024).

Andry menjelaskan tantangan pada 2025 masih berasal dari global, misalnya perang dagang Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok, pelambatan ekonomi Tiongkok, hingga penurunan harga komoditas di pasar global. Selain itu, risiko yang masih membayangi yaitu masih tingginya suku bunga acuan global jika laju inflasi dunia belum turun ke level yang rendah.

Dari gambaran di atas, Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso masih mengusung optimisme terhadap proyeksi 2024 yang solid dan 2025 yang lebih baik. Pemerintah optimis pada 2024 Indonesia akan tumbuh lebih tinggi yakni di angka 5,2 persen, kemudian pada 2025 diproyeksikan mencapai kisaran 5,3--5,6 persen.

Sedangkan untuk tingkat inflasi, pemerintah optimis inflasi Indonesia hingga akhir 2024 akan terus terkendali, di mana rata-rata tahunannya akan berada di bawah 2,80 persen.  Lalu untuk 2025 Indonesia yakin masih mampu di angka 2,5±1 persen.

“Kalau tahun yang lalu tumbuh 5,05 persen. Tahun ini, pemerintah menargetkan optimis di 5,2 persen.”

Bagaimana dengan tahun depan? Mudah-mudahan dengan politiknya makin stabil, kemudian berbagai indikator makro cukup bagus, fundamental makro kita juga kuat, tahun depan pemerintah menargetkan range-nya kira-kira 5,3--5,6 persen, dengan berbagai catatan asumsi.

“Tapi intinya untuk 2025. Jadi kesimpulannya kalau ditanya 2024 pemerintah sangat optimis, 2025 lebih baik lagi karena dengan berbagai indikator tadi,” ujar Sesmenko Susiwijono saat mewakili Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto untuk menyampaikan keynote speech pada satu seminar mengenai Economic Outlook 2024, Kamis (29/2/2024).

Kedua indikator, pertumbuhan ekonomi dan inflasi, mengindikasikan bahwa pemerintah sangatlah optimis terhadap ekonomi Indonesia di 2024 dan 2025 akan lebih baik. Beberapa strategi besar kebijakan pemerintah juga telah disiapkan guna memastikan ketahanan ekonomi nasional ke depan.

Selain merevitalisasi mesin konvensional seperti produktivitas, daya saing, hingga infrastruktur, pemerintah juga ingin membangun mesin pertumbuhan ekonomi baru mulai dari industrialisasi, digitalisasi, hingga transisi energi berkelanjutan. Kemudian juga disiapkan strategi penguatan ketahanan sosial dan pemberdayaan melalui berbagai perlindungan sosial termasuk menjaga daya beli masyarakat miskin dan rentan, pembiayaan mikro, dan padat karya tunai.

Dalam paparan, Sesmenko Susiwijono juga membandingkan indikator ekonomi Indonesia pada 2014--2015 dengan tahun 2024--2025. Berbagai indikator ekonomi makro Indonesia pada 2024 menunjukkan capaian yang sangat baik, dibandingkan saat awal Pemerintahan (2014/2015) yakni deficit transaksi berjalan (CAD) membaik.

Begitu juga dengan primary balance (keseimbangan primer) positif, pertumbuhan ekonomi terjaga baik, inflasi sangat terkendali, neraca perdagangan surplus, ekspor-impor meningkat, serta angka kemiskinan & pengangguran terus menurun.

“Kalau kita simpulkan 2024 ini dibandingkan 2014 lalu, sudah sangat ekspansif sekali. Peningkatannya juga sangat tinggi sekali. Demikian juga dalam menyiapkan di 2025 sebagai tahun pertama pemerintahan baru, kalau kita lihat trennya di 2015 juga lebih baik dari 2014,” ujarnya.

Oleh karena itu, Susiwijono menyakini di 2024 dan 2025 nanti ekonomi Indonesia akan lebih baik dibandingkan dari 2023. “Intinya, kami menyimpulkan ekonomi Indonesia 2023 tumbuh kuat dan solid, 2024 lebih baik lagi, dan 2025 lebih tinggi dari 2024,” pungkas Sesmenko Susiwijono.

 

Penulis: Firman Hidranto
Redaktur: Ratna Nuraini/Elvira Inda Sari