Indonesia.go.id - Berbagai Jenis Durian di Nusantara

Berbagai Jenis Durian di Nusantara

  • Administrator
  • Minggu, 17 Maret 2024 | 07:22 WIB
KOMODITAS
  Durian Pelangi Manokwari yang saat ini menjadi incaran banyak pihak karena kualitas, bentuk dan rasanya mengalahkan jenis durian asal Thailand maupun Malaysia menjadi salah satu durian unggulan masa depan Indonesia. ANTARANEWS/ Laily Rahmawati
Durian merupakan ikon komoditas unggulan Indonesia. Ketika musimnya tiba, dari ujung Aceh hingga Papua, kita selalu mudah menemukan buah durian yang bertekstur lembut dan beroma khas yang cukup menyengat.

Indonesia merupakan penghasil durian terbesar di dunia bersama Thailand, Malaysia, Vietnam, dan Filipina. Sebagai buah musiman, bulan-bulan seperti saat ini, kita bisa saksikan buah durian banjir di pasar. Tidak ada data yang pasti berapa produksi durian Indonesia setiap tahun.

Di sebut-sebut, Indonesia memiliki kemampuan produksi buah durian mencapai 1,5 juta ton per tahun dan sebagian besar dikonsumsi di dalam negeri. Di sisi lain, Thailand sebagai salah satu penghasil durian dunia diperkirakan memiliki kemampuan produksi 500.000--1 juta ton per tahun.

Menurut jurnal Herbarium Bogoriense, di dunia terdapat 29 spesies durian. Dari total spesies durian sebanyak itu, Indonesia memiliki 20 di antaranya.

Sekitar 19 dari 20 spesies di Indonesia bisa ditemukan di Kalimantan, tujuh spesies di Sumatra, dan satu spesies di Jawa, Bali, Sulawesi, Maluku, dan Papua. Dari 20 spesies di Indonesia tersebut, hanya sembilan spesies yang dapat dimakan manusia.

Tidak dipungkiri, durian merupakan ikon komoditas unggulan Indonesia. Ketika musimnya tiba, dari ujung Aceh hingga Papua, kita selalu mudah menemukan buah durian yang bertekstur lembut dan beroma khas yang cukup menyengat.

Meskipun ada puluhan spesies durian, hanya beberapa spesies durian yang cukup dikenal mayarakat. Dikutip dari Cybext Kementerian Pertanian, beberapa durian unggul yang mudah dijumpai di Indonesia, di antaranya durian bawor asal Banyumas yang memiliki ukuran yang besar, daging tebal, dan rasa yang menggiurkan seperti durian montong.

Berikutnya, durian pelangi asal Manokwari. Sesuai dengan namanya, keunikan buah ini ada pada dagingnya yang berwarna-warni karena memiliki gradasi warna putih, merah, dan kuning menyerupai pelangi. Ukurannya cukup besar dengan daging yang tebal.

Selain itu, pembaca tentu pernah mendengar nama durian petruk, durian unggul ini berasal dari Jepara, Jawa Tengah. Rasa durian ini enak dan produktivitasnya tinggi.

Ada juga jeni durian musang king. Kendati berasal dari Malaysia, musang king cukup mudah dijumpai di Indonesia. Buah durian ini memiliki biji pipih dan daging tebal dengan rasa dagingnya juga enak. Biasanya buah ini akan masak sempurna setelah diperam dua hingga empat hari. Uniknya, buah durian ini memiliki kulit berwarna oranye seperti kunyit. Harganya cukup mahal, sehingga menjadi salah satu jenis durian yang prospektif untuk dikembangkan.

Dari ujung timur Pulau Jawa, tepatnya Banyuwangi, daerah ini juga memiliki buah durian bernama durian merah. Durian ini sesuai dengan namanya, warna daging buah ini merah pekat. Tak hanya itu, daging buahnya juga tebal dan rasanya enak. Durian ini memiliki prospek bisnis yang menjanjikan karena memiliki peminat yang banyak dan harganya relatif mahal.

Tentu masih banyak varian durian di daerah lainnya dan kekhasan masing-masing, yang tak kalah enaknya. Kini di tengah banjir durian, sejumlah daerah yang menjadi sentra produsen buah durian pun menyiasati musim panen durian dengan beragam cara. Salah satunya dengan mengadakan festival buah durian.

Salah satunya adalah Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah. Pemkab di sana mengadakan festival buah durian, yang berlokasi di Desa Siney, Kecamatan Tinombo, Kabupaten Parigi Moutong. Data Kementerian Pertanian menyebutkan, kabupaten tersebut masuk sebagai sentra durian nasional.

Sebagai gambaran, Kabupaten Parigi Moutong memiliki luas potensi lahan pertanian durian 3.833 hektare, dengan sekitar 210.368 pohon dan jumlah produksi kurang lebih 305.419 ton per tahun. Apresiasi pun diberikan Dirjen Hortikultura Kementan Prihasto Setyanto seiring penyelenggaraan festival durian itu. Pasalnya, Prihasto menyakini, festival itu dapat menjadi sarana promosi komoditas unggulan pertanian di daerah.

"Ini salah satu bentuk promosi keanekaragaman hasil pertanian Nusantara, sekaligus promosi pariwisata pada subsektor agrowisata," ujarnya.

Menurutnya, buah durian salah satu komoditas potensial yang dapat membantu menggerakkan ekonomi masyarakat. Data FAO (Food and Agriculture Organization) menyebutkan, pangsa pasar durian internasional pada 2017 sekitar Rp24,6 triliun. Tiga tahun kemudian meningkat drastis menjadi Rp53,2 triliun atau sekitar 266 persen.

"Peluang pasar ini perlu dimanfaatkan dengan baik, kami berharap ada produk nasional merajai pasar ekspor," ujarnya.

Dia pun memaparkan peluang pasar durian dunia itu. Indonesia telah melakukan ekspor durian ke pasar ekspor. Selama periode Januari--April 2023, Indonesia melakukan ekspor durian frozen atau durian beku mencapai 443 ton dengan nilai sekitar Rp50 miliar, dan sebagian besar disumbang dari Kabupaten Parigi Moutong.

“Oleh karena itu, saya berharap lewat festival ini petani semakin bergairah menanam durian dan berinovasi guna menciptakan produk-produk unggulan daerah selain mencoba melakukan ekspor karena potensi pangsa dunia masih terbuka luas,” ujar Prihasto.

 

Penulis Firman Hidranto
Redaktur: Ratna Nuraini/Elvira Inda Sari